Apa yang kau rasakan saat mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai? kecewa, khawatir dan takut akan berbaur menjadi satu.
Itulah yang dirasakan oleh Fiona saat ini. Lebih tepatnya sekarang dipanggil Nathalie. Fiona bertransmigrasi ked...
Gavin memperhatikan pintu kokoh yang berada di hadapannya. Di dalam sana dapat dia pastikan sudah banyak para bangsawan yang datang. Gavin sangat yakin, kabar putra mahkota akan memilih pendampingnya pada pesta ini sudah menyebar ke seluruh penjuru Florenza. Maka tak heran, pesta kali ini akan lebih ramai daripada pesta sebelum-sebelumnya. Dia sendiri juga disuruh sang ayah untuk mencari pendamping, tapi dia tidak berniat untuk mencari pendamping di pesta ini.
Kemudian pintu dibukakan oleh penjaga untuk Gavin, seketika cahaya lampu aula pesta terpancarkan kearahnya. Dengan langkah tegas dan berwibawanya, dia melangkahkan kaki memasuki aula. Sontak suasana jadi hening saat kedatangannya dan jangan lupakan, semua mata tertuju kepadanya. Namun Gavin tak ambil pusing, baginya sudah biasa mendapatkan tatapan dari banyak orang, baik tatapan pujian maupun tatapan kebencian.
Gavin mencari keberadaan ayahnya. Dia hanya ingin menampakkan diri kepada ayahnya saja, supaya raja Delano merasa senang. Setelah itu, dia berniat meninggalkan pesta, yang menurutnya dipenuhi para bangsawan bermuka dua ini.
Akhirnya Gavin melihat siluet sang ayah, yang sedang tersenyum kepadanya. Namun, ada yang lebih menarik perhatiannya, yakni Nathalie yang tengah menatapnya bengong dengan mulut sedikit terbuka.
"Ada apa dengannya?" batin Gavin.
Tanpa disadari , Gavin tersenyum kecil melihat ekspresi lucu Nathalie yang tersentak kaget saat pria paruh baya yang Gavin yakini adalah Duke William of Medison menyentuh pundaknya. Namun secepat mungkin dia menetralkan raut wajahnya seperti sediakala kembali.
"Salam yang mulia, semoga kebahagiaan dan kesehatan selalu menyertai anda," ucap Gavin memberi salam saat dia telah berada di hadapan Raja Delano serta Duke William dan Nathalie.
Raja Delano mendekati Gavin dan menyentuh pundak putra keduanya itu. "Akhirnya kau datang juga, Ayah pikir kau tidak akan datang," ujarnya.
Gavin menjawab, "mana mungkin aku menolak permintaan ayah."
Raja Delano terkekeh mendengar jawaban dari Gavin. "Perkenalkan, ini Duke William of Medison dan putrinya, Lady Nathalie," ucap Raja Delano memperkenalkan Nathalie dan ayahnya.
Duke William sedikit membungkuk untuk memberi salam kepada pangeran Gavin, begitupula dengan Nathalie yang sedikit kikuk saat memberi salam kepada Gavin.
"Aku dengar, pangeran Gavin berada di akademi yang sama dengan Nathalie," tutur Duke William.
"Benarkah?" tanya Raja Delano pada Gavin untuk memastikan, yang dibalas anggukan oleh Gavin. "Itu artinya kalian berdua sudah saling kenal, bukan?" sambungnya.
"Hmmm ... Sepertinya begitu," jawab Gavin.
"Sepertinya begitu? Jawaban macam apa itu!" batin Nathalie yang kesal mendengar jawaban Gavin.
"Ck! Lihatlah wajah serta senyum palsunya itu, membuat ku muak. Padahal biasanya dia memandangku sinis," ketus Nathalie dalam hati.
"Kalau begitu, berkenalan lah secara resmi di sini," perintah raja Delano. Yang di balas anggukan patuh oleh Gavin.
Gavin mengulurkan tangannya pada Nathalie, "perkenalkan, namaku Gavin Reviano Florenza, pangeran kedua kerajaan Florenza."
Nathalie membalas uluran tangan Gavin, "namaku Nathalie Clarissta Medison, Putri bungsu keluarga Medison," balas Nathalie, tak lupa juga dengan senyum manisnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.