~ Happy Reading ~
•••••
"Ke-kevin.."
"Eh kok tau nama saya kak?" Tanya orang itu dengan kebingungan.
"I-ini gue, Aqila" jawab Aqila dengan terbata-bata.
"Loh, serius ini lo? Gila, lo sekarang kayak ukhti anjay,"
"Iya, ini gue"
"Gimana kabar lo? Ketemu lagi kita di sini" kata Kevin seraya mengulurkan tangannya.
Belum sempat Aqila menerima uluran tangan itu, tetapi sudah ada yang menerima uluran tangannya padahal itu bukan Aqila sendiri.
"Laki-laki dan perempuan yang bukan mahram tidak boleh bersentuhan tangan." Ucap orang itu.
Kevin pun segera melepaskan uluran tangannya, "Lo siapa?"
"Saya suami dari Aqila" jawab Gus Alfatih.
"Hah? Gimana-gimana?" Beo Kevin yang masih tidak paham dan bingung.
"Apa saya kurang jelas berbicaranya? Saya suami dari Rana Aqila Humaira, dan Aqila adalah istri saya. Paham?" Ucap Gus Alfatih seraya menekankan suaranya pada kata "suami".
"Lo.. udah nikah Qil?" Tanya Kevin pada Aqila yang kini menundukkan kepalanya.
"Iya, Qila emang udah nikah" jawab Aqila.
Gus Alfatih segera menggenggam tangan kanan milik Aqila, "Sudah kan? Saya dan istri saya ingin membeli keperluan untuk kami. Assalamu'alaikum"
Tanpa memedulikan Kevin lagi, mereka melenggang pergi begitu saja.
Mereka pun kembali berbelanja untuk memenuhi kebutuhan mereka dan setelah itu keduanya segera pulang.
Seperti saat ini, keduanya sedang menuju ke pesantren Al Ihsan. Selama di mobil, tidak ada perbincangan di antara keduanya.
Sejak tadi, Gus Alfatih selalu diam saja. Hingga membuat Aqila segan untuk membuka suara. Hingga Gus Alfatih tiba-tiba mendengar suara tangisan.
Hiks.. hiks
Gus Alfatih pun menengok ke arah Aqila, dan benar saja ternyata Aqila sedang menangis. Gus Alfatih pun segera menepikan mobilnya di dekat taman dan memberhentikan mobilnya.
"Kamu kenapa, Humaira?" Tanya Gus Alfatih seraya menghapus air mata yang jatuh ke pipi Aqila.
"Ka-kamu daritadi diemin aku terus, aku takut hiks" jawab Aqila yang masih sesenggukan akibat menangis.
"Sudah Yaa zaujati jangan menangis, saya minta maaf, saya salah." Kata Gus Alfatih
"Kamu gak salah, hiks"
"Sudah, sayang. Saya sudah berjanji tidak akan membuatmu menangis, bukan? Kamu mau apa? Saya akan turutkan," ucap Gus Alfatih.
"Mau ice cream yang di taman itu, sekalian kesana ya?" pinta Aqila.
Gus Alfatih tersenyum mendengar ucapan Aqila, "Yasudah, ayo kita kesana"
"Asik ice cream, aku datang" ucap Aqila karena terlalu senang.
Gus Alfatih pun segera turun dari mobil dan membukakan pintu Aqila layaknya seperti seorang ratu.
"Silahkan tuan putri" ucap Gus Alfatih seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqila Alfatih
SpiritualFollow dulu sebelum baca!! Tentang Rana Aqila Humaira, gadis yang selalu saja mendekati zina dengan pacarnya, hingga kedua orang tuanya memutuskan untuk memindahkan anaknya ke dalam pesantren Al Ihsan. Hingga secara tidak sengaja ia dipertemukan de...