Tiga

431 42 11
                                    

Mulai sekarang, Fiona akan dipanggil Nathalie, ya.

Seminggu telah berlalu sejak hari pertama Fiona bertransmigrasi ke tubuh Nathalie, si pemeran utama wanita yang berakhir diturunkan dari gelar putri mahkota. Fiona juga telah terbiasa dipanggil dengan nama Nathalie.

Setiap harinya, Fiona selalu bermanja-manja kepada Alvaro, kakaknya Nathalie. Mau apa lagi, selain mau modus, mengingat ketampanan Alvaro yang di atas rata-rata.

Sebenarnya Nathan juga tampan, tetapi lebih tampan Alvaro, menurut Fiona. Karena saudara kembarnya Nathalie itu sangat menyebalkan, suka sekali mengganggu ketenangannya.

Seperti saat ini, Nathan mengacau rencananya yang ingin mencari perhatian Alvaro, dengan iming-iming makanan.

"Singkirkan tanganmu dari sandwich ku itu!" perintah Nathalie penuh penekanan. Matanya menatap tajam terhadap tangan Nathan yang akan menyentuh sandwich yang telah dia siapkan untuknya dan juga untuk Alvaro.

"Aku mau satu. Kelihatannya enak," ujar Nathan tak menghiraukan ucapan Nathalie.

"Kubilang tidak, ya tidak!" tukas Nathalie merebut sandwich yang sekarang tengah berada ditangan Nathan.

"Kenapa kau pelit sekali? Aku hanya ingin mencobanya," ketus Nathan tak terima.

"Kau tidak lihat, aku hanya membuat dua. Satu untukku, satunya lagi untuk kak Alvaro," jelas Nathalie, seraya meletakkan kembali sandwich itu ke atas meja.

"Kenapa hanya membuat dua?" Nathan menatap Nathalie sengit.

"Terserah padaku, mau membuat berapa dan untuk siapa," balas Nathalie tak kalah sengit.

"Kau pilih kasih Nathalie. Kita sudah berbagi makanan sejak dalam kandungan. Tapi lihatlah, sekarang kau  bersikap sangat tidak adil padaku," rajuk Nathan, bersidekap dada.

Nathalie yang mendengarnya jadi kehabisan kata. Apakah dia telah bersikap setidak adil itu? pikirnya.

Kemudian dengan rasa terpaksa, Nathalie berkata, "Ini, makanlah! Bagianku untukmu saja."

Dia jadi tidak tega mendengar Nathan berkata demikian. Dan untuk acara modusnya,bisa dia tunda lain kali saja.

"Kau makan saja, aku sudah tidak berselera." Setelah berkata begitu, Nathan pergi meninggalkan ruangan tempat makan.

Nathalie jadi merasa bersalah, "Nathan, maafkan aku! Makanlah, aku akan membuatkan satu lagi."

Nathan tak menggubris, dia tetap melanjutkan langkahnya.

"Kenapa dia malah jadi sensitif?" Nathalie lalu mengejar Nathan.

Di pintu masuk ruangan tempat makan, Alvaro berdiri di sana. Tadi dia berpapasan dengan Nathan, namun adik laki-laki nya itu melewatinya begitu saja.

"Nathalie, kenapa Nathan per-" Nathalie pergi begitu saja, tak menghiraukan perkataannya.

Dia menatap kepergian kedua adiknya, "Hei, kalian berdua! Sarapan dulu!" teriaknya, namun lagi-lagi tak digubris oleh kedua adiknya.

"Ada apa dengan mereka?" gumamnya menatap punggung kedua adiknya itu.

°°°

Sejak pergi dari ruangan makan tadi, Nathan pergi ke dalam kamarnya, diikuti oleh Nathalie. Terlihat Nathan yang sedang berbaring di ranjangnya, matanya juga tertutup.

"Ayolah Nathan, maafkan aku," tutur Nathalie yang entah keberapa kalinya.

Nathalie jadi kesal sendiri. Dari tadi dia sudah bicara, namun tak sekalipun dihiraukan oleh Nathan. "Sabar Fiona, dia saudara kembar dari tubuh yang kau tempati," ucap Nathalie dalam hati.

Nathalie Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang