03. Disepertiga Malam

699 52 5
                                    

{~♥~}

Pukul 11 malam seluruh crew dan para pemain telah menyelesaikan take terakhir mereka dan pulang ke rumah masing-masing.

Termasuk Aqeela yang sudah berada didalam kamarnya. Namun kini, disaat kebanyakan orang tertidur pulas, Aqeela malah terbangun untuk melaksanakan Salat Tahajud. Kegiatan ini senantiasa dilaksanakan Aqeela setiap malamnya.

Kalimat salam mengakhiri salat tahajud Aqeela, setelah itu kedua tangan dia tadahkan untuk memanjatkan doa kepada sang khalik.

"Ya Allah... Ya Rabbi... Maafkan segala kesalahan hambamu ini ya Allah, maafkan kesalahan kedua orang tua hamba dan kasihanilah kami. Kuatkanlah hamba agar hamba mampu menghadapi setiap ujianmu. Lancarkanlah setiap urusanku dan lancarkan pula rejeki ku. Dan berilah hamba pendamping terbaik disisimu Ya Allah... Aamiin,"

Diusia Aqeela yang sudah 22 tahun, dia bukan lagi menginginkan seorang pacar. Yang Dia inginkan sosok pria yang baik yang mau memberinya kepastian dan menghalalkannya.

Memang sejak dulu Aqeela tidak pernah ingin berpacaran, dan Aqeela memiliki impian menikah muda. Karena itu, dari usia 20 tahun, Aqeela selalu memanjatkan Doa kepada tuhan untuk memberinya pasangan yang terbaik disisi-Nya. Meskipun sampai saat ini doa-doanya belum juga dikabulkan.

{~♥~}

Lampu disko ditambah musik dj mengisi ruangan yang dipenuhi anak muda sambil berjoget ria. Terlihat beberapa pemuda terduduk di Bar. Dan diantara pemuda itu, ada sosok pria yang kita kenal, siapa lagi jika bukan Rayen.

Sudah dari 2 jam yang lalu Rayen berada ditempat ini. Tenang saja, aktor sekaligus model ini tidak melakukan sesuatu hal seperti yang terlintas dipikiran kalian.

Rayen memang sering datang ke Diskotik ini untuk mencari hiburan semata. Pasalnya, Rayen memilih tidak tinggal satu rumah dengan kedua orang tuanya dan membeli rumah sendiri. Tapi, nyatanya hal itu justru membuat Rayen merasa kesepian.

Gengsi, Rayen akhirnya memilih mencari tempat tongkrongan bersama teman-teman SMA nya. Yaitu,  Rizal, Faisal dan Reza. Dan disinilah tempat mereka nongkrong.

"Bang, joget bareng yuk!" Rayen tersentak kaget saat seorang perempuan dengan baju kurang bahan datang menghampiri dan mengajaknya untuk berjoget.

"udah, terima aja Ray! Lumayan hiburan," usul Reza.

"bener tuh, katanya lo kesepian di Rumah karena gak ada yang kelonin. Yaudah, lo kelonin aja tuh cewe!" sambung Rizal dilanjutkan tawanya yang terbahak.

Rayen tak membalas ucapan kedua temannya itu, dia malah menurunkan tangan perempuan tadi dari pundaknya, "maaf ya. Saya gak bisa." ucapnya menolak.

Raut wajah perempuan itu kentara kecewa atas penolakan Rayen. Padahal dirinya bisa dibilang cantik dan seksi, tapi ternyata ajakannya tadi malah ditolak. Karena malu dia pun berlalu pergi.

"yah, sayang banget dilepas gitu aja..." lirih Rizal seraya menatap kepergian perempuan tadi.

"gak bisa manfaatin keadaan lo mah, Ray! Sayang banget nolak ajakan cewe cantik dan seksi kayak tadi. Loser!" cibir Reza.

"gak papa, Ray. Apa yang lo lakuin itu bener kok," Faisal angkat bicara setelah sedari tadi hanya diam mengamati, "Bukan dengan ngeladenin cewe gatel supaya rasa kesendirian lo hilang. Lagian tujuan kita main disini bukan buat gaul sama cewe-cewe penggoda kayak gitu. Kita disini cuma buat nongkong doang."

"ya sekali-kali gak papa kali, Sal..." ucap Reza.

"lagian ngapain kita nongkrong disini kalo gak ikut-ikutan sama yang lain. Gak afdol tau!" tambah Rizal.

Faisal hanya geleng-geleng kepala, dia malas meladeni dua orang itu karena pasti ujungnya malah terjadi pertengkaran.

"gue kayaknya pulang aja deh, ya. Udah jam 3 nih. Besok gue harus syuting lagi. Duluan ya guys!" pamit Rayen sambil bersalaman dengan ketiga temannya itu.

"oke, Bro! Hati-hati ya!" kata Faisal mewanti-wanti.

"lo bertiga juga jangan mabuk ya!" pesan Rayen.

"gue pastiin ni dua bujang gak bakal mabuk!"

"yeh, terserah kita lah..." ledek Rizal.

"lo kalo mau mabok juga tinggal ikutan, enak kok mabok! Mau? Gue pesenin nih!" Reza hampir memesan minuman untuk Faisal tapi, Faisal segera menutup mulut Reza menggunakan tangannya.

"gue gak minum, dan gak akan pernah minum!" ucap Faisal penuh penekanan meperingati Reza agar tidak mengulangi lagi apa yang hendak tadi dia lakukan.

"jagain, Sal! Kalo mabok, laporin ke orang tuanya biar sekalian di coret dari kartu keluarga!" Rayen berucap sambil melenjangkan kakinya pergi. Dia tidak punya waktu banyak untuk tetap nongkrong bersama mereka, karena besok dia harus kembali bekerja.

{~♥~}

Setelah cukup lama perjalanan, akhirnya Rayen sampai dirumahnya yang tidak terlalu mewah ini. Saat pintu Rumah dia buka, hanya kekosongan yang terasa.

Rayen mengamati setiap sudut ruangan utama, ruangan yang cukup layaknya kapal pecah semakin membuatnya malas pulang.

Rayen sering tidak punya waktu untuk bersih-bersih rumah, dia bangun tidur langsung pergi ke Lokasi Syuting dan pulang sekitar jam 11 malam tapi tak langsung pulang ke Rumah dan malah pergi nongkrong bersama Rizal, Faisal dan Reza.

"huft," Rayen menghembuskan nafas kasar lalu melangkahkan kakinya menuju Kamar.

Sesampainya di Kamar, Rayen langsung merebahkan tubuhnya di ranjang. Pandangannya memandangi langit-langit kamar, sambil berandai-andai dia berkata, "andai gue punya istri. Pasti setiap malam rasa capek gue terbayar dengan lihat muka dia yang cantik..."

Kisah percintaan Rayen mungkin terdengar mudah. Dia mendekati perempuan, lalu perempuan itu tertarik padanya dan akhirnya menjalin hubungan. Tapi, ternyata meskipun mendapatkan pacar adalah hal yang mudah untuk Rayen, namun jika mendapatkan perempuan untuk mendampingi hidupnya sampai akhir hayat bukan hal mudah yang dibayangkan.

Dan, kali ini Rayen berharap perempuan yang menjadi pemain baru di Sinetron Dari Kisah SMA adalah sosok perempuan yang akan menjadi pendamping dalam hidupnya.

"Semoga dia yang tuhan kirimkan buat merubah hidup gue jadi lebih baik," gumam Rayen sambil tersenyum seolah apa yang dia katakan tadi adalah suatu kenyataan yang akan terjadi.

{~♥~}

Cinta Lokasi | SyaqeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang