Chapter 17

679 37 0
                                    

Jangan memikirkan
Kemungkinan terburuk karena
Itu yg menjadikan kamu
Tidak dapat menjalankan nya
Dengan maximal

~Della Ayu~

_____________________________

"Arin, kamu ujian bulan dan tanggal berapa?" tanya Riani setelah mereka menyelesaikan makan mereka dan dalam perjalanan pulang

"Gak tau! Dan gak mau tau" jawab Arin kepada pertanyaan mama nya

"Lah, kok kamu bisa gak tau sih. Emang gak ada pemberitahuan gitu kapan ujian dimulai?" tanya Riani penasaran pada reaksi arin yg terlewat santai pada ujian yg akan ia hadapi kedepannya

"Gak ada!" malas Arin untuk menjawab pertanyaan mama nya dan mulai memejamkan mata nya karena Arin memang benar-benar lemas hari ini

"Salah ngidam apa aku dulu, kok Arin secuek ini" lelah Riani dalam hati

Sampai di depan rumah

"Arinn.. hei bangun nak" panggil Riani sambil mengguncang tubuh Arin pelan

Tak ada jawaban

"Arin sayang, udah sampe bangun dong mau disini aja" ucap Riani mencubit pipi anak gadisnya yg terlihat damai dalam tidurnya

"Astaga pipi nya panas" batin Riani panik khawatir pada kondisi kesehatan Arin

Riani menjalankan kembali mobilnya ke rumah sakit karena panas tubuh Arin sangat tinggi

Rumah sakit

Arin membuka matanya perlahan dan langsung mencium disinfektan rumah sakit

"Hah, rumah sakit. Kok aku di sini sih" bingung Arin melihat sekeliling ruangan

"Aawss... tangan aku sakit banget sih" ucap Arin dalam hati

Tunggu...
..
..
..
Tangan??......

Arin langsung melihat tangannya yang sudah di infus dan bekas sayatan yg sudah di obati dan di balut kain kasa

"Apa mama tau tentang luka sayatan ini!" panik Arin yg langsung menyiapkan sebuah alasan untuk pertanyaan atau penjelasan pada mama nya

Arin melihat jam di atas nakas rumah sakit dan menunjukan jam 10 entah siang atau malam

"Berapa lama aku tidur??" benak Arin bertanya-tanya

Cklek

Pintu terbuka dan memperlihatkan Riani yg masuk ruangan dengan ekspresi khawatir di wajahnya tapi langsung ia rubah seketika

"Mama.." panggil Arin syok melihat wajah mama nya yg sulit di baca

"...."

Tanpa menjawab Riani mendekat ke bangsal Arin dan melihat wajah anaknya yg terkejut sekaligus gelisah

"Mama kenapa?? mata mama kok sembab" tanya Arin pada mama nya yg tetap diam di tempat

Runtuh sudah ketegaran Riani di depan anak gadisnya yg menanyakan perihal keadaan kacau dirinya

"Maafin mama Arin"

Riani memeluk Arin erat sangat erat sampai arin pun ikutan menangis dibuatnya

______________________________

Terima kasih ya:')

Della Ayu💕😍

Don't Self InjuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang