Chapter 38

280 26 7
                                    

Chapter 38


Happye reading guys
Jangan lupa komen dan votenya

















"Ada pengkhianat!" Kata Felix seraya menatap anak buahnya. Suara deep yang mampu membuat mereka diam tak berkutik.

"Udah lama gua curiga kalo dia pengkhianat!" Lanjutnya. Matanya menelisik seluruh anak buahnya yang salah satunya tidak ada kecuali Aji Yaksa yang ditugaskan pergi ke Padjajaran.

"MAHENDRA!!...." Teriak Felix penuh emosi yang membuat Mahendra menatap takut.

"Tangkap Jaka Langit sekarang juga! HIDUP ATAU MATI!" Mahendra sebenarnya terkejut mendengar nama temannya itu sebagai pengkhianat.
Tetapi ia mampu merubah keterkejutannya menjadi biasa saja.

"Baik" Mahendra segera pergi dari ruangan yang terbilang sudah porak poranda.

"Kalo lo berkhianat,lo bakalan mati ditangan gua!" Mahendra meneguk ludahnya menatap wajah Felix yang sangat emosi saat ini.

Siliwangi menatap Felix ada guratan emosi yang kentara dalam diri pemuda berdarah campuran itu. Mahartirta menepuk pundak temannya untuk menenangkan dirinya.

"Jangan emosi,rencana kita bakalan gagal buat ini," Kata Mahartirta.

"Rencana kita sudah gagal pasti dia udah memberitahukan rencana kita" Balas Felix sambil mengepalkan tangannya.

"Bukan yang itu," Felix mengangkat satu alisnya menatap Mahartirta.

"Tentu saja tidak" Ucapnya pelan.

"Hah...aku tidak ingin apa yang ku lihat dunia hancur dimasa depan jika kujang itu ditangan wanita iblis itu!" Ucap Felix.

"Tenanglah kita pasti bisa mengambil kujang itu kembali,aku sudah mengetahui dimana mereka berada" Ujar Siliwangi membuat mereka tercengang.

"Benarkah gusti prabu?" Tanya Felix antusias.

"Benar" Jawab Siliwangi.

"Tapi...markas mereka berbeda-bedakan?" Kata Mahartirta menatap Felix.

"Bukan hanya satu titik tempatnya. Penyihir itu licik!" Lanjut Mahartirta.

"GAWAT!!" Semuanya menatap salah satu anak buah Felix dan Tirta datang sambil berteriak.

"Ada apa?" Tanya Felix.

"Chysara dan Rara Santang sudah diculik oleh mereka!" Felix dan Mahartirta tercengang dengan informasi yang disampaikan. Siliwangi pun terkejut mendengar nama anaknya yang diculik.

"Putriku di culik?" Ucap Siliwangi.

"Benar gusti prabu. Saya mendapatkan informasi ini dari rumah keluarga Hermawan. Zayyan dan lainnya besok mereka akan melakukan pencarian" Jelas anak buah yang selalu memberikan informasi.

"Sepertinya kita terlambat bergerak. Memangnya kapan gerhana matarhari terjadi?" Tanya Felix.

"Seminggu lagi" Jawab salah satu anak buah mereka yang memegangi tablet.

"Jaka langit...!" Felix menggeram marah menahan emosi yang meluap. Mereka sudah terlambat rencana mereka juga pasti gagal karena sudah diketahui oleh musuh.

"Kita akan menyelamatkan mereka besok bersama lainnya" Ucap Siliwangi.

"Jangan gusti prabu! Anda tidak boleh keluar dari sini dulu mereka tidak boleh tahu soal anda" Ujar Mahartirta menatap Siliwangi dengan tatapan sulit diartikan oleh Siliwangi.

"Lalu bagaimana dengan Jaka Langit yang sudah mengetahuiku?" Tanya Siliwangi.

"Kita gunakan rencana B. Gusti prabu harus sembunyi dulu biar kami yang akan membantu anak anda untuk pencarian dan mengambil kujang kembar itu" Ujar Felix.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang