26. Hpd🩺

703 19 0
                                    

Setelah sore tadi mendapat kabar gembira Abian tak henti hentinya menampilkan deretan gigi miliknya yang putih nan rapi.

Malam ini Abian dan Amanda tengah menikmati sesi deep talk mereka, setelah tadi mereka turun untuk makan malam dan memberi tahukan kepada anggota keluarga Amanda, tentu saja kabar bahagia ini disambut dengan hangat Wira tak henti hentinya mengucap syukur terlebih papa Bara yang tak menyangka jika anak kesayangannya akan punya anak.

Sementara Zayn turut bahagia juga ia akan menjadi om dan dia juga berharap supaya Syifa istrinya bisa ketularan. Dan Athar ia juga sangat amat bahagia karena akan ada teman untuk bermain, nanti jika anak Amanda lahir Zayn berjanji akan menjaga adik sepupunya itu.

"Sayang kamu mau makan apa, ngidam ngga?" Dengan tangan yang mengusap perut istrinya, penuh semangat Abian berjanji pada dirinya akan memenuhi ngidam Amanda.
(Tapi ia lupa jika orang ngidam akan menginginkan yang mungkin diluar prediksi BMKG) CATET FRIENDS!!

Amanda tak menjawab, ia masih fokus ke ponselnya karena kini pasiennya tengah berkonsultasi di aplikasi hijau, sebagai dokter yang harus mengabdikan sepenuh hati dan sepenuh waktunya untuk membantu sesama.

"Besok kita kerumah sakit ya sayang" seperti nya ini perintah dan Amanda harus mengikuti apa kata Abian.

"Hmmm" gumam Amanda menatap layar ponselnya tanpa melirik sedikit pun ke arah Abian.

"Kamu kenapa? Maaf ya mas gara gara mas kamu sekarang hamil dan kamu ngga bisa lanjut karir untuk sementara waktu" lirih Abian, jujur ia merasa bersalah kepada istrinya yang masih ingin bekerja dirumah sakit.

"Shutt shutt mass, dengerin Manda, Manda seneng kok hamil apalagi anak mas bian, mas jangan sedih gitu, kan mas juga ijinin Manda buat praktek diklinik kan??" Amanda memastikan bahwa suaminya ini tak melanggar perjanjian yang sudah disepakati.

"Iya sayang, besok kamu cuti aja nanti mas urus berkas kamu untuk resign dari rumah sakit ya"

"Iya mas makasih banyak mas selalu ada buat support aku makasih ya mass" seru Amanda lalu mengecup pipi suaminya.

"Pipi doang ini dong" tunjuk Abian ke arah bibirnya

"Mesummm!!!! aku mau bobo ah mas!" Seru Amanda lalu merosotkan tubuhnya yang tadi bersandar disandaran ranjang.

"Eh jangan gitu nanti adek keteken" Abian merasa khawatir karena bumil satu ini sungguh hiperaktif.

"Eh iya nanti meletus". Ucap Amanda sambil terkekeh geli.

ya Allah untung istri -Batin Abian

"Yamakanya, mau anak nya meletus?"

"Mas ih amit amit deh". Seru Amanda lalu mengetuk mengetuk kepalanya dan mengusap brutal perutnya.

Ya Allah bukannya tadi Amanda yang mulai anak nya akan meletus dan kini malah menyalahkan Abian, tolong support Abian untuk selalu sabar guys, kasian kena mental breakdance.

Pagi harinya seperti keinginan Abian tadi malam, jika Amanda akan cuti hari ini sekalian menunggu Abian membereskan berkas resign Amanda dari rumah sakit.

Setelah sarapan Amanda mengantar Abian Sampai ke teras depan, ia menyalami tangan Abian dan Abian mengecup keningnya, Abian lalu melangkah pergi namun Amanda segera mencegat nya.

"Mas!!" Panggil Amanda sedikit berteriak.

"Anak nya ini, lupa ngga pamit!" Ucap Amanda ketus sambil menunjuk perutnya yang masih rata.

"Ya Allah anak papa, maaf nak papa lupa" Abian mengikuti drama istrinya lalu mengusap lembut perut Amanda lalu mengecupnya.

"Anak papa sehat sehat ya nak, jagain mama jangan rewel". Ucap Abian tegas makin keluar aja aura ke papi an nya.

"Ciap papa" seru Amanda menirukan suara anak kecil.

Abian yang gemas pun mengacak jilbab instan yang dipakai istrinya, lalu meninggalkan Amanda yang berdadah ria ketika mobil Abian melaju meninggalkan pekarangan rumah.

Sebenarnya bukan tanpa alasan Abian dipanggil papa, setelah perdebatan tengah malam Amanda membangunkannya untuk membahas nama panggilan anaknya untuk mereka.

Flashback on

"Mas bangun" Amanda menggoyangkan tubuh suaminya saat jam menunjukan pukul 02.15 dini hari.

"Eughh" leguh Abian sembari meregangkan otot otot ditubuhnya.

"Apa sayang?" Tak dapat dibohongi calon ayah ini

"Mas, aku kepikiran deh"

"Kepikiran apa sayang, ibu hamil jangan banyak pikiran, coba serita sama mas hmm" ucap Abian kini posisinya bersandar disandaran ranjang dan mengusap Surai hitam Amanda dengan sayang.

"Nama panggilan kita, bagusnya apa ya mas". kini posisi Amanda bersandar didada bidang Abian.

"Astagfirullah" gumam Abian merasa frustasi.

Allah Amanda ini baru sehari kamu jadi bumil, ayo lah bagaimana nanti hari hari kedepannya, tapi Abian harus kuat menghadapi istri dan calon anaknya.

"Sayang aku kira kenapa" lanjut Abian

"Maksud mas? Kenapa gimana, nama panggilan anak kita ga penting gitu!" Sewot Amanda.

"Ngga gitu sayang, maksud mas kan itu bisa diomongin nanti kalo baby nya lahir" jelas Abian semoga saja mood istrinya balik baik lagi.

"Ck, yaudah! Bagusnya apa mommy Daddy? Atau ayah bunda??". Sebenarnya Amanda masih kesal cuma gimana lagi ia sedang ingin membahas sesuatu kepada suaminya.

"Mama papa aja sayang" jelas Abian dengan tangan yang masih setia mengusap Surai rambut Amanda.

"Ah ga asik, orang tua kamu mama papa, orang tua aku juga mama papa, masa kita mama papa lagi" jelas Amanda tak terima baginya sebutan mama papa sangat membosankan.

"Gapapa sayang mommy Daddy kita bukan bule, Ayah bunda mas ngerasa ga cocok sama diri mas, menurut mas panggilan ayah itu terlalu hebat untuk mas yang bukan apa apa sayang".

"Masss kok mas gitu, mas itu sempurna Dimata aku mas suami yang baik, hiks aku yakin mas juga bisa jadi ayah yang baik buat baby kita"

Abian masih terdiam dengan segala lamunannya, ia takut, takut sekali jika tak bisa menjadi ayah yang baik, ia juga takut anaknya akan merasa seperti yang ia rasakan, jujur Abian tak tahu bagaimana menjadi ayah yang baik karena ia sendiri hanya hidup bersama mama Nita.

Meski begitu Abian akan berusaha menjadi ayah yang terbaik untuk anak anaknya kelak.

"Mas, Manda minta maaf hiks" lirih Amanda lalu memeluk pinggang suaminya.

"Gapapa sayang" Abian mengecup pucuk kepala sang istri dan mencium perut Amanda lalu mengusapnya.

"Yaudah gapapa, papa mama ya mas" Amanda mendongakan kepala manghadap wajah Abian dan tatapan mereka pun bertemu.

Abian mengangguk dan menyuruh istrinya untuk kembali istirahat.

"Yaudah sayang kita tidur ya kasian baby".

Jumat, 7 April 2023

Hello guys jangan lupa vote and comment follow juga deh biar aku semangat nulis ehheheh😉

Hello Pak Dokter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang