Sementara Kini Amanda telah selesai dengan urusannya ia pun segera menyusul Abian, ketempat terakhir mereka bertemu.
Namun ia tidak menemukan orang yang ia cari, untung saja ia berpapasan dengan dokter Derry yang baru saja keluar dari ruangan rawat.
"Dokter,tunggu" panggil Amanda dari arah belakang.
"Iya" balas dokter Derry lantas menolehkan kepala.
"Dokter maaf saya mau tanya, apa dokter lihat dokter Bian?" tanya Amanda dengan gugup .
Dokter Derry pun menaikan salah satu alisnya mungkin menurutnya, gadis ini yang tadi memarahi Temannya sekarang justru malah mencarinya.
"Hahah tadi dia marah marah ke si Bian terus sekarang malah nyariin?" Batin dokter Derry.
"Eee.. anu dokter tadi masih ada satu kunjungan lagi tadi saya ijin ke toilet".jelas Amanda dengan gugup.
Ia takut dianggap lalai dengan tugasnya karena meninggalkan nya begitu saja,
"Gimana kalo terjadi emergency, bisa gawat gue". Amanda menunduk dan meremas pakaiannya.
"Ohh begitu, tadi Dokter Abian ijin pulang cepat". jawab dokter Derry seketika membuat Amanda mendongak ke arahnya.
"Apa pulang cepat!! Terus nasib stetoskop gw gimana". Amanda menggerutu dalam hati sambil meremas kasar pakaiannya lagi.
"Ada apa Amanda?" Tanya dokter Derry.
"Enggak dokter gapapa hehe, saya permisi". Dengan suara yang gugup Amanda pergi meninggalkan dokter Derry.
Ruang istirahat untuk peserta Koas sepertinya selalu ada disetiap rumah sakit, disana pesertanya koas bisa mengerjakan tugas, berdiskusi, dan tentunya istirahat karena koas adalah momen yang menyenangkan namun tidak untuk diulang, betapa suka dan dukanya banyak terjadi dimomen koas.
Kini di ruang istirahat koas Clara tengah menunggu teman nya, siapa lagi kalo bukan Amanda, hubungan pertemanan antara mereka bisa dibilang sudah lama sejak awal pertemuan di Masa SMA.
Ceklek
"Assalamualaikum". Amanda membuka gagang pintu dan mendorongnya.
"Waalaikumsalam nih ini anak, cerita buruan apa masalah lo sama dokter bian yang tampan?"..Tanya Clara karena tumben sekali sahabatnya ini tidak bercerita kepadanya.
"Gue males ah bahas nya!" Amanda melangkah memasuki ruangan melewati sahabatnya yang sedang berdiri didepannya, dan melangkah untuk mengambil botol minum didalam tasnya.
"Ih ayo lah gue keber".
"Uhuk keber? Bahasa hewan mana lagi yang lu pake". Amanda tersedak setelah mendengar ucapan sahabatnya yang suka menyambung kata.
"Enak aja bahasa hewan, Gue kepo berat Amanda Camella cabello".ucap Clara sembari menoyor dahi Amanda.
"Heh! Itu Camilla gw Camella". Amanda membalas toyoran Clara dan melangkah untuk duduk, tak tinggal diam Clara juga langsung membuntutinya.
"Ayo lah pliss cerita!!!". Rengek Clara yang sedang membuntuti Amanda.
"Ya sini duduk lu! Lo inget yang hari terakhir stase bedah?".
"Inget". jawab Clara
"Yang gue pulangnya gue nongkrong sama lo".
"Iya udah buruan jangan setengah setengah". Clara mulai kesal karena Amanda terlalu banyak mengingatkan dari pada bercerita.
"Iya iya, nah gue ditabrak dari belakang sama laki laki, nah laki lakinya tuh dokter Bian!" Ucap Amanda tegas dengan menekan kata Dokter Bian
"Hah serius Lo??" Tanya Clara memastikan.
"Ngapain gue boong"
Suasana menjadi hening seketika saat Clara masih berusaha mencerna ucapan Amanda.
"Ehhh gue lupa, stetoskop guee dibawa lari Dokter bian". teriak Amanda membuat Clara yang tengah melamun pun tersentak kaget.
"Apalagi sih abis ketabrak sekarang stetoskop".
"Tapi kalo ga ada stetoskop gue gimana bisa periksa pasien".
"Paling besok juga ketemu lagi nanti gue anter deh ketemu dokter bian"
"Lagian ini juga udah mau pulang, yuk pulang". sambung Clara dan meraih tangan sahabatnya.
Selasa, 3 Januari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Pak Dokter
Novela JuvenilHello semuanya 💗💗💗 Brukkkkkk Sontak membuat lamunan Abian buyar. Benar saja ia menabrak pesepeda motor dihadapannya "Arghh Apalagi sih" batin Abian Abian segera keluar dari mobil nya dan melihat pesepeda motor. "Lo ngapain disitu? Bangun jangan...