🎵| Author's playlist |🎵
One Day, We Won't Exist — Artemis OrionHari ini adalah hari perayaan ulangtahun Joanna dan Jeffrey yang ke-10 tahun.
Ya, semuanya berjalan dengan sangat cepat sampai-sampai tidak terasa 10 tahun telah berlalu.
Siapa yang menyangka mereka berdua akan menikah muda di usia 22 tahun dan sekarang, di usia mereka yang ke-32, mereka merayakan usia pernikahan 10 tahun.
"Pagi," Sapa Jeffrey hangat, menyapa Joanna.
"Pagi," Balas Joanna tersenyum kecil.
Seperti rutinitas sehari-hari mereka, Jeffrey memulai paginya dengan mengecup pipi Joanna sebelum kemudian diakhiri dengan kecupan di bibir.
"Happy 10th anniversary, sayang!!" Ucap Jeffrey memeluk Joanna erat-erat, seperti anak kecil yang tidak ingin kehilangan boneka kesayangannya.
"M-Mas!" Sahut Joanna.
Jeffrey segera mengurai pelukannya, menatap Joanna tepat di wajah. "Kiss-nya mana?"
"Ta-Tadi kan udah?" Ucap Joanna, gelagapan.
"Gak sah. Soalnya kamunya gak aktif." Jawab Jeffrey enteng memberi alasan, kembali mendekatkan wajahnya pada Joanna.
Keduanya bertukar nafas dan beradu lidah dalam sebuah ciuman.
Perlahan Jeffrey kembali mendorong tubuh Joanna rebah ke ranjang, bersiap menindihnya—memulai pagi spesial mereka dengan satu-dua sesi olahraga ranjang.
Dengan cepat Joanna menahan dada Jeffrey menggunakan kedua tangannya. "Ki-kita ada janji lunch sama papa mama."
Memang betul, hari ini Jeffrey dan Joanna memilik janji dengan Jasyid dan Jolly—papa dan mamanya Joanna.
"Ada Mami kamu juga loh, Mas." Tambah Joanna, berharap Jeffrey menghentikan aksinya.
Kemarin Jeffrey bilang, untuk merayakan ulang tahun pernikahan kami yang kesepuluh, ia memang mengundang Maminya dan juga kedua orangtua Joanna untuk makan siang bersama.
Jeffrey tersenyum miring, membawa tangan Joanna untuk ia kecupi. "Jadi istriku sekarang udah berani nolak hm?"
"Ya iyalah! Lagian, kita bisa telat kalau terlambat berangkat. Kamu sendiri pun tahu kalau Mami kamu gak suka keterlambatan."
Senyum Jeffrey mengembang lebih lebar, membuat jantung Joanna berdegup kencang penuh kewaspadaan. "A-Apa?" Sahut Joanna.
"Ah, rasanya Mami dan juga Papa Mama akan maklum kalau kita telat sedikit? Lagian hari ini juga hari anniversary kita, Jo. Mereka pasti akan maklum kalau kita terlambat sedikit bukan?"
"Tapi bukan berarti kita bisa seenaknya, Mas Jeffrey. Meskipun mereka pasti mengerti, tapi lebih baik kita datang tepat waktu kan?" Balas Joanna.
Jeffrey tampak menimbang-nimbang perkataan Joanna untuk sesaat, membuat perempuan itu menghela nafas lega sebelum kemudian lanjut menjawab.
"Oke, kamu bener, Jo. Kalau gitu kita sekalian mandi bareng aja ya, biar makin cepet? Kalau bisa kita datang duluan biar Mami sama Papa Mama kamu gak perlu nunggu-nunggu lagi."
MAM-PUS
Dan sebelum Joanna sempat membantah lagi, Jeffrey sudah menggendong tubuh istrinya ala bridal style menuju kamar mandi.
Selamat, Joanna. Kamu telah menggali lubang kuburmu sendiri!
⁘
Sepasang suami istri itu melangkah dengan elegan masuk ke dalam restoran yang sudah Jeffrey booking jauh-jauh hari untuk merayakan anniversary mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost Shatter | COMPLETED
Romance⌊ Bagi pasangan suami istri, pembicaraan tentang anak seharusnya menjadi pembicaraan yang menyenangkan, bukan malah menyengsarakan. ⌉ Tetapi hal itu tidak berlaku bagi Jeffrey dan Joanna; Ketiadaan anak dalam kehidupan pernikahan mereka membuat Jeff...