Chapter 30

160 26 0
                                    

Chapter 30



Happy reading guya
Vomen nya jangan lupa






























   Kian Santang kini berada didalam rumah keluarga Hermawan setelah dua hari dirawat dirumah sakit ia diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sehat.
Ia duduk diam di gazebo taman belakang seorang diri. Ia masih pusing memikirkan cerita Abiraka kemarin tentang keturunan Siliwangi dan pelindung kujang kembar yang diincar untuk dibunuh. Guna membuka pintu masuk kujang kembar diketurunan Siliwangi. Ia sangat terkejut mendengar bahwa ada Kujang kembar lain yang tersimpan oleh keturunan Siliwangi. Helaan nafas ia keluarkan,hari ini ia sendirian bersama Ayana yang sedang berada didalam mengerjakan sesuatu. Kakaknya Walangsungsang pergi bersama Bryan dan Rico begitu juga dengan Wisnu Aji kesebuah pemakaman untuk memakamkan jasad Amuk Marugul dan patihnya. Sebenarnya Kian Santang ingin ikut namun dilarang karena cukup mereka berempat menguburkan jasad kedua keluarga kerajaan agar tidak diketahui orang banyak. Chysara kembali bersekolah,Zayyan juga kembali kuliah dan Rara Santang kakak perempuannya itu pergi kerumah sakit menjenguk Abiraka yang dirawat sekaligus Surawisesa.

Ya,Abiraka dirawat karena waktu itu mengalami kejang-kejang dan badannya panas. Ditambah dirinya mengalami luka dalam apalagi pukulan brutal dan keras dilayangkan oleh Panji juga Aditya waktu dirinya menguping dan kabur membuat tubuhnya sakit.

Helaan nafas kembali Kian Santang keluarkan dan tak lama Ayana muncul dengan nampan berisi kue dan minuman.
Ayana menaruh nampan itu dan menyuruh Kian Santang memakan kue buatannya.

"Enak?" Tanya Ayana yang diangguki Kian Santang.

"Enak sekali tante,jujur aku belum pernah memakan kue seperti ini. Ini sangat lembut" Ucapan Kian Santang membuat Ayana tersenyum.

"Mau cerita?" Ucap Ayana setelah melihat Kian Santang menghabiskan kuenya.

Ayana memamg wanita pengertian ia tahu betul jika ada orang maupun keluarganya memiliki masalah.

"Jika belum tidak masalah. Tante hanya ingin kamu jangan stres memikirkan apa yang sudah terjadi. Jangan sampai kamu sakit kembali hingga membuat kedua kakakmu khawatir. Bukan hanya mereka tapi semuanya yang sudah tahu siapa kamu" Jelas Ayana sambil tersenyum.

"Tidak,tante aku hanya--"

"Memikirkan keturunan prabu Siliwangi? Para penyihir yang menginginkan kujang dan pelindung yang mereka incar dan letak kembaran kujang yang belum diketahui," Kian Santang mengangguk dengan ucapan Ayana.

Ayana mengetahui semuanya setelah diceritakan oleh Rico sendiri.

"Raden,ketahuilah semua ini adalah takdir yang diinginkan oleh sang pencipta untuk kamu lebih mengerti lagi tentang dirimu dan sekitarmu" Kian Santang mengernyit ia tidak mengerti sebagian maksud dari ucapan Ayana.

Mengetahui kernyitan kening Kian Santang,Ayana kembali mengucapkan kata-katanya.

"Raden apakah kamu merasakan sesuatu disekitarmu?" Kian Santang menggeleng pertanda ia tidak merasakan apa-apa.

"Apakah kamu tidak merasakan kejanggalan disekitarmu?" Lagi-lagi Kian Santang menggeleng.

Ayana tersenyum lembut tangannya mengusap kepala Kian Santang.
Ia harus menceritakan asal usul keluarganya yang berhubungan dengan keluarga kerajaan Padjajaran.

"Raden kau tidak merasakan sesuatu terhadap om Rico?" Tanya Ayana membuat Kian Santang mengerutkan keningnya.

"Memangnya ada apa sama om Rico?" Bukannya menjawab Kian Santang malah bertanya.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang