Ayee-ayee 45 [Aqila, Ethan, MengMeng, Kookie, dan BowBow]

9.4K 782 149
                                    

AKU KEMBALI AKU KEMBALI SETELAH SEBULAN, HEHE.

MAAFKAN YANG MULIA INI KARENA TELAT UPDATE, WAHAI READERS.

HAMBA PANTAS DIHUKUM HARAKIRI :(

TAPI SEBELUM ITU TURUNKAN SALJU DULU BANYAK-BANYAK YA (≧▽≦)
(❄️)

TERIMA KASIH.

SAMA-SAMA.

HAPPY READING (≧▽≦)

❄️❄️❄️❄️

Aqila hanya bisa pasrah diseret Ethan menjauhi ruangan OSIS.

Setelah berjalan agak jauh, dia menarik tangannya dan melotot galak.

"Kenapa lo seret gue? Mentang-mentang saudaraan sama kambing!"

"Kapan kalian ada di sana?" tanya Ethan mengabaikan bacotan Qila.

Gadis sinting itu berpikir sejenak, menghadap dinding, mulai berakting.

"Lo bilang... Evan nggak pantas buat lo?" Aqila meniru gaya bicara Ethan sebelumnya dan meninju dinding dengan keras.
"LO YANG NGGAK PANTAS BUAT KAKAK GUE!"

Ethan terdiam.

Krik...krik...

Apakah dia memarahi Bunga sedramatis itu?

Aqila tersenyum seolah-olah mengatakan 'Mulai dari sana kami nongol!'

Tapi tak lama kemudian. "Duh, anjir, sakit..." ringisnya sambil mengibaskan tangan.

Ethan mengernyitkan kening, menarik tangan gadis itu dan mengusap kepalan tangannya yang merah akibat sok-sok'an meninju dinding.

Aqila melanjutkan. "Gue telat pagi tadi, trus bos ketos ngasih hukuman push up seratus kali. Pas mau balik ke kelas, kami nggak sengaja dengar suara lo di ruang OSIS. Awalnya bos ketos mau masuk, gue nggak tahu kenapa dia malah diam dan nggak jadi masuk. Bos ketos juga nggak nyuruh gue pergi, jadi, gue tetap di sana dengerin lo bongkar aib si bangke."

Ethan menghela napas. "Kak Evan nggak sengaja tahu, otomatis dia pasti nggak mau cerita ini tersebar."

Aqila mengangkat satu alis. "Ya trus?"

"Tutup mulut! Jangan beri tahu siapapun!"

Kata-kata yang keluar dari mulut pemuda itu sangat dingin, tetapi usapan di punggung tangan Qila sangat lembut.

Aqila memutar bola mata malas.
"Si bangke berani selingkuh padahal statusnya tunangan sama bos ketos, kalau ini jaman dulu, dia pasti dihukum mati!"

Ethan diam sejenak.

"Walaupun ini terjadi di zaman dulu, Kak Evan nggak akan jatuhi dia hukuman mati," ucapnya santai sambil terus memijat punggung tangan Qila.

Aqila merenungkan kalimat itu sambil memperhatikan bagaimana Ethan memijat.

Sejujurnya, bukan kali pertama mereka kontak fisik seperti ini.
Karena sudah menjadi murid taekwondo di bawah guru yang sama, mereka benar-benar mendalami peran sebagai junior dan senior.

Sebagai senior, Aqila terbiasa menghargai dan menyayangi junior di bawahnya. Jadi, jika tangan atau kaki Ethan cedera saat mempelajari jurus sulit, Aqila pasti akan datang mengobati cederanya.

Secara psikologis, Ethan jadi terbiasa dan nyaman dengan kebaikan Qila, tidak heran dia langsung mengusap tangan gadis itu tadi, -dia sudah lama menunggu momen balas budi.

Cewek Sinting Vs Perfect Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang