07 - ⌊ False Promise ⌉

29 5 1
                                    

🎵| Author's playlist |🎵
Surrender — Natalie Taylor


Jeffrey tersenyum kecil, menatap layar laptopnya yang menunjukkan pukul 15:30 WIB.

Setelah business trip melelahkannya dua minggu lalu, kini Jeffrey bisa sedikit lebih banyak meluangkan waktu untuk dirinya dan juga istrinya.

Syukurlah semua masalah yang membuat dirinya pusing tujuh keliling sudah berhasil ia tuntaskan dua minggu lalu. Jadi mulai dari hari ini hingga kedepannya, Jeffrey sudah bisa menikmati posisinya sebagai big boss, yaitu dengan pulang lebih cepat atau bahkan setengah hari dan fokus hanya kepada dirinya dan Joanna saja.

Ah, akhirnya...

Jeffrey dengan cepat menutup laptop, sebelum membereskannya. Ia ingin membuat surprise kecil-kecilan untuk istrinya.

Kapan lagi Jeffrey bertingkah romantis seperti ini? Pasti Joanna akan sangat senang dengan surprisenya.

Otak Jeffrey saat ini sedang dipenuhi oleh banyak hal.

Mulai dari memberikan sebuket bunga, mengajak Joanna candle light dinner berdua, menonton acara TV bersama. Dan mungkin.... ekhem... menutup malam ini dengan satu-dua sesi bercinta panas.

Ah, semua sudah tertata rapi di dalam kepalanya.

Pertama-tama ia akan membeli sebuket bunga untuk menunjukkan sisi romantis dalam dirinya. Yah, itung-itung juga sebagai permintaan maaf karena telah meninggalkan Joanna selama dua minggu business trip.

Jeffrey menyampirkan jas hitamnya dengan sebelah tangan di bahu, meninggalkan kemeja hitam yang membungkus tubuh atletisnya.

Mungkin para karyawati diluaran sana menganggap Jeffrey sebagai hot boss, tapi sayangnya hati dan tubuh Jeffrey hanya milik Joanna seorang, istrinya.

"Sore Pak Jeff." Sapa Fairuz, sekretaris pribadi Jeffrey.

"Sore juga." Balas Jeffrey formal.

"Sudah mau pulang, Pak?" Tanya Fairuz lagi.

Jeffrey mengangguk, tanpa sadar tersenyum kecil. "Iya. Saya mau bikin surprise buat istri."

Fairuz mengangguk dalam, "Baik, Pak. Semoga surprisenya berhasil dan Bu Joanna menyukainya."

Jeffrey kembali mengangguk sekilas, berpesan sebelum meninggalkan Fairuz. "Untuk meeting bulanan kita hari ini, kamu aja yang handle. Segera kirim report-nya ke saya setelah selesai."

"Baik, Pak Jeff. Hati-hati di jalan, Pak."

Jeffrey kembali mengangguk untuk yang ketiga kalinya, sebelum melesat pergi meninggalkan ruangannya.

Semenjak ia menikah dengan Joanna, Jeffrey dengan sadar diri mencari sekretaris laki-laki, alasannya sederhana: Ia tidak mau terjebak dalam drama 'dekat dengan sekretaris sendiri' yang pada akhirnya mungkin akan membawa masalah bagi dirinya dan Joanna. Sebenarnya Joanna bukan tipe istri pencemburu, tapi apa salahnya Jeffrey memadamkan api sekecil apapun terlebih dahulu sebelum keburu membesar dan menghancurkan segalanya.

Malahan, yang ada malah Jeffrey yang sering dibuat cemburu oleh Joanna. Tentu saja Jeffrey cemburuan, bagaimana tidak? Istrinya itu sangat cantik sekali hingga hampir semua dokter laki-laki yang masih lajang di rumah sakit itu mengenal dan dekat dengan Joanna.

Untung saja mereka semua kalah pesona dari Jeffrey dan hanya Jeffrey lah satu-satunya orang yang cocok bersanding dengan Joanna.

Cih, kalau diingat-ingat saat mereka kuliah dulu. Joanna yang pemalu dan imut juga sangat populer di kalangan fakultas-fakultas lain. Tentu saja perjuangan mendapatkan hati Joanna tidak pernah mudah bagi Jeffrey. Perempuan itu terus-menerus menolak kehadiran Jeffrey di dekatnya, hingga suatu hari Joanna menyerah dan membiarkan Jeffrey berkeliaran di sekitarnya. Itu adalah awal dari PDKT Jeffrey, tidak berapa lama kemudian mereka berdua pun berpacaran hingga Jeffrey lulus S1 dan ia memutuskan untuk melamar Joanna yang saat itu masih melanjutkan pendidikan kedokterannya.

Almost Shatter | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang