25. Can I?

3.8K 400 38
                                    

Author POV

Lisa keluar dari rumah orang tua Jennie dengan sebuah koper hitam yang ia seret dengan tangannya. Lisa membuka pintu bagasi dan memasukkan koper yang berisi pakaiannya tersebut ke dalam. Setelah selesai ia langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi, ia menyalakan mobil milik Jennie.

"K-kau bisa mengemudi?" tanya Jennie gugup, dia terlihat cemas saat ini.

"Unnie tenang saja, aku jauh lebih bisa diandalkan sekarang" jawab Lisa memberikan senyuman hangat kepada Jennie, lalu mengemudikan mobil itu keluar dari pekarangan rumah milik orang tua Jennie.

Sedangkan Jennie saat ini terlihat canggung dengan Lisa, setelah ia mendapatkan senyuman hangat dari Lisa jujur dia sedikit salah tingkah sekarang. Jennie menatap ke depan sambil pikirannya berputar kemana-mana. Dia merasa sudah membuat Lisa terlalu banyak tahu tentang dirinya, dan itu cukup membuatnya tidak enak sekarang.

Jennie adalah orang yang berusaha dengan keras membangun citra tertutupnya pada siapa saja. Ia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya, bagaimana beban yang selama ini ia tanggung, bahkan juga masa lalunya.

Tapi melihat Lisa yang melindunginya dari serangan ibunya sendiri, membuat Jennie merasa malu sekaligus lega. Malu karena dia tidak berhasil melindungi dirinya sendiri, padahal ini bukanlah kali pertama ibunya seperti itu. Lega karena ternyata, ada orang seperti Lisa di hidupnya. Tapi apakah akan selamanya seperti itu?

Sepanjang perjalanan Jennie terlihat merenung, Lisa bukan tidak menyadari hal itu, namun ia memilih diam karena di dalam pikiran Lisa saat ini juga sangat ramai. Pertanyaan berbondong-bondong berputar di otaknya menuntut untuk menemukan jawaban, tapi bukankah semua pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh Jennie Kim? Bagaimana mungkin Lisa akan menanyakannya sekarang? Alhasil saat ini Lisa hanya fokus menyetir dan ingin segera membawa Jennie ke Penthousenya, karena bibir Jennie saat ini sangat pucat.

***

Lisa menekan kode penthouse Jennie dan pintupun terbuka. Bibi Oh terlihat kaget mendapati Lisa yang kembali datang ke rumah ini dan Jennie juga, masih siang tapi Jennie sudah kembali ke rumah.

"Bibi Oh, tolong siapkan makan siang ya" ucap Lisa meminta tolong kepada wanita tua itu.

"Baik nona Lisa" jawab Bibi Oh yang langsung berjalan menuju dapur.

Lisa melihat Jennie yang menaiki anak tangga sambil memegang kepalanya, Lisa bergegas menghampiri Jennie dan meninggalkan kopernya begitu saja.

"Aku bantu unnie" ucap Lisa sambil memegangi Jennie, Jennie hanya membiarkan Lisa membantunya naik ke atas, karena memang sejak kejadian di rumah orang tuanya tadi kaki Jennie sangat lemas.

Lisa membantu Jennie untuk merebahkan badannya di kasur dengan hati-hati.

"Unnie, aku keluar dulu, tolong jangan kunci pintunya" ucap Lisa yang tidak dijawab oleh Jennie, Jennie hanya mengikuti yang Lisa ucapkan.

Jennie merasa tidak nyaman untuk berbaring mengenakan bajunya ini, ia pun mencoba berdiri dengan perlahan menuju lemarinya dan mengambil baju kaos yang lebih nyaman untuk dipakai. Setelah berganti pakaian, Jennie kembali merebahkan badannya di kasur.

Tak berapa lama setelah itu Lisa masuk kembali ke kamar Jennie membawa nampan yang berisi makan siang dan juga Lisa sudah mengganti baju sekolahnya.

"Eoh, unnie kau sudah ganti baju?" tanya Lisa berjalan mendekat ke arah Jennie membuat Jennie menolehkan kepalanya menghadap Lisa.

"Sudah" jawab Jennie singkat.

"Kenapa tidak tunggu aku dulu? Kau pasti pusing berjalan sendiri" ucap Lisa lagi sambil duduk dipinggiran kasur Jennie.

Meaning of Us - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang