1-De Javu

42 4 0
                                    

Tanah timur Asia, 2013.

Apa kalian pernah merasakan sesuatu yang disebut "De Javu" ?

Peristiwa yang seolah-olah pernah kita alami tapi entah itu kapan, dan bagaimana bisa terjadi. Yang pasti perasaan itu mirip dengan yang kualami, namun ini keberadaannya entah di mana. Seolah, ragaku di sini tapi hati dan jiwaku ada di tempat lain.

"Hyung..."

"Yeon Jun Hyung!"

Seorang pria dengan memakai syal merah di lehernya itu berbalik dari tatapan kosongnya pada taman kosong yang diselimuti salju tebal.

Pria bernama Yeon Jun berlari kecil mengikuti dua orang temannya yang berlari kecil lebih dulu.

"Yang terakhir harus traktir ramen ya," sahut temannya, memakai kupluk dan mantel berwarna cokelat.

"Yak, aku tidak akan kalah!" tekan Yeon Jun langsung semangatnya membakar begitu saja, beriringan dengan cepatnya dia mengubah langkahnya mendahului kedua orang temannya.

Ketiganya berlari dalam balutan senyum cerah, menyusuri bahu jalan di tengah lalu lalang pejalan kaki di sore hari musim salju, Korea Selatan 2013.

"Yak, kalian lama sekali aku sudah menahan lapar tau," gerutu salah satu remaja laki-laki menghampiri ketiga remaja tadi yang masing-masing membawa kantong plastik berisi makanan dan minuman.

Mereka bertiga masuk ke dalam ruang yang biasa di pakai para trainee maupun idol untuk latihan koreografi lagu.

"Hyung beli apa saja?"

"Apa pesananku dibelikan?"

"Yak, mana punyaku?"

Ya begitulah ocehan dari sepuluh anak dan remaja lain yang menghampiri sumber makanan mereka. Rata-rata, mereka berusia 10-16 tahun.

"Kalau begitu, ayo kita makan bersama," perintah Yeon Jun sebagai anak yang usianya lebih tua dari mereka.

Mereka semua menurut dan langsung duduk bersama di lantai. Mereka saling berbagi makanan masing-masing dan bersenda gurau di tengah Latihan fisik yang lumayan keras.

"Yuta kau mau ice cream? Ini ambil saja punyaku, tidak apa-apa." Yeon Jun menyodorkan ice cream rasa cokelat untuk Yuta.

"Tapi dia dari kemarin makan manis terus," peringat anak laki-laki samping Yuta bernama Hyunsuk.

"Ini yang terakhir, nikmati saja sebelum kita kembali bekerja keras lagi," jawab Yeon Jun penuh perhatian sembari mengelus rambut Yuta.

"Dia selalu saja begitu, selalu bersikap baik," oceh Minseok sembari mengunyah snack, dia salah satu anak yang berlari dengan Yeon Jun, anak yang tubuhnya paling tinggi diantara yang lain.

Dan ya mereka merupakan trainee asal CJX Entertainment, salah satu perusahaan industri musik Korea yang baru 5 tahun berdiri dan sudah mendebutkan 1 boygroup dan 1 girlgroup. CJX bukan perusahaan besar dan terkenal, melainkan perusahaan menengah yang tengah merangkak menuju sinar emasnya. Perusahaan itu benar-benar memulai dari nol.

"Semuanya, ayo kita mulai latihan lagi," sahut Yeon Jun dengan keras agar semuanya jelas terdengar.

Setelah istirahat selama 15 menit, mereka semua beranjak bangun untuk memulai latihan koreo yang sempat tertunda.

"Aku ingin mengumumkan bahwa penilaian dan evaluasi akhir akan di mulai minggu depan, jadi siapkan diri kalian matang-matang."

Perkataan salah satu petinggi perusahaan yang menyambangi ruang latihan mereka dua minggu yang lalu terbayang oleh Yeon Jun di tengah latihannya.

THE SIGNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang