26

1K 156 3
                                    

"Renjun?" Sang empu lantas melihat taeil dan diapun membungkuk sembari tersenyum lalu kaget melihat jeno dan ikut membungkuk pada putera mahkota negeri itu.

"Dimana orangtuamu?" Ucap taeil.

"Sedang berbicara dengan teman mereka. Ayah taeil aku sangat bosan disini, bisakah aku dan jaemin pulang? Aku janji ayah dan ibuku tidak akan marah." Ucap renjun pada taeil membuat jeno cukup kaget karena renjun memanggil taeil ayah bukan Paman, hingga pikirannya mulai berkata mungkinkah keduanya ada hubungan saat ini(?)

"Kau serius renjun?"

"Hmm." Angguknya dengan sangat lucu bahkan jaemin tak bisa melepaskan tatapannya dari renjun sama sekali.

"Kalau begitu kau tanya pada jaemin dulu." Ucap taeil dan renjun beralih menatap jaemin.

"Jaemin?"

"Hmm." Angguk jaemin walaupun dengan wajah datarnya. Dan renjun langsung tersenyum senang layaknya anak kecil.

Yangyang yang masih berada didekat mereka dapat menyaksikan tatapan menggemaskan, dan terpesona banyak orang pada renjun bahkan tatapan jaemin yang hanya terpaku pada renjun tanpa perduli pada sekitarnya.

"Renjun benar-benar adalah bintang disini, keduanya benar-benar mengalahkan eksistensi raja dan ratu. Mungkinkah keduanya akan menjadi raja dan ratu pada akhirnya?" Batin yangyang.

"Ayo." Ucap renjun tersenyum dan jaemin hanya mengangguk lalu mereka pamit pada taeil juga membungkuk hormat pada jeno yang hanya tersenyum melihat kebahagiaan saudaranya itu.

Di jalan.

Jaemin menjalankan kudanya dengan pelan untuk menikmati angin malam bersama renjun, sekaligus menghabiskan waktu dengan dunianya.

"Jaemin?"

"Hmm?"

"Aku tidak ingin pulang dulu. Aku ingin melihat bintang, katanya ada tempat bagus dimana bisa melihat bintang."

"Kau yakin? Tidak dingin?"

"Tidak, lagian bajuku cukup tebal jaemin."

"Hmm, baiklah. Pegangan yang erat." Ucap jaemin lalu kuda itupun berlari membuat renjun menutup matanya dan memegang erat tangan jaemin karena sangat takut tapi dia juga merasa aman karena bersama dengan jaemin.

Bukit.

Jaemin menghentikan kudanya diatas bukit lalu diapun tersenyum melihat renjun yang masih menutup matanya dan memegang erat tangannya.

"Kita sudah sampai. Kau bisa membuka matamu renjun." Ucap jaemin dan renjun membuka matanya secara perlahan dan melihat pemandangan yang sangat cantik itu.

"Wah." Kagum renjun, dan jaeminpun melepaskan tangan renjun lalu turun lebih dulu dan membantu pria mungil itu turun. Renjun lantas berjalan sedikit ke depan dan menikmati pemandangan indah itu. Jaemin turut mendekat dan berdiri disebelahnya.

"Bagaimana caranya kau bisa tau tempat indah ini jaemin?"

"Karena aku sering kemari. Kau suka bukan?"

"Hmm, sangat." Ucap renjun menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.

"Syukurlah." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun hingga membuat sang empu merona dan menatap jaemin.

"Maaf." Ucap jaemin karena takut renjun tak nyaman dan menurunkan tangannya dari kepala renjun tapi renjun langsung menggenggam tangan itu membuat jaemin kaget.

"Kurasa memang tidak terlihat ya?" Jaemin hanya menatap bingung renjun karena dia tak mengerti pembicaraan saat ini.

"Ini." Ucap renjun menaikkan tangan yang sedang menggenggam tangan jaemin hingga lengan bajunya turun dan memperlihatkan pergelangan tangan renjun yang melingkar gelang yang sangat jaemin tau. Hingga dia terdiam karena kaget, apa maksudnya cintanya di terima saat ini(?) Renjun tersenyum melihat ekspresi jaemin yang sangat kaget itu.

"Aku menerima pinanganmu Na Jaemin. Makasih karena sudah meminangku." Ucap renjun dan jaemin benar-benar tak percaya sama sekali.

"Kau serius?" Ucap jaemin masih tak percaya.

"Hmm, aku menerima pinangan mu Na Jaemin. Apa masih terdengar tidak mungkin?" Ucap renjun tersenyum. Dan jaemin langsung memeluk tubuh mungil itu.

*Makasih renjun, makasih. Aku sangat sangat mencintaimu." Ucap jaemin.

"Aku juga mencintaimu Na Jaemin." Ucap renjun lalu jaeminpun melonggarkan pelukannya untuk menatap sang tunangan saat ini.

"Tapi, bukankah kata ayah taeil gelangnya ada dua? Kau tidak memakainya?" Ucap renjun menggoda jaemin.

"Aku akan memakainya." Ucap jaemin lalu diapun melepaskan pelukannya dan mengeluarkan kotak dari dalam sakunya dan membukanya, dimana gelang berbeda warna itu terlihat dan diapun memakainya lalu memasukkan kembali kotak itu kedalam kantongnya.

"Bagaimana?"

"Cantik." Ucap renjun menatap gelang yang melingkar ditangan sang calon suami.

"Kau jauh lebih cantik renjun." Ucap jaemin menatap calon istrinya itu dan renjun hanya merona karena malu. Lalu jaeminpun terkekeh kecil dan memeluk sang calon istri dari belakang sembari melihat bintang yang bersinar terang saat ini. Semoga saja selamanya akan ada bahagia yang mendatangi keduanya.

"Ada bintang jatuh jaemin. Ayo buat permohonan " Ucap renjun semangat dan diapun langsung menutup matanya membuat permohonan begitu pula dengan jaemin.

"Kau membuat permohonan apa?" Ucap renjun.

"Agar aku selalu bersama dengan calon istriku dan memiliki keluarga yang sangat bahagia dengan anak-anak kita." Ucap jaemin dan renjun yang mendengarnya merona seketika bahkan jaemin bisa melihatnya hingga dia memutuskan untuk mengecup pipi chubby renjun itu. Membuat rona merah semakin menjadi-jadi.

"Aku sangat sangat sangat mencintaimu."

"Aku juga sangat sangat sangat mencintaimu." Balasnya.

































~Tbc~

Miracle (jaemren ft nct couple)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang