AGATHEÁ XXXIV

4.3K 306 126
                                    

Selamat membaca,

Jangan lupa vote dan komen,

Klik bintang pojok kiri bawah dan komen di tiap paragraf

Wajib satu readers satu vote dan seratus komen.

Jika tidak menunaikan kewajiban tersebut maka siders dijatuhi hukuman oleh raja Griffin.

Mengandung part 💦💔

○○○

"Putriku hikss..."

Lilyana menangis histeris dipelukkan Annora. Sudah hampir seharian Lilyana menangisi bayi perempuannya yang keluar terakhir kali dengan kondisi tak bernyawa. Padahal bayinya yang ketiga begitu cantik dan sempurna seperti manusia seutuhnya karena memiliki kulit putih bersih tidak putih pucat dan anggota tubuh yang lengkap.

Naas bayinya yang terakhir tidak selamat karena pendarahan hebat yang dialami Lilyana saat melahirkannya. Bahkan hampir saja Lilyana mati saat berjuang melahirkannya, berkat doa dan bantuan dari tabib kerajaan ia selamat tapi tidak dengan bayi ketiganya.

Jadi anak Lilyana kembar tiga? Dua putra dan satu putri?

Bagaimana dengan kondisi putra Lilyana yang memiliki ekor? Benar yang dikatakan pangeran Hattley, putra mermaid itu harus dimasukkan ke dalam air terlebih dahulu supaya hidup. Setelah dimasukkan ke dalam air memang benar putra kedua yang memiliki Lilyana hidup.

Annora terus menenangkan Lilyana, walaupun kesabarannya tipis. Ia merasa iba pada sahabatnya yang kadang menyebalkan serta membuatnya iri itu, "Lilyana putrimu sudah tenang bersama dewa surga, kau bisa membuatnya lagi jika ingin memiliki putri." ucapnya yang sudah kehabisan kalimat untuk menenangkan Lilyana.

Kepala Lilyana menggeleng pelan lalu menyentuh kalung mutiaranya berharap bayi perempuannya dapat hidup kembali. Seperti harapannya dulu ingin menghidupkan Selene dan Cassio kembali. Sudah berkali-kali selama seharian ini ia berharap tapi harapannya tak kunjung datang.

"Kakak Annora dipanggil ibu," Panggil Selene tiba-tiba datang pada Annor.

"Bagaiamana dengan Lilyana?"

"Aku akan menjaganya disini." Ucap Selene melangkah menghampiri Lilyana tengah sesunggukkan diatas ranjang.

"Aku pergi dulu, selene akan menemani mu disini." Pamit Annora kemudian melangkah pergi meninggalkan Selene dan Lilyana di dalam kamar.

Lilyana menarik selimutnya lalu memiringkan tubuhnya kearah samping tanpa menengok ke Selene, "Pergilah Selene, aku ingin sendiri."

"Yehezkiel-"

"Aku sedang tidak ingin diganggu! Biar kakakmu saja yang mengurusnya." Lilyana memotong perkataan Selene, nah ini yang Selene kurang suka dari kakak ipar keduanya belakangan ini. Tidak ingin mencari masalah dengan orang yang sedang berkabung, ia memilih menuruti perintah Lilyana.

"Kasihan kiel,"

Selene bergumam memikirkan nasib putra pertama Lilyana yang belum merasakan gendongan ataupun asi dari sang ibu. Ia pun melangkah ke kamar keponakannya itu yang sedang dijaga oleh Casio,

"Adik kau tidak apa?" Tanya Cassio melihat kearah Yehezkiel yang sedang berada di keranjang bayi sedang mengemuti satu jempol mungil.

Yehezkiel bergumam bayi lalu tangannya mencoba meraih tangan Cassio. Karena peka Cassio memberikan tangannya kepada Yehezkiel, "Awhhshh..." rintihnya karena Yehezkiel mengelamuti jemari tangannya.

AgatheáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang