17. Hpd🩺

783 26 1
                                    

Lelah dengan hari ini akhirnya dua pasangan baru nikah itupun memilih untuk beristirahat ke kamar mereka.

Amanda merasa jantung nya tak aman, karena dia akan tidur bersama orang asing malam ini? Wah diluar nalar bantinnya.

Sepanjang koridor menuju kamarnya Amanda terus saja termenung entah pikirannya dimana namun raganya bersama disisi suaminya.

"Hey kamu kenapa da hm" Abian yang seolah ingin menyadarkan Amanda karena merasa pikiran istrinya ini entah kemana.

"A-aku gapapa mas" jelas Amanda terbata bata kini ia dalam keadaan gugup.

"Yaudah masuk yuk" ajak Abian setelah membuka kenop pintu hotel.

"Hmm" Amanda meanggukan kepalanya dan berjalan membuntuti Abian.

"M-mas"?

"Iya kenapa hm?" Abian yang berdiri membelakangi Amanda pun memutar tubuhnya menatap sang istri.

"Gapapa, aku mau mandi" setelah mengatakan itu Amanda pun berlari kecil menuju kamar mandi.

Abian yang melihatnya hanya bisa terkekeh, lucu sekali istrinya ini.

Setelah beberapa saat Amanda pun selesai dengan aktifitas mandinya, ia melihat sang suami yang duduk ditempat tidur tengah mengecek ponselnya.

"Mas?" Panggil Amanda kecil takut menganggu Abian

"Ohh, udah mandinya?" Tanya Abian mengalihkan pandangan dari ponsel kepada sang istri lembut membuat pipi Amanda merona.

Buset gue baperan banget, tapi kosa katanya bikin meleleh Batin Amanda

"Hmm udah" Amanda memanggutka kepala dan menunduk bisa malu kalo Abian lihat wajah Amanda yang merah merona ini.

"Kalo gitu Mas mandi dulu, tunggu ya sayang" lantas Abian meninggalkan Amanda yang masih mematung karena sempat diberi eye wink.

Mau apa coba dia gitu ke gue, mampus dah malem ini -Batin Amanda ketar ketir.

--

Sementara Saat pesta sudah selesai Clara memutuskan untuk langsung pulang, badan nya terasa remuk.

Ia melangkah dengan perasaan yang bahagia Amanda sahabatnya sangat beruntung bisa dinikahi oleh orang yang ia cintai, sementara dirinya bagaimana nasib kedepannya, dimana ayah bayinya?

Perasaanya kembali sendu setelah mengingat malam kelam itu, meski hatinya putus asa Clara masih bisa menyembunyikannya dengan senyuman, fikirnya cukup aku saja yang menderita orang disekelilingku akan ku buat mereka bahagia.

Langkahnya terhenti saat seseorang menabrak bahunya, Clara pun meringis karena pria itu menabraknya dengan kasar.

"Sorry Saya gak sengaja, kamu gapapa"

Clara yang menunduk dan tangannya terulur untuk mengusap bahunya pun  mengalihkan tatapan nya kepria dihadapannya.

Seketika tubuhnya mematung ia terkejut mendapati pria dihadapannya.

"Lo?" Clara membulatkan mata dan telunjuknya terarah kewajah pria tampan itu.

"Kamu" lirih pria itu, otaknya langsung memutar memori sebulan yang lalu, Ya wanita itu ia mencarinya kemana mana.

Clara pergi tanpa bicara sepatah katapun namun baru saja melangkah tangannya sudah dicekal oleh pria itu.

"Kita harus bicara!" Ucapnya tak ingin dibantah.

--

Dua orang yang baru bertemu setelah sekian lama berpisah kini tengah duduk diresto hotel tersebut.

"Kita mulai ke intinya saja" jelas pria itu.

"Kamu kemana saja setelah kejadian itu, saya mencari kamu" jelasnya takut salah paham.

"Ohh ya malam itu, saya memang mabuk tapi saya sadar dan masih ingat wajah kamu"

Pernyataan lelaki itu tetap belum bisa membuat Clara berbicara, ia masih kecawa dengan kenyataan masa depan yang hancur.

"Maaf tapi sebelumnya siapa nama kamu"

Mereka berdua dijebak, maka dari itu mareka belum saling mengenal.

"Clara"

"Saya Andre"

"Saya hamil" ucap Clara menatap wajah Andre.

Deg

Jantung Andre berhenti seketika, ia menarik nafas dan menghembuskannya dengan berat.

"Minggu depan kita nikah!" Tegas Andre, tanpa ba bi bu Andre akan mempertanggung jawabkan kesalahannya, mau sengaja atau tidak anak itu milik Andre.

Sinting ni orang kesambet atau gimana? Tanya Clara dalam hati, tanpa sadar Andre melihatnya sepertinya Clara ragu.

"Mau atau tidak?" Tanya Andre sekali lagi.

"YA LO PIKIR AJA, INI ANAK LO! KECUALI LO GAMAU LIAT DIA LAHIR! " Terikan itu membuat orang disekitarnya menatap ke arah mereka.

"Yasudah saya anggap kamu setuju".

--

"Amanda" suara barinton Abian terdengar sangat merdu ditelinga Amanda.

"Iya mas"

Abian terus berjalan ke arah Amanda yang mematung diatas tempat tidur, Abian mendekatkan wajahnya kewajah Amanda membuat jantung Amanda tak aman, mampus nih gue teriak Amanda dalam hati.

Tanpa sadar Amanda memejamkan matanya saat wajah Abian terus terusan mendekat,

"Jilbab nya dibuka kan mau tidur"

Pyarr, seketika Amanda membuka mata dan merengut kesal, tengil sekali suaminya ini.

Lah gue udah halu juga kaya scene Mark prin sama Mew nittha -Batin Amanda

"Udah malem bobo yuk" ajak Abian

Sedikit kesal namun juga bersyukur, toh sekarang Amanda juga lelah dan butuh istirahat.

"Heem ayok!" Seru Amanda excited

Abian pun menaiki tempat tidur dan berbaring disisi Amanda.

Sampai pukul dua dini hari mata Amanda masih terpejam, Abian yang merasa tidurnya terganggu oleh jari Amanda yang tengah menggambar abstrak didadanya menundukan kepalanya menatap Amanda.

"Kenapa masih melek hm" lirih Abian dengan suara serak khas bangun tidur

"Hehe, gabisa tidur, lupa bawa guling aku mas"

Astagfirullah ternyata istrinya ini ngempeng sama guling Abian ingin sekali menggeplak dahinya.

"Ya Allah, kamu ngempeng? Kan udah ada mas sini peluk aja ayo tidur, cape kan"

"Iya mas aku coba" akhirnya Amanda menduselkan kepala didada Abian mencari posisi yang nyaman untuk tidur.

Sabtu, 25 februari 2023

Hello Pak Dokter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang