Yeon Jun melangkah dengan cepat serta nafas yang sedikit naik turun melewati gang. Kemudian berhenti ketika hampir keluar dari gang kosan Hawa
"Tunggu," gumamnya heran. "A-ada apa denganku?"
"Kenapa aku seperti kesal begini?" lanjutnya dengan wajah bingung.
Di satu sisi, penghuni kosan termasuk Bu Mawar masih mengawasi Hawa dan Jino.
"Hadeh modus amat tuh udah pake megangin tangan segala," cletuk Poppy.
Hawa segera melepas tautan tangan Jino yang membuat wajahnya berubah datar.
"Iya sama-sama. Gue juga makasih ya udah dibawain kue padahal gue juga ga minta."
Jino terkekeh ringan, "iya emang lo ga minta. Ini karena kemauan gue aja."
Hawa mengangguk paham.
"Oh iya tadi itu siapanya lo?"
"Maksud lo, Yeon Jun?" tanya Hawa, "dia teman gue," sambungnya.
Jino mengangguk ringan.
"Dia sering ke sini?"
"Ya itungannya ga sering juga, tapi ga jarang juga sih."
"Ngapain dia ke sini? Jemput lo? Ngapelin lo?"
"Iiihhh udah deh bisa ga sih ga usah banyak tanya udah kaya pakpol aja lo," komentar Hawa risih. "Lagian ga ada urusannya juga sama lo, mau dia ke sini atau ga," tambahnya.
Jino hanya terdiam.
"Ya udah mending lo pulang sana, udah malem juga," usir Hawa risih.
"Ya udah gue pulang dulu. Jangan lupa tuh kuenya di makan," ucap Jino sembari berjalan pelan meninggalkan Hawa.
"Iya bawel," tekan Hawa.
***
Di apartemen, dengan lesu Yeon Jun merebahkan diri di sofa ruang tengah. Mempasrahkan seluruh badannya pada tempat ternyaman untuk melepas penat.
Dengan kepala yang sedikit menengadah, Yeon Jun menutup mata. Dia tidak bisa menutupi bahwa dirinya tengah lelah, terutama hatinya.
Ketika retina matanya terbuka, Yeon Jun teringat pada mimpinya. Masa di mana dia menggebu untuk bertemu wanita di dalam mimpinya yang dia duga adalah Hawa.
Kenapa begini jadinya?
Rasa berapi-api yang dulu rasanya hampir mau padam.
Kenapa aku sebegitu pengecutnya?
Bahkan untuk saat ini, aku saja tidak tau apakah jalan yang aku ambil memang benar atau tidak?
"Kenapa jadi begini rasanya?" Gumam Yeon Jun menatap langit kamar.
***
Yeon Jun kembali di taman yang penuh dengan kenangan sekaligus misteri, ya dengan tertegun, ia berdiri di taman dimana dia berjumpa dengan wanita misterius itu, dan sekarang di tengah beberapa anak yang bermain dengan cerianya, dia bertemu kembali. Wanita yang sebenarnya ingin Yeon Jun temui di dunia nyata, tapi dia hanya bisa bertemu di dalam mimpi.
Wanita berjilbab panjang itu awalnya berdiri membelakangi Yeon Jun dengan memakai gamis berwarna putih serta jilbab dengan warna senada. Kemudian, dia berbalik dan tersenyum kearah Yeon Jun dengan penuh kelembutan, apalagi dengan sudut matanya yang teduh nan sayu itu membuat Yeon Jun terpana.
Lintas cahaya yang mengenai wajah wanita itu perlahan berubah menjadi wajah Hawa yang sama-sama melempar senyum indah.
Binar mata Yeon Jun kini berubah heran, cukup lama dia hanya berdiam diri dan melihat Hawa dari kejauhan sebelum dia bangun dari mimpinya tepat pada waktu subuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIGN
Fiksi RemajaChoi Yeon Jun, seorang trainee yang mendadak berubah sikap dan emosionalnya ketika bermimpi bertemu dengan seorang gadis misterius. Pertemuan itu nyata dia rasakan dan seperti game petualangan cinta. Dia tidak tau kelanjutan kisahnya dalam mimpi. Na...