ِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
~ Happy Reading ~
•••••
Saat ini waktu menunjukkan pukul 18.30. Keluarga Aqila yang terdiri dari Ayah Nathan, Bunda Kamila dan juga Aqila sedang makan malam setelah shalat maghrib.
Hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga Aqila, kini mereka sedang makan dengan tenang. Hingga saat mereka sudah selesai makan, Ayah Nathan membuka suara.
"Ekhem." Ayah Nathan berdeham pelan tapi mampu di dengar oleh Bunda Kamila dan Aqila.
"Qil, Ayah mau ngomong sama kamu," ucap Ayah pada Aqila.
"Mau ngomong apa?" tanya Aqila.
"Ayah harap kamu mau menuruti permintaan ayah yang ini," ujar Ayah Nathan.
Aqila mengerutkan dahi nya bingung, sedangkan Bunda Kamila hanya menyimak apa yang akan di bicarakan suami nya, karena Bunda Kamila juga sudah tau apa yang akan di bicarakan.
"Emang apa?" Tanya Aqila lagi.
"Ayah mau kamu pindah ke pesantren," ucap Ayah Nathan.
"Hah? Gak, gak. Aku gak mau," tolak Aqila.
"Keputusan Ayah sudah bulat, mulai esok ayah akan urus perpindahan kamu," tutur Ayah Nathan.
"Kan aku gak mau, kenapa Ayah malah ngambil keputusan sepihak gini sih," protes Aqila.
"Bunda, Qila gak mau di pesantren," ucap Aqila dengan maksud meminta pertolongan kepada bunda nya.
"Gapapa ya nak, lagian pesantren nya deket kok dari sini," ucap bunda dengan senyum yang tipis.
"Tapi Qila gak mau bun.." Aqila memeluk bunda nya sambil menangis.
"Ayo dong masa anaknya bunda udah gede masih nangis gini, bunda gak punya balon sayang," kata Bunda Kamila yang membuat Aqila bertambah kesal, Aqila pun melepaskan pelukannya itu.
"Bunda mah gitu, tau ah Qila ngambek." setelah mengucapkan itu ia pergi begitu saja meninggalkan kedua orang tua nya.
Sedangkan Ayah Nathan dan Bunda Kamila hanya menatap kepergian anak nya, mereka sudah sangat hafal sekali dengan tingkah anaknya.
"Ayah beneran mau masukin Qila ke pesantren ya yah?" Tanya bunda Kamila dengan tatapan yang sangat sedih menatap mata suami nya.
"Iya bun, ayah takut jika Aqila nanti nya jadi salah pergaulan, jadi ayah pindah kan di pesantren saja," tutur ayah Nathan.
"Iya sih, jujur bunda sebenarnya masih gak rela kalo Aqila di pesantren," ucap bunda Kamila lagi.
"Ayah paham kok. Tapi ini untuk kebaikan anak kita Yaa Zaujati," jawab Ayah Nathan seraya mengusap puncak kepala Bunda Kamila.
Bunda Kamila yang mendengar panggilan dari suami nya di akhir kalimat itu membuat pipinya menjadi merah dan salah tingkah, hal itu pun membuat Ayah Nathan terkekeh.
****
Aqila yang berada di kamar hanya melamun menatap langit langit kamar nya, memikirkan bagaimana jika ia benar benar di masukkan ke dalam pesantren.
Namun, terdengar suara ketukan pintu sehingga membuyarkan lamunan Aqila.
Tok
Tok
Tok
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqila Alfatih
EspiritualFollow dulu sebelum baca!! Tentang Rana Aqila Humaira, gadis yang selalu saja mendekati zina dengan pacarnya, hingga kedua orang tuanya memutuskan untuk memindahkan anaknya ke dalam pesantren Al Ihsan. Hingga secara tidak sengaja ia dipertemukan de...