Agatha diam tanpa berkutik ketika Abel masuk ke dalam kelasnya sebagai mutid baru. Ia hanya diam memandang Abel yang tengah memperkenalkan diri kepada semua orang.
Abel lalu duduk di depan Agatha, tidak menyapa bahka tersenyum. Dasar Abel manusia ular.
"Ko gue mencim, bau-bau pelakor ya" Sindir Vivi kepada Abel sembari mengehemduskan hidungnya "emm bau bangett anjir, inimah gue juga kalau punya cowok harus di jaga nihh kagak boleh kecolongan takut ada yang ambil"
"Yaelah Vi mana ada yang mau sama lo" Ujar Udin yang berada di seberang meja Vivi.
Vivi lalu menatap tajam ke arah udin "diam lo cucu sugiono"
"Dihh gue? Bukanya lo ya, yang cucunya sugiono" balas Udin tak terima dengan pernyataan Vivi.
Vivi lalu bersekap dada "lo yang cucu sugiono"
Udin lalu menghembuskan napas pasrah, jika adu mulut dengan Vivi pasti ia yang akan kalah "iya, iya gue yang cucunya sugiono"
"Nah gitu ke dari tadi" Vivi yang tadi berdiri lalu duduk di samping Agatha dengan wajah masam.
Agatha hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Vivi seperti Mak Comblang. Agatha lalu menulis sesuatu ntah di dalam tulisan tersebut tersirat makna tersembunyi.
...
"Kantin yuk hoamm" Vivi lalu berdiri dan merentangkan tanganya, ia tadi tertidur saat pelaran Pak Wawan pelajaran MTK.
"Yuk" Agatha lalu beranjak berdiri dan menggandeng tangan Vivi. Ia menarik Vivi untuk sampai ke kantin.
Dan saat di perjalan ia melihat Gavin tengah berlari sepertinya akan ke kelasnya.
Agatha hanya diam dan menunduk ketika Gavin melewatinya begitu saja hanya ada angin kecil yang menerpa wajah Agatha. Agatha dengan keberanianya lalu menoleh ke belakang melihat Gavin tengah berbicara dengan Abel.
"Gavin kamu jahat"
...
Agatha hanya diam menatap makanan yang berada di hadapanya, perutnya sudah bersuara namun mulutnya hanya diam membisu.
"Agatha lo kenapasih? Lo lagi banyak masalah ya?" Tanya Vivi sambil memakan Bakso iga yang ia pesan dengan sangat pedas "makan, perut lo udah keroncongan juga"
"Gak nafsu gue" Balas Agatha yang hendak berdiri namun pergelangan tanganya di pegang oleh Vivi.
"Kalu abang lo tau lo kayak gini mereka pasti bakal marah"
Agatha lalu menkedikan bahunya acuh "gue gak peduli" setelah itu Agatha lalu pergi meninggalkan Vivi seorang diri.
Vivi yang memang lagi kepedasan di tambih lagi ia sekarang emosi langsung bangkit berdiri dan menatap tajam seluh siswa dan siswi yang lewat. Ia harus bertemu dengan Gavin presetan ia Gavin menyakiti hati Agatha ia tidak akan memberi ampun.
...
Dengan langkah yang lebar Vivi mendobrak roftof terlihat disana ada jordi dan Gavin tunggu ada satu wanita disana.
"Pantes di kantin gak ada taunya lagi selingkuh" Vivi lalu mendekati Gavin "lo kalau punya cewek tuh di jaga goblok, cewek lo mati-matian buat jaga hati bangsat, dan ini balesan lo kedia? Dasar munafik"
"Gue kagak semunafik yang lo pikir"balas Gavin mengepalkan kedua tanganya "kalau lo gak tau apa-apa jangan so tau" Gavin lalu menunjuk Vivi.
Vivi lalu menepis telunjuk Gavin dengan kasar "apa Lo bilang? Gue sok tau? Ck, bahkan gue tau semuanya. Diam bukan berarti lemah Gavin, terkadang diamnya seseorang mampu membuat sang lawan tak berdaya"
Vivi lalu melihat ke arah Abel yang tengah menunduk, dengan perlahan Vivi mendekati Abel lalu memegang dagunya.
"Jangan sok polos lo di depan Gavin, gue juga tau lo munafik"
Gavin lalu menepis tangan Vivi yang menyentuh dagu Abel.
"Jangan sekali-kali lo sakitin Abel, dia gak ada urusanya"
"BUTA MATA LO GAVIN, GARA-GARA KEDATANGAN DIA HIDUP AGATHA JADI HANCUR, LO GAK BAKAL TAU GAVIN RASANYA JADI AGATHA" teriak Vivi penuh emosi apalagi lidahnya masih merasakan pedas.
"Lo tau Gavin? Gara-gara lo Agatha sering diam, bahkan tadi di kantin Agatha gak makan" lirih Vivi "hidup Agatha hancur Gavin, HIDUP AGATHA HANCUR GARA-GARA LO"
"GUE GAK PEDULI, GUE GAK PEDULI MAU AGATHA MAKAN KE MAU DIA ENGGAK MAKAN KE GUE GAk PEDULi, BAHKAN KALAU SAMPAI DIA MATI GUE KAGAK PEDULi" Balas Gavin yang sama juga berteriak.
"Ga-gavin" lirih Agatha tidak percaya dengan apa yang barusan Gavin bilang bahkan air matanya sudah turun. Niat hati ingin menemui Gavin ia justru malah di suguhkan dengan sesuatu yang membuatnya sakit hati.
"Kalau emang kamu gak cinta sama aku jangan pernah deketin aku lagi, tentang pernikahan aku bakal minta kake buat batalin" Agatha lalu mengusap air matanya kasar dan berbalik. Ia lalu berlari kencang menuruni anak tangga.
"Bangsat lo Gavin" Vivi lalu ikut menyusul Agatha.
"Gimana rasanya bos? Udah gue bilang kan jangan kayak gini" Ucap Jordi.
Gavin hanya diam ia tidak akan mengejar Agatha ia sudah melukai hati gadisnya ini, sungguh ia tadi tidak benar-benar berbicara seperti itu.
"Gavin ak-aku minta ma-maaf" Abel lalu memegang tangan Gavin namun dengan cepat Gavin menepisnya.
"Jangan deket-deket gue"
...
Agatha terus saja berlari kencang ia tidak peduli dengan teriakan Vivi yang terus menyuruhnya untuk berhenti. Agatha terus saja berlari hingga di parkiran sekolah, beruntung gerbang belum di tutup.
Saat Agatha hendak menyebrang ia tidak melihat sisi kanan dan kiri Alhasil ia pun di tabrak.
Brak
"AGATHA" teriak Vivi histeris ketika melihat Agatha di tabrak hingga terpental jauh.
Gavin yang melihat dari atas roftof pun di buat membeku, tidak! Tidak mungkin kan itu Agatha. Gavin lalu berlari untuk menemui Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA TRANSMIGRASI
Teen Fiction"jangan melihat buku dari sampulnya ~Agatha Jeniver Syaquela. Agatha Jeniver Syaquela memiliki paras yang sangat cantik dan mempesona. Bahkan musuhnya saja terpana melihat kecantikan Agatha. Nasib sial yang menimpa dirinya adalah ketika ia berusaha...