Tiga Belas

222 24 2
                                    

Seperti yang dijanjikan, akhir pekan ini Nathalie dan Alice akan membeli gaun di Butik. Tapi, sudah sedari tadi Nathalie menunggu, tidak ada juga tanda kedatangan seorang Lady Alice Johannes. Bahkan dia sudah menghabiskan dua buah kue coklat ukuran kecil sembari menunggu. Untung saja Butik tempatnya akan membeli gaun berseberangan dengan toko kue, jadi dia menunggu di sana saja.

Nathalie menghela nafas, "Apa aku pulang saja?" pikirnya. Dilihatnya kembali kedalam toko kue, di sana terdapat sebuah kue ukuran kecil dengan toping keju di atasnya. Seketika Nathalie menginginkannya.

"Satu kue lagi, jika tidak datang juga, maka aku akan pergi. Persetan dengan gaun Lady Alice!" Ucapnya seraya berjalan kedalam toko kue.

Setelah mendapatkan kue yang dia inginkan, Nathalie lalu menjatuhkan bokongnya di kursi kayu depan toko kue tempatnya duduk semula.

"Maafkan aku Lady Nathalie! Tadi ada urusan mendadak." Tiba-tiba Alice datang dan mengagetkan Nathalie yang sedang memakan kue. Untung saja Nathalie tidak tersedak.

Nathalie menoleh ke kanannya, di sana berdiri Alice dengan wajah merasa bersalah.

"Iya, tidak apa-apa." Meskipun kesal bukan main, Nathalie tetap menunjukkan senyum manis, namun terkesan terpaksa nya pada Alice.

"Sekali lagi maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu menunggu," ujar Alice.

"Ya, lupakan saja," imbuh Nathalie. Lagipula lidahnya terpuaskan oleh kue coklat kesukaannya.

Alice mengangguk, dia dia sekarang paham bahwa Nathalie bukan tipe yang suka membesar-besarkan masalah.

"Kalau begitu, kita belanja sekarang atau kau masih ingin membeli kue lagi?" tanya Alice.

"Sekarang saja. Aku sudah menghabiskan dua kue. Ini yang ketiganya," ujar Nathalie mengangkat kue nya yang tinggal setengah lagi.

"Oh? Sepertinya kau sangat menyukai kue," sahut Alice tersenyum kecil. Waktu itu Nathalie juga sedang memegang kue di tangannya.

Nathalie menyudahi makan kuenya, "Ayo kita pergi," ajaknya bangkit dari duduknya.

"Ngomong-ngomong kau ingin membeli gaun seperti apa?" tanya Alice.

"Aku tidak ingin membeli gaun. Aku hanya menemanimu saja," balas Nathalie.

"Benarkah? Aku kira kau akan membeli gaun untuk pesta musim panas ini," ujar Alice. Sontak Nathalie menghentikan langkahnya.

"Pesta musim panas?" ulang Nathalie. Dia tidak tau soal ini. Apakah tidak ada yang mengundangnya?

Alice mengangguk, "mana mungkin kau tidak tau. Itu pesta yang setiap tahunnya diadakan oleh keluarga kerajaan di istana," jelas Alice.

"Sungguh, aku tidak tau," balas Nathalie dengan wajah serius.

"Mungkin keluargamu belum memberi tahu," ucap Alice menerka-nerka.

Nathalie mengedikkan bahunya. Lagipula dia tidak terlalu tertarik datang ke pesta itu. Pasti sangat membosankan berhadapan dengan para bangsawan yang berlagak sok baik mencari perhatian raja.

"Tapi, pesta kali ini akan diadakan dengan sangat meriah."

"Kenapa begitu?" tanya Nathalie penasaran.

"Karena, dari berita yang aku dengar, putra mahkota Julian akan memilih pasangannya di pesta kali ini," tutur Alice.

Degh!

Nathalie baru ingat, berdasarkan novel yang dia baca, putra mahkota Julian pertama kali bertemu Nathalie saat pesta musim panas. Lalu tidak lama setelahnya akan diadakan pemilihan putri mahkota. Dan dialah yang terpilih.

Nathalie Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang