Selesai dengan acara ijab qobul, kini Amanda dan Abian memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara resepsi nanti malam.
Kini mereka berdua masih berada di pelaminan sebelum clara menghampiri untuk pulang sebentar.
"Amanda" panggilnya membuat Amanda dan Abian menoleh serentak ke arahnya.
"Gue pamit pulang ya"
"Lohh kok buru buru, Lo gapapa?? Muka Lo pucat banget" tanya Amanda khawatir.
"Gue gapapa Lo istirahat gih nanti malem kan acara resepsi, dokter bian saya Titip Amanda ya jangan pernah bikin dia nangis" bian mengangguk lalu Amanda dengan cepat memeluk tubuh Clara.
"Yaudah gue pamit ya bye" ucap akhir dari Clara lalu melangkah menuju pintu keluar ballroom hotel.
Sementara Amanda yang masih memperhatikan cara jalan Clara pun merasa bahwa ada sesuatu yang Clara sembunyikan.
Lamunan Amanda buyar saat sang suami mengibaskan telapak tangannya didepan wajah Amanda.
"Shh kenapa? Ayo istirahat"
"I-iya mas" ucap Amanda sesaat setelah tersadar dari lamunannya dan mengikuti langkah Abian yang menggenggam tangannya.
Baru beberapa langkah berjalan mereka dihentikan oleh celoteh Athar.
"Papa, Tate da" anak kecil itu menunjuk Amanda lalu berlari ke arahnya dan memeluk paha Amanda, mengingat tingginya hanya setara kurcaci.
"Gendong dong om" celoteh Athar,
anak kecil itu memang dekat dengan Abian karena sewaktu masa pdkt Abian sering mengunjungi rumah Zayn maupun rumah Bara dan Wira
Tentunya saat anak itu berada disana.Zayn yang baru sampai dihadapan Amanda dan Abian langsung menghentikan langkah Athar yang sudah membuka tangan dan Abian yang sudah berjongkok.
"No ya! mereka pengantin baru" larang Zayn dengan telunjuk yang diarahkan seperti jarum jam.
"Paten balu apa papah??!!" Sewot Athar dengan melipat tangannya didada.
"Yeuu boc-" ucapan Zayn terpotong oleh Amanda yang kesal abangnya ini memang ceplas ceplos.
"Abang mahh ahh, mama Abang!!" Teriak Amanda membuat Wira ketar ketir.
Wira yang mendengar teriakan Amanda langsung menghampiri nya dan mencubit pingang Amanda
"Buset Amanda ini acara nikahan kamu ya, bukan acara ulang tahun kamu yang ke 5!! Berenti teriak". bisik Wira tepat ditelinga anak nya.
"Aws sakit, Manda lupa ma, tapi mama jangan nyubit dong sakit tau!!".
Sewot Amanda disaksikan langsung
oleh Abian, Abian hanya bisa terkekeh dengan tingkah Manja istrinya itu."Udah ya kalian berdua istirahat dan kamu Zayn jangan usilin adik kamu kasian" putus Wira lalu melenggang pergi.
"Ciee pengantin baru" ledek Zayn sesaat sebelum telinganya ditarik Assyifa.
"Awsss, sakit an-" Zayn menengok ke arah tangan yang menarik telinganya.
"An-yang" Zayn dengan wajah takutnya bisa mampus tadi kalo kelepasan bilang Anjir.
"Terus ngomong nya kasar depan anak kamu juga" omel Assyifa
"Maaf yang ga lagi deh" melihat Zayn yang seperti itu membuat Athar terkekeh digendongan Zayn.
"Haha rasain tuh!" Puas Amanda melihat abangnya yang ditarik paksa sambil menggendong Athar.
**
Sementara disisi lain seorang wanita tengah terkapar lemas bersandar didinding toilet.
Tubuhnya terasa lemah, sudah tak ada lagi tenaga untuk berjalan bahkan hanya untuk berdiri saja ia rasanya tak sanggup.
"Bego!! Kenapa gue bisa sebego ini sih" ucapnya lirih sembari memukul kepalanya.
"Hiks, sekarang gue harus gimana"
Clara berusaha bangkit mungkin ia akan memesan satu kamar dihotel ini karena jarak dari hotel ke rumahnya lumayan jauh.
"Stopp!!" Ucap seorang gadis lalu tangannya tergerak menutup piring yang akan diangkut oleh pelayan laki laki.
"Mas gimana sih, saya belum selesai makan!" Dengan sewot Zefanya menatap sang pelayan
"Maaf mbak saya kira sudah selesai"
Sementara Yora dan Medina hanya terkekeh melihat tingkah adik dan sepupunya.
"Udah gede masih kaya bocil" celetuk Yora
"Gapapa lah teh Yora, anak bontot emang beda hehhe" saut Medina dengan kekehan.
**
Malam telah tiba kini pasangan sejoli yang baru sore ini disatukan oleh ikrar suci pernikahan tengah duduk di singgasana nya menjadi raja dan ratu sehari.Setelah tadi mereka melangsungkan Kirab pengantin dan didahului oleh Bridesmaid dan groomsmen, lalu orang tua mereka, dan tentunya Amanda dan Abian.
Sedari tadi tak henti hentinya para tamu undangan berdatangan memberi ucapan selamat, dimulai dari kolega bisnis orang tua Amanda dan Abian, teman teman, dan rekan kerja Abian.
"Mas masih lama ya?" Tanya Amanda dengan suar yang putus asa.
"Masih kayanya, kalo kamu cape istirahat duluan gih, mas disini dulu masih banyak rekan mas yang belum datang". ucap Abian menatap Amanda dengan kasihan, pasti istrinya itu sangat kelelahan.
"Eumm, ngga deh mas aku tunggu mas aja"
"Yakin"
"Iya mas"
Tak lama Derry beserta teman teman Abian berdatangan, ya Abian memiliki banyak teman, dia sangat mudah bergaul bahkan bukan hanya didunia medis Abian juga memiliki banyak relasi kalangan pengusaha.
"Selamat bro" sapa pria bertubuh tinggi tak kalah tampan dari Abian dan Derry
"Thanks Dre" ucap Abian kepada Andre sembari menepuk bahu nya.
"Selamat ya istrinya bian" ucap Revan kepada Amanda
"Terimakasih" jawab ramah Amanda
"Mantap bi istri Lo cakep" ucap Farhan usil membuat pipi Amanda merona menahan salting.
"Ehh ada kalian toh" Nita menghampiri anak dan menantunya yang ada di pelaminan dan malah menemukan teman teman kampret Abian.
"Eh Tante makin cantik aja" sapa Andre lantas menyalami Nita.
"Aelah singkong rebus sa ae" gerutu Derry.
"Sirik aje heran" ketus Andre tak terima.
"Sudah sudah makan dulu gih" Nita melerai pertengkaran anak muda tersebut takut nantinya adu jotos kan sayang wajah tampan mereka.
"Siap makasih Tante"
Minggu, 19 februari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Pak Dokter
Teen FictionHello semuanya 💗💗💗 Brukkkkkk Sontak membuat lamunan Abian buyar. Benar saja ia menabrak pesepeda motor dihadapannya "Arghh Apalagi sih" batin Abian Abian segera keluar dari mobil nya dan melihat pesepeda motor. "Lo ngapain disitu? Bangun jangan...