14. Kasus

382 30 5
                                    

{~❤️~}

Setelah berpamitan mesra dengan Aqeela, Rayen tidak langsung pulang ke Rumahnya, melainkan kembali ke Lokasi Syuting untuk memberikan kabar baik tentang hubungannya dengan Aqeela kepada teman-temannya di Lokasi.

Kedatangan Rayen tentu memunculkan tanda tanya besar bagi semua orang. Kenapa Rayen kembali ke Lokasi? Apalagi tanpa Aqeela. Apa sesuatu yang buruk terjadi terhadap mereka?

"Ray? Lo kok balik lagi kesini? Aqeela nya mana? Kok gak bareng lo? Lo berdua baik-baik aja kan?" Tanya Rey cemas. Apalagi melihat raut wajah Rayen yang begitu lesu.

Rayen sengaja tak membalas pertanyaan-pertanyaan itu. Dia mendudukkan dirinya di kursi dan menyembunyikan wajah dengan kedua tangannya agar terlihat lebih dramatis.

"Anjir! lo sama Alina tuh sebelas dua belas tau, gak! Gak pernah mau ngejelasin apapun kalo lagi kayak gini. Ada apa sih?" Gerutu Kiesha.

"Orang tuanya Aqeela gak ngerestuin Lo sama Aqeela, ya?" Semua orang seketika melirik Ratu. Mereka jadi ketakutan. Apa jangan-jangan tebakan Ratu memang benar?

Rayen mendongak dengan perlahan. Matanya memandangi satu persatu wajah cemas mereka. "gue bingung ..."

Rey meraih pundak Rayen, mencoba menenangkannya. "Sabar. Gue ngerti apa yang lo rasain. Kita semua ada disini buat lo."

"Gue pengen minta pendapat dari lo semua. Kira-kira Lebih bagus rantai yang panjang apa yang pendek?" Pertanyaan Rayen membuat semua orang panik.

"Wah, jangan gila lo, Ray! Kita tau Lo lagi patah hati, tapi bukan gantung diri juga cara buat akhiri masalah hati lo!" Bentak Kiesha.

"Tau! gagal nikah dua kali bukan berarti kedepannya gagal lagi. Pasti bakal ada cewe yang keluarganya nerima lo!" Sambung Ratu.

"Bunuh diri tuh gak baik, Ray. Nanti, lo kena azab. Emang lo mau mayat lo gak diterima sama bumi karena lo mempercepat kematian elo sebelum malaikat maut cabut nyawa lo?" Kata Sandrina memberi pengertian kepada Rayen.

Mendengar perkataan dari Kiesha, Ratu dan Sandrina membuat hati Rayen jadi terenyuh. Ternyata mereka begitu memedulikan dirinya.

"Guys, lo semua tenang aja, ya. Gue gak akan pernah ngelakuin hal bodoh kayak gitu. Lagian gue tuh udah mau nikah sama Aqeela. Jadi, ngapain juga bunuh diri? Kan, sayang ... "

Semua orang terdiam. Apa-apaan ini?

"Jadi lo ngaprank kita? Bangsat Lo!" Kiesha mengumpat seraya memukul pundak Rayen.

Rayen hanya terkekeh sambil mengusap pundaknya yang terasa perih akibat pukulan Kiesha.

"Ini beneran prank, kan?" Tanya Rey memastikan. Dia curiga jika Rayen berusaha menyembunyikan kesedihannya dengan lelucon seperti ini.

"Tenang aja, Rey. Tadi itu Gue beneran ngeprank Lo semua kok. So, kalian gak perlu khawatir karena sebenarnya gue sama Aqeela udah direstui. Makanya gue kesini buat kasih tau lo semua,"

"Terus, maksud rantai panjang pendek yang lo omongin tadi apa?" Tanya Rey lagi.

"Rantai kalung. Gue mau beli rantai kalung buat mas kawin nanti. Kira-kira yang bagus rantai kalung yang panjang apa yang pendek, ya?" Rayen menempatkan jari telunjuknya ke dahi layaknya orang yang sedang berpikir.

Cinta Lokasi | SyaqeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang