04. Deketin Ibunya, Baru Anaknya

673 51 16
                                    

{~♥~}

Rayen datang ke Lokasi Syuting tepat pukul 10 pagi. Karena kebetulan dia mendapat jadwal take siang seperti kemarin.

Lokasi Syuting sudah terlihat ramai, Om Indra terlihat sedang memberi intruksi kepada para pemain yang akan melakukan take.

Rayen celingak-celinguk mencari sosok Aqeela disekitarnya. Namun, perempuan itu tak juga terlihat batang hidungnya.

Tangan seseorang menepuk pundak Rayen, membuat laki-laki berpakaian kaos hitam dengan celana jin ini terperanjat kaget.

Rayen menoleh, menemukan Rey yang menatapnya penuh rasa heran.

"kenapa lo?" tanya Rey.

"kaget gue," jawab Rayen sambil mengelus dada.

"dih, Cuma ditepuk doang kaget," ledek Rey. "eh, lo kenapa sih tadi celingak-celinguk gitu. Nyari siapa? Alina?"

"nggak. Gak nyari siapa-siapa. Cuma... Mau lihat keadaan doang," kilah Rayen.

"kayak yang baru ikut gabung di sinet ini aja lo. Btw, buruan ganti baju sana! Bentar lagi kita take," suruh Rey dan diangguki oleh Rayen.

"yaudah gue tunggu di set," ucap Rey kemudian berlalu pergi.

Setelah Rey pergi, Rayen kembali celingak-celinguk mencari keberadaan Aqeela. Siapa tahu sekarang dia menemukannya. Dan benar saja, Rayen menemukan Aqeela yang baru keluar dari ruang ganti.

Senyum Rayen tersungging, entah mengapa ketika melihat Aqeela rasanya dia sangat bahagia. Dalam diri Rayen hadir keyakinan jika Aqeela memang sosok yang dikirimkan tuhan untuk mendampingi dirinya.

{~♥~}

Setelah mengganti pakaian, Rayen bergabung dengan para pemain lain. Disana ada Aqeela karena kebetulan hari ini Rayen dan Aqeela ada scene bareng lagi.

Disaat semua pemain sedang fokus mendengarkan intruksi dari sang Sutradara, Rayen malah fokus memandangi Aqeela. Dia menatap setiap inci wajah gadis itu dengan seksama.

"Cantik," Rayen memuji kecantikan Aqeela dengan suara yang pelan. Tapi ternyata, disampingnya ada Alina dan sialnya gadis pemilik lesung pipi ini mendengar gumaman Rayen.

Alina terlihat bingung, pasalnya dia melihat Rayen menatap lurus tanpa berkedip sambil tersenyum. Dia bertanya-tanya apakah Rayen sedang berhayal? Karena Penasaran, Alina pun mencoba mencari titik jatuhnya pandangan Rayen. Sampai kemudian dia tahu jika Aqeela lah yang sedang dipandangi Rayen.

"gebetan baru, nih?" bisik Alina sambil menyenggol tubuh Rayen pelan.

Mendapat senggolan dari Alina, Rayen gelagapan. Dia langsung memalingkan pandangannya dari Aqeela, "ge—gebetan baru? Siapa? Jangan sotoy deh!"

"yaampun, gak usah boong kali. Lo juga dulu pas suka sama gue suka ngelirik-lirik gitu. Sekarang lo ngelirik-lirik Aqeela, pasti lo suka sama dia. Naksir kan sama dia? Iya, kan? Cie," goda Alina.

"nggak! Apaan sih? Siapa juga yang suka sama Aqeela. Lagian juga gue tuh baru ketemu sama dia kemarin, gak mungkin kan gue langsung suka gitu aja sama dia. Waktu itu juga gue butuh satu bulan biar suka sama Lo," Rayen mencoba untuk mengelak.

"ya siapa tahu lo baper sama adegan lo sama dia yang kemarin. Bisa aja kan?"

"nggak!"

Alina tersenyum. meskipun jawaban Rayen tetap sama, namun dia tahu kalau Rayen memang naksir sama Aqeela. "iya-iya. Terserah lo aja deh. Yang tahu tentang perasaan lo, cuma lo sama Allah. Tapi, kalo emang suka deketin dong. Biasanya kan kalo lo suka sama cewe suka langsung tuh di deketin,"

Cinta Lokasi | SyaqeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang