21-Penjelasan

218 19 3
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏
Bismillahirrahmanirrahim 🦋

Salam 6 Agama❤️
Bagaimana kabar kalian semua? Semoga baik-baik aja ya.
Cerita keduaku, semoga kalian suka>3 Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 📌

⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️
Kalau ada typo komen ya bund

⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️Kalau ada typo komen ya bund

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

><

Setelah perdebatan kecil di dalam mobil beberapa menit yang lalu. Kini Vera sedang berjalan menuju kelasnya, tepatnya XI MIPA 1. Saat memasuki ruang kelas Vera sudah mendapat tatapan tajam dari kedua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan April dan Fano.

Hamba pasrah Ya Allah, batin Vera kala melihat ekspresi kedua sahabatnya begitu seram.

"Lo ada apa sama Pak Alvaro?" tanya April to the point membuat Vera kicep.

Vera yang baru duduk melepaskan gendongan tas ranselnya ke kursi yang ia duduki. "Gak ada apa-apa," jawab Vera singkat.

Fano menatap Vera dengan tajam. "Yakin lo gak ada apa-apa?" tanya Fano.

"Lagian gue udah cerita, lo berdua aja pada gak percaya," ujar Vera mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.

"Jadi Pak Alvaro beneran suka sama lo Ver?" tanya April pelan namun Vera tak merespon.

"Gue gak tau beliau beneran suka sama gue atau gak. Tapi yang jelas gue mau dijodohin," jelas Vera membuat kedua sahabatnya terkejut.

"Sama siapa?" tanya April.

"Pak Alvaro," jawab Vera singkat.

"HA?! KOK BISA?" Fano berteriak membuat April menatap Fano dengan tajam. "Gak usah teriak-teriak nanti ada yang denger." Ingat April.

"Nanti gue ceritain sepulang sekolah," saran Vera membuat April dan Fano meng-iyakan saran Vera.

Seperti yang sudah mereka bertiga rencana kan. Kini mereka bertiga sedang berkumpul di Caffe langganan mereka.

"Jadi gimana ceritanya sampai-sampai lo mau dijodohkan sama Pak Alvaro?" tanya Fano membuat April melirik tajam.

"Lo itu kepo amat jadi cowok. Pesen dulu kek, baru juga duduk," ketus Vera ke Fano.

"Tau kepo amat lo jadi cowok," sahut April yang setuju dengan perkataan Vera barusan.

Fano menginterupsi seorang waiters membuat sang waiters menghampiri mereka. "Kayak biasanya ya bang," ucapnya ke waiters tersebut yang bernama Richard, tertera di nama dada yang dikenakan.

"Siap! Americano 1 dan Latte 2," ujar Richard mendapatkan acungan jempol dari Fano. "Siap ditunggu," lanjutnya.

Caffe yang cukup terkenal di kalangan remaja di kota ini bahkan beberapa orang dari luar kota bisa berbondong-bondong mengunjungi tempat ini. Caffe ini bernama "Kopi Rindu". Vera, April, dan Fano sudah menjadi langganan setia  Caffe ini, sebab mereka bertiga sering mengerjakan tugas sekolah di tempat itu. Bahkan saat hari Minggu mereka bertiga juga mengunjungi Caffe ini. Jadi tak heran jika sang waiters sangat hafal dengan pesanan mereka. Karena memang Vera dan Fano penyuka Latte, sedangkan April penyuka Americano.

Guruku, Kekasih Halalku [ON GONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang