Empat

363 40 2
                                    

Kepulangan Duke William Medison disambut penuh suka cita oleh Nathalie. Bagaikan sebuah cahaya ditengah kegelapan, begitulah Duke William Medison bagi Nathalie saat ini. Setelah tadi siang segala bujuk rayunya untuk tidak belajar di Akademi Lancaster ditolak oleh Alvaro, sekarang hanya tinggal ayahnya lah harapan terakhirnya.

"Ayolah, Ayah, Aku tidak mau belajar di Akademi Lancaster," pintanya setengah merengek. Nathalie juga mengikuti langkah ayahnya kemana-mana, seperti anak ayam yang mengikuti induknya kemana pergi.

Duke William menghentikan langkahnya dan berbalik, sontak hal tersebut membuat Nathalie menabrak dada bidang ayahnya.

"Haiss ... kenapa berhenti mendadak sih," gerutu Nathalie dalam hati.

"Berikan Ayah alasan yang logis, baru Ayah bisa mempertimbangkannya," ucap Duke William menatap lembut putri bungsunya.

Nathalie memutar otak, mencari alasan yang logis, tapi tetap saja tidak ada alasan yang tepat. Semua putra putri bangsawan pasti berkeinginan belajar di Akademi Lancaster. Selain bergengsi, Akademi Lancaster juga tempat belajar keluarga kerajaan. Jadi, sudah dapat dipastikan banyak yang berlomba-lomba ingin ke Akademi tersebut.

"Dia tidak mempunyai alasan yang masuk akal Ayah," celetuk Nathan yang sedari tadi bosan mendengar kembarannya yang terus-menerus mengatakan tidak mau belajar di Akademi Lancaster. Entah apa yang ada di otak kecil kembarannya itu, sampai tidak mau belajar di Akademi Lancaster.

 Entah apa yang ada di otak kecil kembarannya itu, sampai tidak mau belajar di Akademi Lancaster

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathalie menatap Nathan garang. Kenapa kembarannya itu suka sekali mencampuri urusannya.

"Diamlah Nathan, biarkan Ayah mendengar alasan dari Nathalie dulu," tegur Duke William.

Nathan yang mendapat teguran dari ayahnya hanya tersenyum masam, apalagi melihat tatapan penuh kemenangan Nathalie yang seakan berkata "mampus kau" kepadanya, senyumnya berkali-kali lipat lebih masam.

"Sekarang katakan alasannya, sayang," ucap Duke William pada Nathalie seraya mengelus lembut pucuk kepala putrinya.

"A-aku ..." Nathalie tergagap. Matanya bergerak liar, mencari-cari alasan yang mungkin bisa meluluhkan hati ayahnya.

Tatapannya tak sengaja melihat kearah Nathan yang sepertinya juga tengah menunggu jawaban darinya. "Aku tidak ingin satu akademi dengan Nathan." Nathalie menunjuk Nathan, sedangkan yang menjadi sasaran hanya menatap tidak percaya akan jawaban yang dia dengar.


"Aku?" tanyanya menunjuk diri sendiri.

"Iya! Kau lah yang menjadi alasanku tidak mau ke akademi Lancaster." Nathalie menatap ayahnya yang terlihat sedang mencerna apa yang terjadi.

Nathalie Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang