12. Hpd🩺

772 30 0
                                    

Sementara Amanda yang sudah diijinkan untuk menemui Abian pun kini tengah membelah jalanan ibukota bersama motor kesayangannya.

"Aku ga yakin apa kita bisa bertemu lagi setelah ini"

Tanpa sadar air mata pun membasahi pipi Amanda yang tertutup helm.

"Semua ini salah aku yang bodoh kenapa masih mau terperangkap masa lalu."

Flashback on

Seorang gadis lugu dengan hijab putih menghampiri lelaki yang tengah duduk ditaman sekolah.

"Aldo!!" Panggilnya setengah berteriak.

"Ohh hai" Aldo menoleh dan melambaikan tangan setelah melihat siapa yang memanggilnya, dan melambaikan tangan seolah menyuruh gadis tersebut untuk menghampirinya.

"Aldo aku pengen denger jawaban kamu" dengan berani gadis itu menagih jawaban Aldo

"Jawaban apa man??" Ucap Aldo dengan menaikan satu alisnya

"Ohh ya gue paham, Lo mau denger kan??" Jawaban tersebut langsung membuat gadis tersebut menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Gue GAPERNAH suka sama Lo, Lo jangan banyak ngarep, cewe lusuh kaya Lo ga berhak dapetin gue"

ucapan Aldo langsung membuat hati Amanda, ya gadis itu Amanda hati nya seperti tertusuk seribu jarum bahkan pisau dan pedangpun ikut menusuknya.

Hancur, setelah dua hari kemarin ia membuang harga dirinya dengan menyatakan cinta pada lelaki populer disekolahnya, bodoh Memang namun sekali lagi Amanda adalah tipe cewe yang tak mau banyak basa basi.

Sebenarnya penampilan Amanda tidak lusuh dan tidak jelek hanya saja anak SMA berhijab sangat jarang ditemukan saat itu.

Karena Amanda lulusan pesantren saat SMP maka hatinya tergerak untuk selalu menutup mahkotanya dan hanya akan diperlihatkan untuk mahromnya.

Terus kenapa Amanda pengen pacaran, ya namanya juga anak labil masih remaja kadang rasa itu muncul sendirinya ya temen temen, anggap aja ini sebagai perjalanan Amanda.

Sementara seorang gadis lainnya muncul dari belakang lelaki tadi

"Ngarep banget Lo bisa dapetin pacar gue!!" Ucap nya sinis

Amanda hanya bisa terdiam kaku lalu banyak teman temannya menghampiri dan berbisik.

"Ih mukanya aja alim, kelakuannya mah sama aja". setelah mengatakan itu gadis itu pun menjambak hijab Amanda.

"Ga modis, ngapain pake beginian kalo masih pengen pacaran"

Amanda berusaha mempertahankan hijabnya dan berlari menuju toilet sepanjang jalan banyak lelaki dan gadis lainnya yang mengolok olok nya.

"Cinta ditolak emang ga enak". teriak seorang laki laki dengan nada lagu kalian pasti tau lagu itu.

"Cinta ditolak dukun bertindak". teriak laki laki lainnya

"Dukun? kan dia anak pesantren, hahahha" sindir gadis yang tengah duduk didepan kelas

Sementara Clara melihat sahabatnya diolok olok tak terima ia berteriak

"Anj*** Lo ya awas Lo semua" ancam nya menunjuk satu persatu orang yang mengatai Amanda.

Lalu Clara pun membantu Amanda menenangkan dirinya.

"Amanda udah man jangan nangis terus, semakin Lo nangis semakin Lo bakal keliatan lemah didepan si bajingan Aldo". Clara terus menenangkan Amanda yang masih menangis sesegukan.

***

Beberapa Minggu kemudian Amanda sudah berdamai dengan diri sendiri meski disekolah ia masih diolok olok ia sudah tak peduli, sifatnya berubah yang darinya lembut sekarang lebih berani, ia tak segan jika ada yang mengatainya ia langsung melayangkan pukulan dan omongan yang lebih pedas lagi jika yang mengatakan itu seorang gadis.

Hello Pak Dokter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang