Taeil pulang dengan keadaan yang sangat sedih sekali, dia tak ingin kehilangan anaknya sama sekali, walaupun dia tau kalau jaemin bukanlah anaknya tapi baginya jaemin adalah puteranya walaupun mereka tak terikat hubungan darah sama sekali.
Taeil menghentikan langkahnya dan membungkuk pada jeno, Mark dan Dery yang berada dihadapannya.
"Yang mulia?"
"Paman, apa jaemin sudah ketemu?" Ucap jeno sangat cemas.
"Belum, saya tidak tau. Jaemin ntah kemana, saya yakin kalau dia hanya ingin pergi menenangkan diri." Ucap taeil berpikiran positif diantara banyaknya pikiran negatif saat ini.
"Apa Paman yakin?"
"Iya yang mulia." Ucap taeil.
"Kurasa jaemin memang sedikit marah karena kalian sempat berdebat soal kau yang melarangnya pindah yang mulia." Ucap Mark. Taeil hanya menatap datar ketiganya, dia jadi berpikir kalau jaemin pasti memang pergi karena anaknya tak akan sanggup melihat orang yang dia cintai menikah dengan jeno. Taeil meneteskan airmatanya.
"Maafkan ayah Na, kau jadi mengalami apa yang ibumu rasakan dulu. Seharusnya aku memang membawamu jauh dari sini lebih cepat. Aku mohon jaemin, kau tidak boleh terluka. Aku tak mau kehilanganmu nak. Aku tak mau kehilangan anakku." Batin taeil.
"Paman?" Taeil menatap dery begitu saja.
"Paman menangis? Kenapa Paman?"
"Tidak, saya permisi. Saya akan mencari jaemin lagi " Ucap taeil lalu kembali kr kudanya dan pergi begitu saja.
"Aku tak bisa diam disini saja. Aku harus mencari jaemin, karena ini adalah kesalahanku padanya tadi malam." Ucap jeno lalu berlari menuju kudanya diikuti oleh Mark dan Dery. Sih kembar yang cukup dekat dengan jeno juga jaemin.
At. Kediaman bangsawan Huang.
Renjun masih setia menatap jaemin yang memejamkan matanya tanpa ada niatan untuk membukanya. Darahnya juga sudah berhenti mengalir mungkin hanya tinggal menunggu kering nya luka itu. Sementara kucing yang merupakan jelmaan Yangyang itu terus menatap jaemin dan renjun secara bergantian.
"Lihat Coco bahkan dia tak berniat bangun. Dia tak akan pergi jauh bukan?" Ucap renjun dengan sangat cemas tanpa melihat Coco karena semua perhatiannya jatuh pada jaemin.
"Ah, ada yang telah terikat tanpa sebab. Cukup menarik, aku masih ingin tau kenapa Kakek menyuruhku menjaga keduanya." Batin Yangyang.
Renjun tanpa sadar meneteskan airmatanya, dia yang kaget dengan hal itu langsung menghapus airmatanya dan itu tak luput dari pandangan Yangyang, si kucing bernama Coco itu.
"Meow...meow...meow...."(tolong jangan menangis).
"Kau pasti mencemaskannya kan? Aku juga, ntah kenapa aku tak mau kehilangannya. Aku tak mengerti perasaanku saat ini, padahal aku baru mengenalnya tapi seakan-akan aku sudah lama mengenalnya dan terikat dengannya. Dia tak boleh meninggalkanku selamanya sampai aku tau maksud dari hatiku ini." Ucap renjun sembari menatap renjun dan mengelus rambutnya yang halus itu.
Tok...tok...tok...
"Gege, ini aku shotaro. Apa aku boleh masuk?"
"Ne."
Ceklek.
Renjun melihat taro yang membawa segelas tea untuk renjun lalu meletakkan diatas meja yang ada di kamar renjun sembari mendekat dan menatap lekat jaemin yang tak dia kenali itu.
"Bagaimana keadaannya ge?"
"Masih belum sadar, darahnya sudah berhenti tinggal menunggu lukanya kering, tapi ntah kenapa aku merasa dia akan pergi jauh."
"Ge, kau tenang saja. Dia pasti akan baik-baik saja dan segera sadar. Menurut pendapatku dia pasti pria yang sangat kuat. Jadi, dia tak akan menyerah dengan mudah." Ucap taro sembari mengelus bahu kakaknya dan ini pertama kalinya taro melihat kakaknya sangat cemas sekali.
"Gege sepertinya sangat takut kehilangannya."
"Ntah kenapa Gege takut, padahal Gege baru mengenalnya dan berteman dengannya. Tapi, Gege tak mau dia kenapa-napa, dia tak boleh kemanapun sampai Gege memahami perasaan ini." Ucap renjun menatap jaemin.
"Gegeku sepertinya jatuh cinta padanya. Siapapun kau, aku mohon untuk bertahan. Karena kau harus bertanggung jawab telah membuat gegeku jatuh cinta. Gegeku sangat tabuh soal hal semacam ini, tapi aku akan marah jika kau pergi dan membuat gegeku menderita." Batin taro sembari menatap jaemin. Yangyang hanya menatap taro, renjun lalu jaemin secara bergantian. Dan diapun mendengar suara kakeknya.
"Yangyang? Bicara lewat pikiranmu. Apa yang terjadi?"
"Jaemin, orang yang kau suruh aku untuk jaga terluka Kakek. Renjun menemukannya tadi malam di depan mansion nya dan jaemin terluka karena diserang, lukanya tidak terlalu parah tapi dia tak kunjung membuka matanya "
"Kakek sudah mengetahui kejadian itu dan orang yang melakukannya."
"Siapa kek?"
"Bukan saatnya kau tau, sekarang dengarkan Kakek, tempelkan tanganmu ke tangan jaemin saat kedua orang itu tak ada. Dengan begitu jaemin akan cepat sadar. Kakek akan mentransfer ilmu Kakek kepadamu. Mengerti?"
"Baik Kakek, tapi siapa sebenarnya dia? Kenapa aku harus menjaganya dan renjun alih-alih menjaga putera mahkota."
"Kau akan tau saat waktunya telah tiba." Setelahnya Yangyang tak mendengarkan suara kakeknya lagi. Dan menatap kearah jaemin dengan tatapan bingungnya.
"Meow...meow...meow...."(sebenarnya kamu siapa?)
"Coco tenanglah, aku yakin jaemin akan bangun, dia hanya butuh waktu mengerti?" Ucap renjun mengelus kepala kucing itu dan Yangyang hanya menikmati elusan renjun pada kepalanya saat ini.
~Tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle (jaemren ft nct couple)END✔
FanficStart:05 Desember 2022 End:12 Agustus 2023 Mengisahkan kisah cinta Na Jaemin dan Huang Renjun. Akankah kisah mereka berjalan tanpa lika-liku? Atau hanya dipenuhi jalan berbunga? Mpreg! Bxb Boyslove Homopobic pair: jaemren then: 1. nohyuck 2. chenji ...