AGATHEÁ XVI

6K 480 187
                                    

Selamat membaca,

Ayo simbiosis mutualisme kamu yang vote dan komen, saya yang update cerita.

•••

Menyingkirkan lawan dengan sendirinya   merupakan hal yang biasa, hal yang tidak biasa adalah? —Agatheá

●○●

"Ayah asingkan saja Lilyana." Ucap Mariana mulai memasuki kerajaan ayahnya dengan jelmaan Medusa.

Perlu diketahui batu hijau berkilau yang ditemukan oleh Mariana dapat merubah ekor menjadi kaki itu tidak bertahan paten. Bagaimana bisa tidak paten? Jika kaki Mariana terkena air laut maka kakinya akan berubah menjadi ekor kembali. Maka dari itu jika ingin berubah menjadi kaki kembali Mariana harus keluar dari area lautan.

Tritan yang sedang dikipasi oleh beberapa dayangnya terbelalak mengingat hampir sebulan belakangan ini putri bungsunya tidak terlihat disekitar kerajaannya.

"Dimana Lilyana?!"

Mariana ikut kaget saat ayahnya bertanya seperti itu padanya. "Tidak tahu,"

"Ayah bagaimana sih? Masa anak sendiri tidak tahu keberadaannya." Sambungnya dengan menatap kesal ayahnya.

Tritan bangkit dari singgah sananya, mengangkat salah satu tangannya memanggil beberapa prajuritnya.

"Cari Lilyana sekarang tapi dengan syarat berita kehilangan Lilyana tidak boleh sampai menyebar ke luar kerajaan ini karena beberapa pamgeran dan raja daratan mengincar putri bungsuku yang polos itu."

"Jika ada yang menyebarkannya, kalian mati ditanganku." Tegas Tritan pada beberapa prajuritnya yang tunduk patuh.

"Baik yang mulia raja,"

Sebagian prajurit yang ditugaskan mencari Lilyana pum pergi sesuai perintah sang raja. Kemudian Tritan melangkah menuju kamarnya diikuyi oleh Mariana.

Posisinya sekarang Tritan membelakangi tubuh Mariana. Ia berdiri tegap dengan bersedekap tangan di dada. "Kenapa kau ingin adikmu asing darisini?"

"Vladimir mulai mengincarnya ayah."

"Aku takut jika mereka bertemu kemudian Vladimir meninggalkanku."

Kepala Tritan sedikit menoleh kearah putrinya. "Bagaimana dia bisa tahu?"

"Eric pangeran pegasus playboy itu yang memberitahunya! Ku dengar Lilyana berteman dengan pangeran tengil itu." Jawab Mariana membuat Tritan meremat kuat tongkat kekuasannya yang terbuat dari emas berbentuk seperti garpu raksasa.

"Tenanglah, ayah akan mengatasi semuanya." Ucap Tritan menghampiri Mariana dengan wajah kasihan setelah meredam emosinya.

Kemudian Mariana mengeluarkan air matanya serta menangis di hadapan ayahnya. "Hikss... Aku takut ayah... Aku mohon asingkan saja Lilyana dari lautan dan daratan selatan hiks..."

Tritan memeluk putrinya yang tengah bersedih tersebut. "Sudah tidak usah menangis, lagipula adikmu tidak akan merebut milikmu."

"Ayah tidak bisa mengasingkannya. Lilyana termasuk putri ayah juga."

Sialan kenapa ayah tidak mau menuruti permintaan ku sih?! Batin Mariana kesal  dengan terus-terusan mengeluarkan air mata dipelukan ayahnya.

"Jika Vladimir macam-macam denganmu, ayah tidak akan berpikir dua kali untuk mengutuknya."

"Aku ingin Lilyana pergi darisini ayah hikss... bukan suami yang dikutuk..."

"Ah bagaiamana jika menikahkan Lilyana segera? Agar suamimu tidak jelalatan."

AgatheáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang