Terasa Asing

124 12 2
                                    


Malam yang sangat dingin membuat sepasang sejoli ini tengah kembali kepada daun dan akarnya, mereka sama-sama menghirup aroma di tepi pantai.

Gavin menyiapkan momen ini tentu dengan kerja kerasnya sendiri, karna sekarang keluarga Smith menjadi sangat posesif kepada Agatha.

Gavin terus saja membujuk Aditya untuk membawa Agatha keluar, awalnya Gavin di tolak mentah-mentah namun karna Gavin tidak mudah menyerah ia terus saja membujuk Aditya, Al hasil Aditya menyetujuinya dengan syarat Agatha harus pulang dengan selamat.

"Maafin aku ya by" lirih Gavin menatap wajah Agatha dari samping "seharusnya aku jujur dari awal sama kamu" lanjutnya lagi merapihkan anak rambut Agatha.

Agatha yang sedang menatap awan pun kini menatap Gavin "gapapa, itu udah takdir tuhan"

"Tapi aku udah buat kamu koma"

Agatha lalu memalingkam wajahnya dari Gavin dan mendogak menatap awan yang berwarna biru tua tersebut.

"Udah biasa"

Tentu saja koma sudah menjadi kebiasaan seorang Agatha Jeniver Syaquela, ia dulu adalah ketua Ravegar jadi tak ayal ia sering terluka dan koma.

"Kamu pernah koma? Sebelum ini"

Dengan perlahan Agatha memejamkan matanya dan menganguk "gak usah di bahas lagi"

Gavin yang mendengar itupun jadi merasa tidak enak.

Kenapa sekarang rasanya canggung sekali? Padahal dulu mereka adalah sepsang kekasih yang sangat bucin. Tapi kenapa mereka sekarang seperti orang asing?

"Kita udah kayak orang asing aja yahh..." Ucap Gavin menatap awan "padahal dulu tuh kita kayak lem lengket banget, tapi sekarang kita kayak tanah dan awan"

"Itu juga salah kamu Gavin"

"Iya, semuanya salah aku, aku minta maaf"

Agatha lalu berdecak kesal, ini yang ia tak suka jika memiliki kekasih maaf dan maaf teruss padahal belum lebaran.

"Gak usah minta maaf alay"

Gavin lalu menatap Agatha lagi, gadisnya ini sangat cantik, ia beruntung memiliki kekasih seperti Agatha.

"Gak usah ngeliatin terus, gak akan kabur"

Gavin lalu menganguk lesu manatap Agatha, kenapa takdir mempermainkan ia seperti ini?

Sedangkan Agatha ia ingin kembali ke dunianya yang dulu dimana masa-masa saat ia menjadi ketua Revegar dan bebas dari larangan.

Drttt...

Gavin yang merasa ponselnya berdering pun lantas merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya, ternyata panggilan tersebut dari Abel.

"Angkat aja" ucap Agatha ketika melihat Gavin hendak menekan tombol merah.

Gavin yang tadinya hendak mematikan tombol merah pun jadi beralih ke tombil hijau.

"Gavin perut aku sakit" lirih Abel di seberang sana.

"Gavin bisa tolong dateng kerumah gak? Di rumah gak ada siapa-siapa Gavin"

Tuttt..

Gavin telah mematikan sambungan tersebut lalu berdiri "maaf by aku harus ke rumah Abel"

Agatha lalu menghela napas berat, ia sudah lelah dengan Gavin untuk saat ini.

Agatha lalu menatap Gavin yang sudah pergi meninggalkanya sendiri, di tepi pantai.

"Gue capek"

Agatha lalu berdiri dan menatap bintang yang berada di atas, bintang itu terlihat sangat indah di mata Agatha.

Agatha tersenyum kecil lalu pergi, namun tiba-tiba rintik hujan datang untuk mengguyur tubuh ringkih milik Agatha. Agatha tidak meneduh ia terus saja berjalan ke arah mitornya dengan hujan yang semakin deras.

Agatha bahkan tampak tidak peduli dengan ke adaanya saat ini, baju yang sudah basah serta angin yang terus saja menerpa badan Agatha.

Agatha lalu menaiki motor dan menyalakanya, setelah itu ia melajukn motor tersebut. Memang mereka berdua saat hendak ke pantai membawa motor masing-masing, karna Agatha yang meminta.

...

Gavin yang sudah sampai di rumah Abel pun lantas masuk ke dalam, objek yang pertama kali ia lihat adalah kondisi rumah Abel yang sudah berantakan.

Gavin buru-buru menaiki tangga untuk melihat Abel, ntah kenapa firasatnya sangat buruk.

Ceklek

Pintu di buka secara perlahan oleh Gavin, terlihatlah Abel yang tengah meringkuk ketakukan.

"Abel are you okey?" Tanya Gavin mengampiri Abel.

Abel yang mendengar suara Gavin lantas mendongak dan memeluk Gavin "Gavin aku takut"

"Apa yang terjadi?"

"Tadi ada orang jahat Gavin, mereka hampir merkosa aku"

"Apa?"

"Dan kata mereka, mereka di suruh sama Agatha"

Gavin sontak mengkerutkan keningnya "lo gak bohongkan?"

Abel lalu menggeleng "aku bener Gavin"

Abel ternyata manusia yang sangat busuk, ia telah memfitnah Agatha dengan menuduh Agatha menyuruh seseorang untuk memperkosanya. Eitsss tapi Gavin tidak semudah itu untuk percaya.

"Yaudah lo duduk di kursi dulu gue mau buat teh anget buat lo"

Abel lalu menganguk dan duduk di atas kursi yanh berada di samping tampat tidurnya. Setelah kepergian Gavin Abel tersenyum smirk.

"Porotin hartanya abis itu pergi"


AGATHA TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang