Entah sudah berapa kali Lisa menangis di pojokan kamar, Lisa rindu ayah, Lisa ingin ayah. Lisa tidak tau harus berbuat apa agar ayah peduli kepadanya.
Lisa menarik nafas dan buang agar Lisa lebih tenang, karena pelayan yang sudah lama bekerja di rumah bernama bibi Rossa.
"non, nyonya nyuruh non buat makan malam" ucap bi Rossa sambil mengetuk pintu.
"iyaa bii nanti Lisa kesana" ucapku sedikit keras sambil menghapus air mata.
Setelah beberapa menit menenangkan diri, Lisapun memberanikan diri untuk makan malam bersama 'keluarga' , bahkan Lisa tidak tau ini keluarga atau bukan. Ia mencoba tersenyum saat ibunya Yoona memanggil dirinya.
"Lisa ayo makan nak" ucap Ibu Lisa sambil tersenyum lembut dan menyiapkan makanan.
"iya oemma" ucap Lisa sambil tersenyum tipis
Lisa melihat ayah menatapnya dengan penuh datar, seolah olah Lisa ini hama. Lisa yang melihat itu pun menunduk guna menahan tangis, dia lihat adiknya Karina menyapa keluarganya yang ada di meja makan.
"haloo semuanyaa" ucap Karina dengan girang.
"halo juga anak ayah yang paling cantik" ucap ayah Siwon sambil mencium pipi dengan tulus.
Ia iri dengan adiknya, dia selalu mendapatkan kasih sayang penuh oleh kedua orang tuanya. Lisa memang sudah terbiasa dengan sikap mereka, walau terkadang setiap malam ia menangis.
Lisa memang mendapatkan apapun yang aku mau kecuali kasih sayang, jika Lisa berani ingin sekali mengatakan bahwa ia tidak membutuhkan harta, yang ia butuhkan hanyalah kasih sayang.
Setelah selesai makan malam, ia pun langsung bergegas ke kamar tanpa melihat orang tuanya dan adiknya yang terlihat sedang bahagia bagaikan keluarga yang harmonis, tanpa mempedulikan Lisa.
Lisa memasuki kamar dan dia pun langsung menangis, Lisa berfikir apakah dia ini anak pembawa sial sampai sampai ia tidak di pedulikan oleh orang tua kandungku sendiri.
****
Hari ini Lisa sangat bersemangat karena Lisa akan mengikuti lomba antar sekolah yaitu lomba matematika, dia sudah beberapa kali menyumbang medali dia harap ayahnya akan senang, tetapi sama saja."semoga aku bisa, supaya nanti ayah bangga" ucap Lisa memegang bingkai foto saat dirinya masih bayi digendong oleh sang ayah.
"Lisa sayang ayah" ucap Lisa sambil mencium bingkai tersebut dan menaruhnya dimeja belajar.
Lisa menuruni anak tangga, dia tidak melihat siapapun dia yakin pasti orangtuanya sedang ada pekerjaan mendadak diperusahaannya.
"bibi, bikinin Lisa bekal ya Lisa mau sarapan di sekolah aja" ucap Lisa.
"baik nona"
Disekolah
Lisa sekarang sedang mengobrol bersama teman sebangkunya Rose, hanya dia yang membuat Lisa nyaman. Memang banyak yang mau berteman dengan Lisa, tapi Lisa tau mereka hanya mau berteman karena harta.
"Rose kalau aku menang pasti ayah bangga kan" ucap Lisa antusias membuat hati Rose teriris.
Dia tau bagaimana kondisi keluarga Lisa. Dia sangat prihatin terhadap Lisa yang tidak diperhatikan oleh keluarganya.
Rose pun menjawab sambil mengepalkan kedua tangannya untuk memberi semangat kepada Lisa "pasti! Makannya kamu semangat ya aku selalu ada buat kamu".
Lisa pun memeluk Rose sangat erat dibalas tidak kalah erat juga. Rose merasa ini adalah pertemuan terakhirnya dengan Lisa tetapi segera Rose menepis semua pikiran negatifnya
"Lisa sayang oce" .
"Lisa, ayo" ajak bu Irene membuat pelukan mereka lepas.
"dadah oceee" ucap Lisa sambil dadah kepada Rose dibalas dengan senyuman.
"aku harap ini bukan pertemuan terakhir" gumam Rose.
****
Ternyata ini adalah hari keberuntungan Lisa. Dia menjuarai lomba matematika dengan scor sangat tinggi. Lisa sangat senang dia tidak sabar memamerkan medali ini kepada ayahnya.Lisa sekarang ada di perusahaan milik sang ayah, dia bisa melihat ayahnya ingin pergi entah kemana. Lisa pun meneriaki ayahnya sambil dadah.
"AYAHH LIAT LISA JUARA" teriak Lisa semangat disebrang sana dan berlari menuju ayahnya yang ada disebrang sana tanpa memerhatikan sekitarnya.
TINNN TINN
suara klakson mobil membuat Lisa berhenti ditengah jalan lalu menatap kesamping dia terkejut ada mobil sedang melaju dengan kecepatan penuh menuju kearahnya.
"LISAAA" teriak ayah Siwon berlari menyelamatkan Lisa.
Tetapi sangat disayangkan nasi sudah menjadi bubur, tubuh Lisa terpental cukup jauh membuat kepalanya terbentur kuat.
"LISAAA" teriak ayah Siwon yang lagi lagi berlari menuju kearah Lisa yang sudah terlentang lemas.
"ayah uhuk uhuk" Lisa terbatuk darah yang cukup banyak telapak tangannya.
"liat Lisa juara lagi pasti ayah bangga kan" ucap Lisa pelan tersenyum tipis sambil menunjukan medali dilehernya membuat hati Siwon teriris.
" yang ayah harus tau Lisa sayang ayah" ucap Lisa dengan mata yang terlihat akan menutup membuat Siwon panik beberapa kali memanggil Lisa.
"hiks maafin ayah nak,maaf" ucap Siwon memeluk Lisa erat membuat Lisa menintikan air matanya bahagia akhirnya dia diperhatikan oleh ayahnya walaupun ini untuk terakhir kalinya.
Dia berbicara sesuatu dan terlihat hembusan nafasnya sudah tidak ada membuat tangisan Siwon semakin kencang.
Peluk Lisa ayah
End
Malem malem gini enaknya nangis gak sih wkwkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
LISA ONESHOOT
AcakLisa dengan para lelaki tampan kadang oneshoot kadang twoshoot