17. Crack

3.6K 463 32
                                    

Lisa POV

Aku sedang memutar otakku dengan keras bagaimana akan menjawab pertanyaan Jennie unnie ini. Namun saat aku memikirkan jawabannya, suara bel berbunyi dan tak lama setelah itu Bibi Oh muncul membawa seseorang.

"Nona, ada tamu" ucap Bibi Oh mendatangi kami yang masih duduk di meja makan.

"Annyeong" sapa seorang wanita dengan senyuman ramah hingga kedua matanya menyipit.

Aku terkejut melihat keberadaannya di sini, sedangkan Jennie unnie? Jangan tanyakan dia, jelas sekali ia tidak menyukai kehadiran perempuan tersebut di rumah miliknya.

"Ada perlu apa kau ke sini?" tanya Jennie unnie tanpa berbasa basi.

"Tidak ada, aku hanya mengunjungi Lisa" jawabnya yang membuat Jennie unnie menatap ku sekilas, aku hanya melotot kaget.

Untuk apa mengunjungi ku? Damn Lisaya! Kau lupa kau ada janji dengannya!

"Tapi sepertinya Lisa tidak ingat dia ada kepentingan denganmu" ucap Jennie unnie lagi dengan suara yang sangat dingin dan itu cukup membuatku ngeri.

"Oh, benarkah? Kau melupakannya Lisaya?" tanya wanita itu yang menatap ku saat ini. Lidah ku terasa kelu seperti tidak tau harus mengatakan apa. Pagi ini benar benar pagi yang kacau.

"Ah apa kau masih syok soal kejadian kemarin?" tanyanya lagi yang membuatku semakin memelototkan mata. Tolong, jangan disini, jangan di depan Jennie unnie membahasnya.

"Kejadian apa?" tanya Jennie unnie yang penasaran, ya siapa juga yang tidak penasaran dengan kalimat yang dilontarkan seperti itu.

"Eumm, sepertinya itu akan menjadi rahasia kami berdua saja" jawabnya sambil menatap ke area leherku, shit. Jennie unnie saat ini juga menatap ke area yang sama.

"Lisaya, dont you dare to say that-" Jennie unnie menggantung kalimatnya dan menatap Jisoo unnie tajam.

"Aku tidak tahu kau ada janji apa dengan Lisa hari ini, tapi aku ingin kau segera meninggalkan rumahku karena aku ada urusan dengannya!" ucap Jennie unnie mengusir Jisoo, senior ku di sekolah yang datang tiba-tiba pagi ini.

"Kau mengerti sopan santun bukan sunbae? Aku yang duluan membuat janji dengan Lisa, tentu saja aku lebih berhak atas waktu Lisa saat ini" jawab Jisoo unnie mendebat Jennie unnie.

"Jisoo unnie, please" aku membuka suaraku setelah bungkam sedari tadi, aku menatapnya dengan tatapan memohon berharap dia mengerti dan mau pergi meninggalkan tempat ini.

"Haiss, Lisaya, cobalah lain kali untuk bertanggung jawab terhadap janjimu sendiri" ucap Jisoo unnie dengan raut wajah kecewa dan pergi meninggalkan rumah ini.

Saat ini hanya tersisa keheningan, Jennie unnie tidak berbicara, akupun tidak berani menyampaikan sepatah katapun. Astaga ini benar-benar situasi yang buruk.

Jennie unnie menggebrak meja makan yang membuatku terlonjak kaget. Aku tidak menyangka akan sampai seperti ini tapi aku tetap akan menerima kemarahannya.

"Datang segera ke ruang kerja ku" ucapnya dingin dan pergi meninggalkan ku yang masih terdiam di meja makan. Aku meminum segelas air mineral milikku dan menarik napas dalam dalam, aku bangkit dari dudukku dan segera mendatangi Jennie unnie di ruang kerjanya.

Author POV

Entahlah apa yang dirasakan oleh Jennie saat ini, dia hanya takut bahwa Jisoo bersungguh-sungguh membalaskan dendamnya dengan memperalat Lisa. Ada perasaan marah dan khawatir yang dirasakan Jennie menguasai dirinya saat ini. Ia khawatir dengan Lisa, namun ia tidak tau apa yang membuatnya marah. Ia memijit keningnya karena efek minum semalam masih terasa ditambah kejadian pagi ini yang membuatnya semakin pusing.

Meaning of Us - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang