***
"Ah lagian aneh lo, kulot pemikirannya masih ada aja main jodoh-jodohan. Ini udah abad ke 21 woy bukan di zaman kolonial," cletuk Hawa yang berjalan beriringan dengan Jessica setelah pulang kerja menuju kosan sembari makan ice cream vanilla.
"Yeeee... lagian perjodohan itu ga selamanya negatif keles. Ada juga tuh yang awet," balasnya sembari makan ice cream cokelat. "Lo nya aja tuh udah kedoktrin sama modelan anak zaman sekarang."
"Berarti lo mengakui kan kalau orang kolot," Hawa nunjuk Jessica dengan senyum kemenangan.
Perjalanan mereka perlahan terhenti lantaran melihat Yeon Jun di depan tengah menunggu di pinggir jalan dengan bersandar di tembok.
"Lah ngapa tuh bocah diri di situ?" Tanya Hawa penasaran.
Jessica tiba-tiba panik menatap antar keduanya.
Yeon Jun berjalan dengan untaian senyum ke Hawa.
"Udah lama diri di situ?" Tanya Hawa.
"Ga kok. Cuma sekitar 10 menit," jawabnya sembari melihat jam tangan.
Hawa mengangguk santai, "terus?"
Yeon Jun mengangkat alis, "t-terus?"
Jessica meringis merasa bersalah sembari membuang mukanya.
"Kan saya udah bilang kalau saya akan menunggu di tempat ini untuk perjalanan kita selanjutnya." Yeon Jun masih menjawab dengan sedikit senyum meski sepertinya dia belum menaruh adanya kejanggalan.
Sedangkan Hawa sudah mencium bau kejanggalan yang akan menaikan pitamnya.
"Hah? Lo bilang gitu kapan?" Tanya Hawa.
Wajah Yeon Jun mengerut heran, "tadi pagi saat kamu mengajak saya ke festival budaya Indonesia sore ini."
Lirikan tajam sudah Hawa layangkan pada Jessica yang sedari tadi membuang muka.
Hawa langsung merangkul dan menyeret Jessica ke dekapan mautnya. Tangannya lebih mirip seperti ingin mencekik lawan dengan senyum kaku yang lebar.
"Oh gitu ya, maaf banget ya emang gue nih suka pikun orangnya apalagi kalau ngelakuinnnya tanpa sadar gitu," sindirnya melirik tajam Jessica tapi sembari senyum lebar.
Tatapan Yeon Jun beralih ke Jessica sejenak. Dia melihat bahwa Jessica memang tak nyaman, tapi itulah gaya persahabatan mereka yang damai dan manis.
Seketika Yeon Jun tersenyum dengan tertunduk sebelum mengajak kembali Hawa, "Yuk," ajaknya.
Hawa melepas kasar Jessica dengan wajah di tekuk. Bahkan sampai dia sudah setengah jalan, ancamannya masih berjalan dengan menoleh sesekali dengan tatapan tajam dan menunjuk ke arah Jessica. Tambah lucu mulutnya mencibir tanpa bersuara dan diam-diam Yeon Jun menahan tawa karena itu adalah pemandangan lucu baginya.
Tak lama Jessica mendapat telepon dari Sean, "ya halo?"
"Lo di mana? Jadi ga sih lo dandanin kita?"
Jessica menganga shock, "eh i-iya g-gue lupa, sorry. Gue ke sana sekarang."
"Ya udah buruan."
"Huh kenapa ga barengan aje tadi sama si Hawa tuh. Kan jadi kesempatan mereka buat deket," keluhnya kemudian berjalan cepat berbalik arah dari kosan.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIGN
Teen FictionChoi Yeon Jun, seorang trainee yang mendadak berubah sikap dan emosionalnya ketika bermimpi bertemu dengan seorang gadis misterius. Pertemuan itu nyata dia rasakan dan seperti game petualangan cinta. Dia tidak tau kelanjutan kisahnya dalam mimpi. Na...