20. Hpd🩺

788 26 0
                                    

"Siapa laki laki brengsek yang udah bikin Lo kaya gini??" Tegas Amanda sekali lagi, Amanda kecewa tapi ia akan berusaha untuk mengendalikan emosinya.

"Laki laki itu saya" -

Srttt bughh

Pandangan Amanda dan Clara tertuju pada pria yang Amanda kenal, ya itu Abian suaminya. Bukannya tadi suaminya? Ah sudah lah

"Mas bian" gumamnya

Amanda sangat sangat terkejut menatap Abian lalu mengalihkan pandangannya kepada Clara.

"Raa" lirihnya, Clara meratapi nasibnya dan menangis sesegukan kenapa takdir sangat tak berpihak padanya.

Bughh  satu pukulan lagi mendarat diperut Andre.

"Kurang ajar!" Pekik Abian
Dengan tangan yang aka melayangkan pukulan kembali namun berhasil ditepis Clara.

"Bian cukup!" Teriak Amanda terserah lah dengan masalah sopan santun ia sangat emosi kali ini.

Amanda yang berada disana hanya bisa mengusap bahu sahabatnya supaya emosinya bisa menyurut.

"Gue disini mau jelasin ke kalian, gue tau gue salah tapi dengan kalian kaya gini, kalian malah bikin gue nambah stres tau gak!!" Setelahnya Clara meninggalkan mereka bertiga.

Amanda tak tinggal diam ia ikut menyusul Clara, sementara kini Andre duduk berhadapan juga dengan sahabatnya, Abian menatap Andre seolah meminta penjelasan mengapa ini semua bisa terjadi.

Andre menjelaskan keadaan nya yang waktu itu mabuk dan ia salah masuk kamar hotel, yang tanpa ia ketahui itu kamar milik Clara.

Andre yang memang sudah kesetanan   dan melihat Clara ia tak menyia-nyiakan kesempatan itu ia mabuk berat dan yaa berakhir dengan hari ini.

Sementara ditoilet Amanda berusaha menenangkan Clara, Clara juga sudah menceritakan semuanha, ia merasa bersalah karena tidak berada disamping sahabatnya disaat situasi seperti ini.

"Raaa, gue minta maaf ya gue ga ada saat Lo butuh gue, gue ga becus Jagain lo" lirih Amanda tanpa sadar meneteskan air mata.

"Manda, semua ini udah terjadi gue nyesel sebenernya, tapi apa yang harus gue sesali, gue aja ga tau apa apa disini"

"Lo semangat ya Ra, gue selalu dukung Lo, yaudah hapus air mata Lo kita temuin mas bian sama Andre"

--
"Gue pikir ini bukan salah kalian, gue ngerasa ada yang aneh" Abian membuka suara setelah Amanda dan Clara kembali.

"Udah mas nanti kita fikirin lagi, besok kan Clara mau nikah, aku boleh ya nginep" bujuk amanda kepada sang suami.

"Gak, kamu tetep dirumah nanti pagi pagi besok kita ke tempat Clara"

"Ahh mas mah"

"Pliss mass"
"Gak!"

--
Malam hari tiba sedari pulang menemui Clara dan Andre, Amanda terus mendiami suaminya, Abian yang sudah tak tahan pun memilih untuk membujuk istrinya.

"Sayang mau sampe kapan kamu giniin aku"

Amanda hanya diam sambil memakai rangkaian skincarenya.

"Sayang hey" Abian beranjak mendekati istrinya dan menoel pipi lembut itu.

"Apasih!"

"Pliss yang jangan gini"

"Pikir aja sendiri" setelah itu Amanda melengos masuk ke kamar mandi.

Sementara dikamar mandi Amanda bersiap malam ini akan menyerahkan dirinya untuk suaminya dan menjadi istri seutuhnya, tapi sebelum itu ia akan mengetes ketahanan suaminya dulu, sejak kemarin Amanda memang sudah memikirkan tentang hal ini hanya saja kejadian tadi membuatnya malas dengan suaminya.

Krettt pintu kamar mandi dibuka Abian yang sibuk dengan handphone nya pun melirik Amanda.

Glekk  Abian menelan kasar salivanya.

Jiwa nya meronta ronta mau bagaimana pun ia pria normal.

"Amanda ganti baju sayang nanti masuk angin"

Alah itu si kamu aja yang tergoda batin Amanda kegirangan rencana nya berjala dengan baik.

"Gak ah, mas tidur diluar sana" lalu Amanda membaringkan tubuhnya memunggungi Abian.

"Ohh, oke mau main main rupanya" Abian dengan seringai diwajahnya.

Abian lalu menyibakan selimut dengan kasar dan mengungkung Amanda yang berada dibawahnya.

"Ihhhh, apaan sih mas!"

"Ayolah sayang Clara aja sama Andre udah nabung, masa kita belum mulai"

Amanda yang paham arah pembicaraan Abian seketika memalingkan wajahnya, gawat kalo Abian bisa lihat pipi merahnya.

"Gamau aku mass!!"

"Sayangnya aku tidak terima penolakan"

"Masshmp" Amanda yang ingin berteriak langsung dihentikan oleh Abian, kecupan itu berhenti saat aian kembali meminta ijin.

"Boleh yaa" ijin Abian sambil mengusap rambut Amanda.

Sesuai dengan keputusannya yang ingin menyerahkan diri seutuhnya Amanda mengangguk tentu saja Abian sangat senang dengan penantian nya selama ini.

"Let's begin babe" Abian dengan suara berat nan lembutnya.

S

eterusnya hanya Amanda Abian dan tuhan yang tahu, jangan tanya aku akupun tak tahuuuuuu🤪

Minggu, 26 Maret 2023

Oke guys jangan lupa vote nya dong biar aku makin rajin up, follow juga yups🥺🙏



Hello Pak Dokter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang