15. Hpd🩺

818 26 0
                                    

Setelah penantian yang cukup lama akhirnya hari yang ditunggu tunggu akan tiba esok hari, seharusnya memang Amanda sudah dipingit sejak seminggu yang lalu namun karena ada beberapa urusan yang harus diselesaikan ia baru melaksanakannya hari ini.

Suasana rumah mama Wira dan papa Bara pun semakin ramai setelah beberapa anggota keluarga yang berdatangan tak lupa banyak tetangga yang ikut membantu persiapan menjelang hari pernikahan Amanda.

"Haii" sapa Amanda melambaikan tangannya,  kepada seseorang disebrang sana, saat ini ia tengah melalukan panggilan Vidio.

Athar yang berada dipangkuan Amanda juga tak kalah aktifnya saat melihat calon om nya dilayar ponsel Amanda.

"Tate da, inyi oom a" Athar mendongakan kepala menatap Amanda yang tengah memperhatikan calon suaminya dilayar ponsel.

"Iya sayang" jawab Amanda pada sang keponakan.

"Kamu udah makan mas?" Tanya Amanda dan dijawab gelengan oleh Abian.

"Belum hehe, mas lupa" Abian menggaruk telungkupnya yang menurutnya memang tak gatal.

"Makan dul-" belum selesai berbicara ucapan Amanda terpotong oleh hadirnya Zayn.

"Heh enak ya telponan lagi dipingit juga!! Mahh Manda telponan sama Bian nihh".  adu Zayn  saat mendapati adiknya yang terciduk mesra mesraan.

"Apa si Zayn teriak teriak" mama Wira tak kalah berteriak tengah berada di dapur  bersama ibu ibu lainnya.

Mama Wira menghampiri kedua anaknya yang tengah bersantai didekat kolam renang samping dapur.

"Tuh liat tuh asik asikan telponan" adu Zayn sekali lagi

"Amanda, Amanda sabar dulu besok juga sah, matiin telponnya pamali." ucap mama Wira pada sang anak tanpa sadar panggilan itu masih terhubung dengan Abian.

"Maaf ya ma, tadi bian yang nelpon yasudah Bian matikan ya Assalamualaikum". ucap Abian merasa bersalah

Abian memang sudah mengganti panggilan untuk mama Wira dan papa Bara menjadi mama papa setelah ia melamar Amanda dulu.

"Yaudah mas jangan lupa makan ya nanti sakit lagi" ucap Amanda lalu menekan tombol berwarna merah yang ada dilayar ponselnya.

"Mama Abang apa apaan ganggu aja" kesal Amanda tak terima

"Yeee bocil" jawab Zayn tanpa sadar diikuti Athar

"eee ocil" ucap athar mengikuti Zayn meledek Amanda

"Bocil bocil Lo juga bocil" Amanda yang kesal malah meledek balik Athar, bocah itu pun hanya terkekeh saat melihat raut wajah tantenya berubah menjadi kesal.

--

Malam pun tiba Amanda beserta para sepupunya tengah menghabiskan malam terakhir Amanda sebagai lajang, saat ini Amanda tengah menikmati teh herbal hangat supaya besok ia lebih fresh dan aura pengantinnya keluar, kata Tante Tante nya.

"Teh, kata mama lulur ini bagus langsung cepet bikin kulit jadi mulus" ucap Yora memasuki kamar Amanda.

Bukan hanya Yora disana juga ada Medina dan Zefanya sepupu Amanda yang memang jarang bertemu, wajar saja Amanda tinggal dijakarta sedangkan ketiga sepupu terdekatnya ini tinggal di Bandung kecuali Medina yang tinggal di Jeddah.

"Eum-" penyataan Yora dijawab anggukan oleh Amanda, sebenarnya ia berat memakai perherbalan ini, dari kemarin dia banyak dicicoki herbal entah dimakanan bahkan diminuman dan sekarang diseluruh badan.

"Teh, medina bawain teteh Henna, teteh suka ga nanti Dima pakein kalo teteh suka".

ucap Medina, karena memang dia se excited itu saat mendengar Amanda ingin menikah, ia langsung buru buru meminta ijin Abi dan ummi nya untuk pergi ke Jakarta.

Hello Pak Dokter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang