Goresan kecil

113 14 4
                                    

Agatha sudah bersiap dengan seragamnya hari ini, mood nya mendadak baik karena ia bisa bercerita dengan sepupunya yang bernama Bang Kenzi.

Agatha lalu mengambil tasnya yang berada di atas kasur lalu mengambil ponselnya tidak lupa juga dengan lipbam yang selalu melekat di bibirnya yang kecil.

Agatha dengan perlahan menuruni anak tangga satu demi satu ia lewati, saat sudah sampai di bawah ia dapat mendengar suara seseorang yang sangat asing. Ia lalu menghampiri meja makan dengan santai tanpa memperdulikan tatapan orang lain.

"Baby" panggil Zero mengecup pipi kiri Agatha dengan singkat "wangimu sangat harum"

"Sudah lama kita tidak bertemu" ucap seseorang yang berada di depan Agatha.

Agatha yang sedang mengoleskan selai pun jadi mendongak melihat siapa yang berbicara.

Dengan tatapan bertanya-tanya Agatha lalu memiringkan kepalanya. Ahhh itu terlihat sangat gemas bagi mereka gemas dan lucu.

"Kau sangat lucu" Ujar Damar terkekeh geli melihat Agatha seperti itu.

"Kau lupa siapa aku baby?" Tanya seseorang itu lagi.

"Memangnya kau siapa? Wajahmu sangat asing" jawab Agatha.

"Dia lupa ingatan" Ucap Andre mengingatkan jika Agatha lupa ingatan.

"Hmm baiklah, namaku Astervilio Smith sepupu kamu yang ada di london"

"Aku adalah Zayden Sebastiano Smith"

"Anggara Axelio Smith"

"Agam Astervilio Smith"

"Dan aku adalah Varo"

Agatha lalu menganguk dan ternyum "aku Agatha"

"Kami sudah tau itu baby" Ucap mereka semua dan di balas kekehan oleh Agatha.

...

Agatha yang sudah berada di area parkir sekolah pun lantas turun dari motor yang ia taiki bersama Zero.

Di sampingnya juga ada mitor Damar, Atha, Kenzi Serta Agam. Yang lain pada kerja atau mungkin ada yang iku eskul.

"Yuk bang" Ajak Agatha kepada mereka semua.

Namun saat Agatha hendak berjalan ia mendengar suara motor yang tidak asing ke di telinganya. Ahhh ia tau pasti ini Gavin.

Agtha lalu berbalik namun seketika hatinya berdenyut sakit, senyum yang tadi terukir indah di bibir Agatha kini telah pudar. Agatha lalu menunduk, ia tidak bisa melihat Gavin yang tengah membonceng Abel. Apalagi tadi Abel begitu erat berpegangan dengan Gavin.

Zero yang melihat adiknya seperti itupun menggeram marah, Zero lalu mengepalkan kedua tanganya bahkan matanya pun sudah berwarna merah pertanda ia sangat emosi.

Dengan cepat Zero lalu menuju ke arah Gavin yang sudah turun dari motornya.

Bugh

"Sialan lo Gavin"

Bugh

Zero terus saja memukul pipi Gavin tanpa henti, tidak ada satupun orang yang berani melerai amarah Zero. Karna Zero terdengar bengis di telinga siswa dan siswi DIVANISKA.

Agatha yang melihat itupun lantas berlari untuk menenangkan emosi Zero.

"Abang udah cukup plessss" Ucap Agatha memohon bahkan air matanya pun sudah keluar.

Zero lalu menghempaskan tubuh Gavin ke tanah dan menatap tajam Gavin serta Abel.

"Murahan" sindir Zero kepada Abel yang hanya diam dan menunduk "lo tuh murahan udah tau Gavin punya cewek masih aja tetep deket-deket, dasar gak tau diri" lanjutnya lagi, setelah itu Zero lalu merangkul pundak Agatha dan mengusap-ngusapnya pelan.

AGATHA TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang