10. Masih Pagi

8.8K 858 9
                                    

Vote, komen, and happy reading 🧡
.
.

Pukul 2 dini hari Harrel belum bisa juga tertidur, biasanya jika ia serangan panik begini, ia akan tidur memeluk Ryuna seraya mendengarkan dongeng Yara. Harrel kalut sendiri, hatinya selalu gelisah, terlebih ketika melihat ke arah jendela kamar. Bayang-bayang orang itu menghantuinya.

Ia ingin menghampiri orang tuanya, tapi tak ingin mengganggu mereka juga. Harrel bingung harus apa. Apa ia harus melakukan langkah terakhir itu? Sepertinya tak ada opsi yang baik untuk saat ini.

Akhirnya ia melangkah menuju laci meja belajar, Harrel meraih botol yang berisikan obat tidur. Sudah lama sekali ia tak mengonsumsi obat ini, haruskah ia konsumsi sekarang?

Ting

Dering ponsel membuatnya mengalihkan perhatian, pemuda itu langsung meraih ponsel, sedikit bingung juga siapa yang mengirim pesan saat jam larut begini.

"Melvin?" gumam Harrel.

"Melvin?" gumam Harrel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harrel tak percaya Melvin benar-benar menelponnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harrel tak percaya Melvin benar-benar menelponnya. Entah kenapa perasaannya tiba-tiba tenang, mendengar suara pemuda itu. Tak butuh waktu lama, pada menit kedua Harrel sudah bisa tertidur, mengabaikan suara Melvin yang masih berbicara.

"Rel?"

"Udah tidur?"

"Gue matiin ya. Good night."

Merrel | Markhyuck AU(✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang