Cewek Sinting Vs Perfect Boy [END]

Ayee-ayee 21 [Aqila, F*** You!!!]

AKU KEMBALI LAGIII YUHUUUUU >.<

MASIH ADA YANG NUNGGUIN, 'KAN?

MASIH ADA YANG KANGEN KEGOBLOKAN AQILA?

KALAU ADA BOLEH MINTA BADAI SALJUNYA?
( ❄ )

HIHI, MAKASIH
^.^

SAMA-SAMA
^.^

HAPPY READING SEMUAAA
^.^

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ^.^

*****

Di malam yang sama...

Ethan selesai makan malam.

Saat ini, dia sedang berbaring santai di atas ranjang dengan satu tangan memegang ponsel sementara satu tangan yang lain mengelus bulu lebat kucing putih yang tertidur di sampingnya.

Ya, pangeran es kita nan dingin sejagat raya ini memiliki hewan peliharaan.

Seekor kucing putih yang sangat imut.

Tangan Ethan yang cedera karena latihan boxing sudah diperban dan diobati dengan baik, syukurlah cederanya tidak terlalu parah, jika iya, Ethan tidak akan bisa bermain ponsel apalagi mengelus kucing.

Disela-sela kesibukannya bermain ponsel, kucing putih berbulu lebat bermata biru itu terbangun mengeong-ngeong sambil memanjat tubuh Ethan.

Ethan menatapnya, "Mengmeng, ada apa?" tanyanya datar.

Ya, nama kucing putih imut itu adalah Mengmeng.

Ketika Ethan mengadopsinya satu tahun yang lalu, dia ingin menamainya 'Meong-meong'. Tapi Evan menertawakannya karena suara Ethan terdengar lucu memanggil kucing dengan nama itu, makanya Ethan menamainya 'Mengmeng'.

Mengmeng adalah sejenis kucing anggora, tubuhnya besar dipenuhi bulu lebat, matanya biru, telinganya berwarna merah muda dan sangat panjang.

Ethan sangat menyukainya.

Ethan tersenyum tipis ketika Mengmeng mengendus sudut bibirnya, menjilat pipinya, dan mendusel-dusel di lehernya.

"Kenapa? Nggak bisa tidur?"

"Meow, meooww" (Nggak bisa, ceritakan aku dongeng atau sesuatu)

"Nggak ada dongeng, tidur sana,"

"Meooowwww"

Meski Mengmeng cerewet dan manja, Ethan sama sekali tidak marah.
Dia duduk bersandar di atas kepala ranjang, lalu memeluk Mengmeng tanpa berbicara.