AGATHEÁ XXII

5.3K 422 239
                                    

Selamat membaca,

Kasih rating cerita ini dunk.

Beri vote dan komentar kalian disini.

Harus tetap slay~

●●●

"Putramu membawa putriku."

Tritan lagi-lagi mendatangi kerajaan vampire dengan amarahnya yang masih sama dari sebelumnya kepada penguasa bangsa vampire. Tentu hal ini sudah ketiga kalinya ini Demon dan Kenny ditegur oleh penguasa lautan selatan yang paling kuat di Agatheá.

"Pergi kemana? Aku bahkan tidak tahu jika putraku kabur dari hukuman lalu membawa putrimu."

"Tidak tahu, maka dari itu aku kemari untuk menegurmu barangkali putriku Lilyana dibawa oleh putramu Drake bermain atau apalah."

"Karena keduanya menghilang diwaktu bersamaan selama empat bulan terakhir ini."

Demon menaikkan satu alisnya menatap aneh raja lautan di depannya. "Bagaiaman kau bisa tahu mereka berdua menghilang secara bersamaan?"

"Ck, aku disini mencari putriku malah kau menanyai balik diriku. Bahkan George dan adik bungsu Willian ikut hilang diwaktu bersamaan saat Drake kabur dari hukumanmu."

"Sepertinya Drake mengajak mereka bertiga bermain terlalu jauh hingga tidak tahu arah pulang." Duga-duga Tritan kesal pada Demon.

Kenny menghela nafas panjang, mengapa raja laut terkuat di lautan selatan agatheá ini berpikiran pendek? Drake dan yang lain sudah dewasa bukan anak-anak yang bermain di kejauhan lalu menyasar.

"Mereka sudah dewasa jika bermain jauh pasti tahu arah pulang." Ucap Kenny sebagai penengah.

Gelengan kuat dari kepala Tritan seolah tak terima dengan ucapan Kenny. "Putriku masih seperti anak-anak dan hobi menyasar jadi bisa saja ketiga temannya termasuk putramu ikut bodoh tidak tahu arah pulang."

"Putraku tidak bodoh, dia mampu menghafal semua area aagtheá dengan sekali lewat saja." Bela Demon tidak terima putra keduanya dikira bodoh oleh Tritan.

Intinya dua orang ayah dari mermaid dan vampire itu saling membela anaknya masing-masing. Hingga tak lama setelah itu terbesit dipikiran Tritan mengenai putra kedua Demon itu,

"Atau jangan-jangan putramu mengawini putriku lari? Karena takut padaku?"

"Toh, sebenarnya jika meminta izin padaku terlebih dahulu sudah ku pastikan untuk ku restui karena Drake seorang pangeran."

"Bagaimana dengan Hattley?"

"Tidak jadi, asal putriku mau dan putramu bertanggung jawab aku akan merestuinya dengan sepenuh hati."

Demon dan Kenny hanya menggelengkan kepalanya kecil karena Tritan ini plin-plan dalam keputusan jodoh anak.

"Baiklah, izinkan seluruh pengawalku untuk menggeledah istanamu. Takutnya putriku diselundupkan oleh putra keduamu disini," Ucap Tritan tiba-tiba diperbolehkan oleh Demon.

"Silahkan, ku harap Drake tidak berulah atau mencari gara-gara denganmu lagi."

"Aku tidak segan-segan menghukum atau membunuh seorang dari siapapun maupun statusnya raja atau pangeran jika ketahuan menyakiti putriku." Tekan Tritan seperti menyindir Demon yang hanya mengangguk-anggukkan kepalanya serta berharap putranya itu tidak berulah.

Kemudian dari arah pintu utama kerajaan terdapat dua pengawal vampire yang berjalan terburu-buru menghampiri singgah sana sang penguasa. Keduanya memberi hormat terlebih dahulu kepada raja Tritan dan raja Demon.

AgatheáTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang