Author POV
Malam hari, Lisa sudah berada di garis start perlombaan balap liar yang ia sepakati dengan Junhoe tadi siang. Di sisi sisi jalan terlihat banyak orang yang menonton dengan antusias, ini adalah perlombaan pertama kalinya antara seorang gadis dan pria. Semua orang meneriakkan nama Junhoe karena Junhoe adalah langganan pembalap di sini. Mereka baru pertama kali melihat wajah Lisa namun sepertinya ada juga beberapa orang yang memasang taruhan untuk Lisa.
"Yak! Bukankah setelah Seulgi, gadis itu terlihat menawan?" ucap seorang gadis yang memakai jaket kulit kepada temannya.
"Kau betul, aaah apakah dia akan rajin datang ke sini? Kalau iya, aku akan langsung kepoin jadwal dia datang. Aku akan menonton balapan setiap dia ikut" jawab temannya merespon.
"Aigoo, kau sudah beralih begitu saja dari Seulgi?" tanya gadis itu lagi.
"Anni, kalau bisa dua, kenapa harus satu" jawabnya dengan wajah menjengkelkan, tingkat percaya dirinya terdeteksi tidak mengenal batas.
"Seulgi saja tidak melirikmu apalagi gadis ini" ucap gadis tersebut mematahkan semangat temannya.
Suara tembakan senjata api belerang terdengar menandakan balapan ini sudah dimulai, Lisa memimpin balapan ini satu meter di depan Junhoe. Mereka akan balapan dengan jarak tempuh kurang lebih 12 Km. Junhoe yang sangat ambisius untuk menjadikan Lisa sebagai babunya pun semakin mempercepat laju motornya. Lisa terlihat sudah biasa dengan hal ini, dia bisa mengendarai motor miliknya dengan sangat lincah dan gesit. Lisa melihat dari kaca spion motornya ternyata Junhoe tertinggal cukup jauh darinya.
Di depan adalah tikungan yang cukup tajam, jarak tempuh mereka ke garis finish sisa 1 Km lagi. Junhoe terlihat dapat menyalip Lisa di tikungan tersebut dan meninggalkan Lisa dibelakangnya.
Akhirnya semua orang dapat melihat motor hijau yang dikendarai oleh Junhoe menyentuh garis finish pertama kali. Junhoe terlihat puas dan disambut oleh teman temannya. Lisa sampai tak lama setelah itu.
"Boleh juga kemampuan mu, tapi sayang, tidak cukup untuk mengalahkan ku" ucap Junhoe yang disambut dengan tawa oleh teman temannya.
"Ya kalau kalah, bukannya lebih malu yah?" tanya Lisa dengan santai membalas ucapan Junhoe.
"Yaahhh, apapun itu, jangan lupa, mulai besok kau akan jadi babu ku" ucap Junhoe yang dijawab dengan anggukan oleh Lisa.
"Besok pagi bawakan aku sarapan, terserah apapun, yang penting, sa-ra-pan." ucap Junhoe menekankan kalimatnya di depan wajah Lisa.
"Ya" jawab Lisa singkat dan sekarang ia pergi meninggalkan tempat itu. Junhoe menatap kepergian Lisa dengan seringaian di wajahnya.
***
Lisa sampai di sekolahnya seperti biasa, ia masuk ke kelasnya dan melihat Junhoe sudah duduk di mejanya.
"Yooww, babu ku, mana sarapan untuk ku? Apa kau ingat untuk membawanya?" tanya Junhoe dengan nada yang sangat menjengkelkan.
"Lisa, kamu menjadi babunya? Kenapa??" tanya Somi yang juga sudah ada di kelas tersebut.
"Bukan urusanmu" jawab Lisa dingin dan mengeluarkan kotak makanan dari dalam tasnya.
"Ini" ucap Lisa meletakkan kotak tersebut di atas meja, Junhoe terlihat puas dengan sandwich tuna yang ada di dalam kotak tersebut.
"Apa yang terjadi Lisa? Bagaimana bisa terjadi?" tanya Somi yang kini mendekat ke arah Lisa.
"Dia kalah balapan" ucap Junhoe mewakili Lisa untuk menjawab, karena Junhoe melihat Lisa sepertinya enggan menjawab.
"What? Kau kalah? Seorang Lalisa???!" tanya Somi tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meaning of Us - JENLISA
FanfictionBagaimana jika kamu bertemu dengan sosok yang hadir dalam mimpi mu? Seperti yang terjadi dalam Drakor 'While You Were Sleeping', namun perbedaannya adalah kamu tidak selalu melihat orang itu dalam mimpimu dan kamu juga tidak memimpikan kejadian buru...