Agatha butuh ketenangan

112 11 1
                                    


Enjoy oke

...

Agatha sekakarang tengah menggigil karena badanya yang terus saja merasa dingin serta panas. Agatha tidak pulang kerumah ia pulang ke apartemenya dulu, saat ia masih menjadi ketua RAVEGAR.

Apartemen ini terlihat sangat usam karna tidak ada yang menempatinya, dan cahayanya juga terbatas. Agatha ingat saat pertama kali ia menginjakan kaki di apartemen ini.

Saat itu Agatha berusia 10 tahun, saat dimana sang ayah hendak menceraikan mamanya dan memilih hidup bersama istri barunya. Agatha bingung kepada sang mama kenapa mamahnya ini terlihat bahagia?

Dan ternyata mamahnya itu wanita yang sangat pintar, bagaimana tidak? Mamahnya telah menstranfer uang milik ayahnya ke rekening Syela-mamah Agatha. Sebesar 10 triliun rupiah, ahhh bisa di pastikan Andra-ayah Agatha, akan bangkrut.

Agatha mencoba memejamkan matanya menghirup aroma kamar miliknya yang sudah ia tinggal beberapa tahun ini. Aroma kamar ini mengingatkan ia akan kenangannya bersama sang mama, dulu Agatha sering mendengarkan cerita sang mama saat hendak tidur.

Agatha rindu suasana itu, kapan Agatha bisa merasakan hal seperti itu? Dulu ia seperti seorang princess oleh sang mama. Ia tidak pernah merasakan peran sang ayah, karna sebelum kedua orang tuanya pisah ayahnya itu sering keluar dan jarang sekali berada di rumah.

"Mama, Agatha kangen mama, mama baik-baik aja kan disana? Agatha rindu cerita mama" ucap Agatha memejamkan matanya "Agatha cape mahhhh, Agatha udah mau nyerah"

"Heyyy bangun Agatha, untuk apa kamu menyerah? Dunia masih membutuhkan kamu Agatha"

Suara itu datang lagi tanpa ada sosoknya, Agatha lalu menghela napas berat "gue cape"

"Kalau cape istirahat dulu Agatha, kadang dunia emang bercandanya gak ngotak"

"Kenapa hidup gue kayak gini? Kenapa Tuhan mempersulit hidup gue"

"Heyyyy, kamu tidak boleh menyalahkan Tuhan, ini semua sudah takdir Agatha"

"Gue benci Gavin"

"Gapapa benci aja sama Gavin"

"Gue benci lo"

"Ngapain kamu membenciku? Aku adalah belahan jiwamu Agatha"

"Gue cape, mau tidur lo mending pergi sebelum gue ambil sapu"

Agatha lalu memejamkan matanya dengan erat, suara itu sudah tidak terdengar lagi di telinganya.

Brak

Agatha sontak membuka matanya dan beranjak berdiri, dengan perlahan Agatha membuka gorden yang terpasang di kamarnya. Di balik jendela itu Agatha melihat banyaknya polisi serta abang kandungnya. Tunggu tapi untuk apa mereka kesini? .

Agatha Buru-buru mengambil ponselnya dan mengecek jam, oh tidak sekarang sudah pukul 10 malam. Agatha mengerti kenapa mereka kesini karna Agatha lupa bahwa motornya ada alat pelacak.

Dengan lihay Agatha lalu membuka ruangan rahasia yang berada di bawah tempat tidurnya. Tidak ada yang curiga kalau di bawah tempat tidur itu ada ruang rahasia.

Agatha lalu masuk ke dalam dan mengunci ruangan tersebut, Agatha lalu berjalan untuk melihat CCTV.

Ahhhh untuk saja ia tepat waktu jika tidak mungkin ia akan tertangkap oleh abang nyah, terlihat Zero serta Keano tengah mengecek setiap sudut kamarnya.

Agatha bukan kabur, ia hanya ingin tenang, ia butuh ruangan yang membuat dirinya tenang.

"Akhhhh siap dimana princess ku" ucap Keano yang sudah duduk di atas kasur milik Agatha.

"Kurasa baby belum benar-benar pergi dari sini, kau lihat kan bang, kasur ini sudah lecek seperti baru ada yang tidur disini.

Keano lalu melihat Sprey yang tampak kusut seperti ada yang baru tertidur.

"kau benar sprey ini tampak kusut"

Sedangkan Agatha di bawah sanah tampak gusar, ia lupa untuk membenarkan sprey nyah, keluarga Smith sangat pandai Agatha bahkan susah untuk mengelabuinya.

"Apakah disini ada jalan rahasia?" tanya Keano menatap seluruh kamar Agatha.

Zero lalu mengkedikan bahunya "maybe"

"Baiklah mari kita pulang sepertinya Agatha tidak berada disini" ujar Keano yang sudah beranjak berdiri"

"Heyy kau tidak melihatnya? Sudah jelas motor Agatha terpakir di halaman depan"

"Sudahlah Zero"

Zero lalu menghela napas berat, ada apa dengan abang nyah ini? Padahal Agatha pasti berada di rumah ini"

Agatha pun akhirnya bisa bernapas lega, syukurlah abang nyah itu sudah pergi.

"Akhhhh bangsattttt"

Agatha lalu mengeluarkan semua emosinya disini ia lalu mengacak-ngacak ruangan rahasia itu.

"Anjingggg kontollll Akhhhhh bajingan lo Gavin Akhhhhhhhhh" Agatha lalu menarik rambutnya dengan kuat

"Gavin hiksss lo jahat, gue lagi hamil Gavinnn Akhhhhhhh"

"Akhhhhhhhhh, anjinggggg"

Ntah apa yang berada di pikiran Agatha, Agatha sudah merasa cape dengan dunianya yang sekarang. Rasanya seperti angin ribut halilintar.

"Gue udah hamil 4 minggu Gavin hiksss"


AGATHA TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang