Chapter 20

162 23 3
                                    

Chapter 20




Hi👋 hari ini up

Hehehehehe





Happy reading


Jangan lupa vote dan komennya






















































Ayana,Zayyan,Chysara dan Rara Santang sudah berada dirumah sakit yang disebut.
Mereka kini memasuki ruangan rawat inap VIP dan disana ada Walangsungsang,Kian Santang yang duduk disofa.
Ayana dipeluk suaminya ia sedikit syok melihat perban yang terbalut pada anak sulungnya itu. Ini baru pertama kalinya ia melihat putra sulungnya mengalami hal seperti itu selain kecelakaan kecil. Rara Santang mendekati kedua saudara yang nampak pucat dan khawatir.
Chysara sudah memeluk kakak pertamanya itu dan menangis kencang,Bryan mengelus punggung adiknya dan menenangkan sang bungsu.
Zayyan menatap sedih ia ingin menangis tapi ia tahan walau matanya sudah memerah menampung air mata.

"Pah,ini gimana ceritanya?" Tanya Zayyan kepada ayahnya yang sudah menenangkan sang istri.

"Papah juga gak tahu. Habis dari restoran Mamah kamu kita malah diikutin sama tiga mobil" Jawab Rico seraya mengelus pundak istrinya.

"Kenapa bisa Pah?" Tanya Chysara dimana wajahnya sudah merah akibat menangis.

"Papah juga gak tahu Chysara" jawab Rico.

"Terus kak Bryan gimana ceritanya kena tembak?" Tanya Chysara lagi.

"Ada orang yang keluar dari jendela mobil sambil bawa senjata. Nah disitu kita ditembak,Papah juga keluarin senjata pas Papah mau tembak,mereka menabrak mobil kita dari samping" jawab Rico yang membuat kedua anak dan istrinya terkejut.

"Benar raka?" Tanya Rara pelan kepada sang kakak. Walangsungsang mengangguk.

"Kita juga lawan Zay. Kian Santang keluarin kekuatannya sampai mobil samping kiri kita terguling terus terbakar" Bryan ikut menjelaskan membuat Zayyan dan Chysara juga Ayana menatap Kian Santang.

"Mobil samping kanan malah naruh bom didepan mobil kita--"

"BOM??" Teriak Ayana,Zayyan dan Chysara sedangkan Rara hanya tersentak kaget mendengar teriakan.

"Iya tante,Zayyan,Chysara. Mereka menaruh bom itu didepan mobil punya paman. Tapi beruntungnya kami bisa selamat dari bom itu" jelas Walangsungsang ikut membantu menceritakan.

"Bagaimana kalian selamat?" Tanya Zayyan.

"Kami berdua terpaksa mengeluarkan kekuatan untuk menghilang" Zayyan membalakan matanya mendengar jawaban Kian Santang.

"Iya. Soalnya rem tiba-tiba blong gitu aja. Padahal pas dikejar rem masih bisa digunain" sahut Bryan.

"Kok bisa?" Bryan menggidikan bahunya saat Zayyan bertanya.

"Tak lama kita hilang mobilnya meledak"

"Ada saksi yang lihat Pah?"

"Enggak ada. Soalnya tempatnya sunyi. Tapi kalo gitu bisa ajakan ngundang seseorang pas dengar ledakan. Tapi Papah gak lihat berita muncul?"

"Kan masih baru kejadiannya" ujar Chysara.

"Walau kejadianya baru. Kita dikejar mobil pas dijalan raya. Mana aksi menembak coba!" sahut Bryan. Sebenarnya ia bingung  kenapa mereka dikejar seperti itu. Seperti ada yang diincar sama tiga mobil tersebut.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang