Chapter 29

156 25 3
                                    

Chapter 29








Happy reading guys
Senang kan aku up 🙃






















Dimensi yang berbeda tepatnya berada didalam dunia cermin. Sosok berambut panjang atau sosok perempuan berada didalam cermin menggeram marah ketika mengetahui tangan kanannya mengalami kekalahan. Tak ia pungkiri Alindra bisa dikalahkan oleh Siliwangi raja Padjajaran tersebut. Perempuan itu mengambil batu lalu menggenggamnya kuat sampai menjadi debu.

"Aku belum bisa keluar dari tempat ini. Sangat susah membuka segel rasi bintang ini kecuali darah Rara Santang." Ucapnya seraya meniup debu ditangannya.

"Seharusnya aku menyuruh mereka menculik Rara Santang agar aku bisa bebas dari tempat ini"

"Tapi, jika kujang kembar belum ditemukan maka aku belum bisa mengalahkan keturunan Siliwangi dan Siliwangi"

"Ingat Siliwangi dendamku akan terbalas dan seluruh anak cucu keturunanmu akan mati ditanganku!" Seringaian terjadi diwajah perempuan cantik itu.

"Tunggu pembalasan dari
Mayang Kencana"

















~the power of kujang~





















Panji dan Aditya membawa seorang pria muda seumuran mereka kedalam ruang inap Kian Santang. Pemuda itu mengalami kekalahan telak terhadap Zidan keturunan Siliwangi yang memiliki lima kekuatan alam. Sesampainya diruang inap,Kian Santang dibuat terkejut siapa pemuda tersebut. Rara Santang dan Walangsungsang yang baru masuk juga terkejut mengetahui pemuda itu.

"Abiraka," Rara Santang berucap seraya menatap Abiraka yang babak belur.

"Kalian bertiga mengenalnya?" Tanya Panji tanpa ada sopan santun sambil menatap pemuda itu sinis.

"Ya,kami mengenalnya kak" Jawab Kian Santang.

"Dia Abiraka teman adikku Surawisesa dan dia,musuh Padjajaran" Mendengar hal itu tentu membuat lainnya terkejut.

Wahh,musuh Padjajaran tidak salah dengarkan mereka.

"Apa tujuan dia Kujang?" Tanya Zidan yang diangguki tiga saudara dari Padjajaran.

"Wahhh,sesakti apa sih tuh Kujang sampai diperebutkan banget?" Ujar Aditya sambil menggeleng kepala.

"Sangat sakti." Ucap Abiraka yang membuka suara hingga mereka semua menatap kearahnya.

"Kesaktiannya mampu menguasai tatar pasundan dan,kemungkinan dunia." Lanjutnya membuat yang lain mengangguk kagum.

"Alah! Sesakti apapun tuh senjata tetap aja sakti kekuatan tuhan ya gak?" Yang lain mengangguk dengan penuturan Arjuna.

"Pasti ada kelemahannya gak tentu kan kalo gak ada?" Tanya Arjuna kepada Kian Santang.

"Kelemahannya memang ada tapi aku tidak tahu apa kelemahannya" Jawab Kian Santang.

"Eh,lo ngapain nguping pembicaraan kita tadi?" Tanya Panji pada Abiraka.

"Aku hanya menjenguk raden Surawisesa" Jawabnya terbilang santai.

"Bohong banget!" Sarkas Aditya.

"Itu benar aku hanya menjenguk raden Surawisesa tetapi aku mendengar suara Kian Santang makanya itu diam didepan pintu masuk" Jelasnya.

"Kau bersama Sinta Ratih Abiraka?" Tanya Rara Santang ketika menyadari saudara sepupu pemuda itu tidak ada.

Abiraka menggeleng dengan raut wajah sedih.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang