"Baby ayo bangun kita sudah sampai" Ucap Zero kepada Agatha yang tengah tertidur pulas.
Agatha sedikit mengeliat dan membuka matanya secara perlahan lalu menguceknya pelan "benarkah? Hoamm"
Mereka yang menyaksikan itupun terkekeh geli dengan tingkah laku adik perempuanya ini. Sangat menggemaskan dan lucu.
"Ayo turun" Ajak Andre.
Agatha lalu menganguk dan turun dari mobil di bantu oleh Damar serta Atha. Angin yang terus saja menerpa tubuh Agatha mampu membuat Agatha kedinginan padahal ia sudah memakai jaket yang cukup tebal.
"Ini pake jaketku kau pasti kedinginan" Ucap Keano memasangkan jaketnya di pundak Agatha.
Agatha lalu tersenyum "Thanks"
Mereka lalu masuk ke dalam bandara, terlihat jelas di bandara terdapat orang luar yang bermata sipit serta berwajah seperti kepiting rebus.
"Baby apakah kau lapar?" Tanya Zero.
Agatha lalu menggeleng "Enggak Abang, Kan tadi Agatha udah makan di rumah"
Zero lalu menganguk "hmm baiklah jika begitu mari kita duduk di situ" tunjuk Zero pada bangku yang berada di paling ponjok.
"Baiklah"
Mereka semua lalu duduk di bangku paling pojok di bandara tersebut, Agatha sangat tidak sabar dengan tamu spesial. Ia sangat penasaran siapakah tamu spesial yang di maksud oleh para abangnyah ini.
Agatha lalu menolehkan kepalanya ke samping namun..
Degh
Apa? Bagaimana mungkin Gavin tengah berpelukan dengan seorang wanita. Ia melihat dengan jelas itu adalah Gavin yang masih memakai baju sekolah. Dan siapa perempuan itu? Terlihat dari wajahnya jika ia orang asing.
Agatha buru-buru mengeluarkan ponselnya dan memencet aplikasi berwarna hijau tersebut.
Gavin🖤
Gavin kamu dimana? Kamu udah sampai di bandara?
Aku sudah sampai By, ini aku udah ketemu sama temen aku
Cewek apa cowok?
Cewek by, tapi kamu jangan berpikir yang aneh-aneh okey. Ingat hati aku buat kamu
Aku ada di pojok lagi duduk sama abang aku
Ahh baiklah aku akan kesana tunggu aku
...
Agatha lalu menutup room chatnya dengan Gavin, ia lalu mendogak dan melihat Gavin serta perempuan tadi tengah berjalan ke arahnya.
Zero yang melihat Gavin bersama perempuan lain pun menggeram marah. Ia lalu beranjak berdiri dan menarik kerah seragam Gavin.
"Maksud lo apa bangsat, lo mau mainin hati adek gue" Ucap Zero dengan nada menggeram marah "Bajingan kayak lo gak pantes sama adek gue"
Agatha lalu berdiri dan memisahkan mereka berdua "Abang udah ini bandara banyak orang yang liat" Kata Agatha mencoba menahan amarah Zero.
Zero lalu menghela napas kasar dan kembali duduk, napasnya pun tersenggal-senggal.
"Jelasin" Sahut Andre tanpa menatap Gavin.
Gavin pun mengusap wajahnya kasar, ia salah karna membawa temanya ini kehadapan mereka semua.
"Kenalin ini Abel temen kecil Gavin, Gavin disuruh sama bunda buat jemput Abel karna Abel gak tau jalan"
"Dia udah gede punya otak" Ucap Damar.
"Tapi dia warga asing, dia keluar negeri pas masih kecil jadi wajar Abel tidak mengetahui jalan" Ujar Gavin sedikit emosi.
"Terus maksud lo tadi berpelukan apa? Mau buat adek gue cemburu? Mau buat keluarga gue marah? Setidaknya jika dia temen lo jaga jarak. Lo udah punya cewek" timpal Atha dengan mimik wajah datarnya.
Gavin lalu mengepalkan kedua tanganya, sudah cukup ia menahan emosi atas perlakuan keluarga Smith terhadap teman masa kecilnya.
"Jika kalian tidak suka kehadiran Abel makan Gavin akan membawanya pergi dari hadapan kalian. Kalian semua salah paham tanpa tau yang sebenarnya, Gavin pamit"
"Gavin" lirih Agatha ketika melihat Gavin mengenggam tangan Abel.
"Jauhin aku dulu untuk saat ini" Setelah itu Gavin pun pergi dengan Abel.
Agatha yang melihat itupun menangis histeris menatap kepergian Gavin yang menurutnya pengecut.
Keano lalu memeluk adik kecilnya ini "its okey baby jangan menangis, air matamu sangat beharga untuk bajingan sepeti dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA TRANSMIGRASI
Teen Fiction"jangan melihat buku dari sampulnya ~Agatha Jeniver Syaquela. Agatha Jeniver Syaquela memiliki paras yang sangat cantik dan mempesona. Bahkan musuhnya saja terpana melihat kecantikan Agatha. Nasib sial yang menimpa dirinya adalah ketika ia berusaha...