Chapter 19

160 23 4
                                    

Chapter 19





Hi👋

Kangen ya :)



Maaf lama ya
Hari ini up

Tapi nanti tungguin lama lagi ya


Happy reading























Rara Santang berhasil menemui adiknya yang berada di lobi pakiran mobil bersama lainnya. Surawisesa tersentak ketika suara Rara Santang menggema memanggil dirinya.

"Yunda!" ucapnya pelan menatap Rara Santang tak jauh didepannya.

"Nyimas Rara Santang!" ucap Abiraka dan Sinta bersamaan.

"Nyimas Rara Santang" ucap Amuk Marugul.

"Rayi Surawisesa. Akhirnya aku menemukanmu juga" kata Rara Santang.

"Rayi sekarang kau ikut denganku--"

"Aku tidak mau!"

"Rayi kau harus bertanggung jawab atas semuanya! Gara-gara dirimu,kita semua terjebak didunia ini!"

"Kau pikir aku peduli? Itu semua adalah kesalahan kedua saudaramu yunda! Andai mereka tidak ikut campur kita tidak akan terjebak didunia ini" Rara mengepalkan tangannya.

"Kau keterlaluan rayi! Tentu saja kami tidak akan membiarkan itu terjadi bahkan ayahanda sendiri pun akan melakukan hal sama tidak akan membiarkanmu memiliki kujang kembar itu. Kecuali atas kemauan kujang kembar itu sendiri." Balas Rara Santang.

Chysara dan ketiga sahabatnya sudah berada dipakiran dan mereka berempat sedikit jauh jaraknya dari Rara Santang.
Disebelah kanan mereka ada Zayyan bersama Zidan. Zidan menatap lamat perdebatan teman Chysara dengan beberapa orang itu.

"Kau harus ikut aku rayi menemui rayi Kian Santang dan juga raka Walangsungsang untuk bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan pada ayahanda prabu." kata Rara Santang ketika Surawisesa tidak mau mengikuti dirinya.

Zidan tersentak mendengar nama yang dikeluarkan Rara Santang yang sudah menjadi sejarah itu. Ia masih belum mengerti apa yang terjadi. Banyak pertanyaan tertera dalam pikirannya namun ia masih setia mendengarkan semuanya. Ia juga mendengar bisikan teman-teman Chysara.

"Jadi itu adik Rara?" Tanya Arumi.

"Iyakan dia nyebut rayi yang artinya adik" sahut Ningtias.

"Kayaknya jahat deh?"

"Kan emang jahat"


"Sudah ku katakan aku tidak mau! Lebih baik kau dan dua saudaramu itu ketempatku dan memberikan kujang kepadaku" Rara Santang menambah kepalan tangannya sungguh ia kesal dan marah kali ini.

"Hei nyimas Rara Santang bodoh! Keponakanku tidak melakukan kesalahan sama sekali. Ia memang pantas mendapatkan kujang kembar jadi kau jangan menyuruhnya untuk mengikutimu"
Amuk Marugul berbicara membela keponakan tercintanya.

"Yang dikatakan Amuk Marugul itu benar. Memang pantas raden Surawisesa memiliki kujang tersebut." Sahut Sinta Ratih.

"Baiklah jika kau tidak mau akan kupaksa ikut denganku" Rara Santang memasang kuda-kuda siap untuk menyerang sang adik.

Dan benar pertarungan Rara Santang dan adiknya berlangsung. Chysara dan ketiga temannya menatap kaget begitu juga Zayyan bersama Zidan.
Amuk Marugul memberi kode pada Sanjaya lalu mereka pun ikut menyerang Rara Santang.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang