20-Adik Alvaro

218 20 3
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏
Bismillahirrahmanirrahim 🦋

Salam 6 Agama❤️
Bagaimana kabar kalian semua? Semoga baik-baik aja ya.
Cerita keduaku, semoga kalian suka>3 Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 📌

⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️
Kalau ada typo komen ya bund

⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️Kalau ada typo komen ya bund

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

><

Setelah kejadian di mana Alvaro menjelaskan tentang perasaannya ke Vera. Kini pikiran gadis itu dipenuhi dengan kegelisahan dan kecemasan yang tidak bisa diungkapkan.

Keesokan harinya semua masih berjalan lancar seperti biasanya. Di kediaman keluarga Yusuf terlihat sekeluarga sedang menikmati makanan mereka masing-masing. Waktu masih cukup pagi jadi tak heran jika Vera terlihat santai mengunyah makanannya. Tidak seperti biasanya, dia selalu meninggalkan waktu sarapan karena takut terlambat mengingat jalanan di kotanya macet apalagi waktu pagi buta dimana banyak kendaraan yang berlalu lalang untuk pergi kerja, sekolah, dan kesibukan lainnya.

"Kamu sudah sholat istikharah?" tanya Yusuf setelah menghabiskan makanannya.

Merasa ditanya Vera menatap Abinya. "Sudah Abi." Jawabnya jujur memang benar waktu dini hari tadi Vera menyempatkan dirinya untuk sholat istikharah.

"Gimana?" Beo Yanti bertanya.

"Gimana apanya?" tanya Vera bingung.

"Ya gimana? Kamu mau kan nikah sama Alvaro? Sesempurna Alvaro masa kamu tolak sih!" Cerocos Yanti membuat Vera tersedak.

"Astaghfirullah Ummi, yang sempurna di semesta ini cuma Allah. Manusia gak ada apa-apanya," ucap Vera sambil menatap sinis Umminya.

Yanti terkekeh. "Iya-iya Ummi tau, Abi sama Ummi berharap kamu menerima perjodohan ini Ver."

"Iya Nak, Alvaro terbaik buat kamu," sahut Abinya, Yusuf.

"Abi sama Ummi memang egois tau gak! Di era sekarang memang masih ada yang namanya perjodohan? Vera juga masih sekolah Abi, Ummi. Vera juga berhak menentukan pasangan Vera siapa." Ucap Vera sedikit emosi.

"Turunkan nada bicara kamu Vera!" ingat Yanti membuat Vera memutar bola matanya malas.

"Vera pamit. Assalamualaikum." pamitnya seraya menggendong tas ransel miliknya dan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan rumah ini menuju ke sekolah.

"Nak tunggu, berangkat bareng siapa kamu?" tanya Yusuf sedikit berteriak kala melihat Vera sudah terlalu jauh dari pandangannya.

"Ada Alvaro di depan, Abi tenang aja biar mereka mengenal lebih dekat," ungkap Yanti sambil tersenyum.

Saat Vera keluar dari pagar rumahnya ada mobil yang terparkir tepat di depannya langsung. Vera tahu milik siapa mobil itu. Yap siapa lagi kalau bukan Alvaro.

Guruku, Kekasih Halalku [ON GONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang