بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّ حِيْمِ
~ Happy Reading ~
•••••
Kini, para santriwan dan santriwati berada dalam ruangan yang sama. Acara wisuda akbar telah berlangsung sejak tiga jam yang lalu dan kini sudah berakhir. Para santriwan-santriwati pun tengah bersama orang tuanya dan keluarganya yang datang ke pesantren Al Ihsan.
Acara wisuda ini di gabung dengan wisuda wisuda tahfidz di karenakan esok akan ada acara pernikahan Gus Alfatih dan Aqila.
"Keren banget kamu Rin, udah hafal tiga puluh juz terus masuk ke salah satu santriwati terbaik lagi" puji Aqila.
"Anti juga keren, kok. Cie, ada yang bentar lagi jadi istri orang nih"
"Ih, apasih, kamu mah. Nanti kalau kamu mau nikah aku ledekin juga nih" ancam Aqila.
Hal itu membuat Zarina tertawa, "Ana mah masih lama. Itu juga kalau di lauhul mahfudz ana ada nama seseorang yang bakal jadi imam ana"
"Udah, ah. Aku mau ke bunda sama ayah dulu ya"
"Iya, silahkan. Ana juga mau ke bunda ana"
"Dadah, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam warahmatullah"
Setelah itu pun keduanya memisah, mereka menjumpai keluarganya masing-masing.
"Ayah, bunda" panggil Aqila saat melihat bunda Kamila dan ayah Nathan.
Bunda Kamila dan ayah Nathan yang merasa dirinya di panggil pun menoleh, Aqila pun segera memeluk erat bundanya.
"Bunda doang nih, yang di peluk?" Cibir ayah Nathan.
Mendengar hal itu pun Aqila tertawa dan segera memeluk ayahnya juga. Sungguh, keluarga Aqila terlihat sangat bahagia. Beruntung sekali dirinya mempuyai keluarga cemara.
"Keren banget anak Ayah" puji ayah Nathan lalu melepas pelukan mereka.
"Cie, besok ada yang udah jadi istri orang" ledek bunda Kamila.
"Bunda, mah, gitu. Ayah, liat bunda tuh yah" adu Aqila pada ayahnya.
"Loh, yang di bilang sama bunda kan, emang bener" ucap ayah Nathan.
Aqila memanyunkan bibirnya mendengar ayah Nathan yang membela bundanya bukan dirinya.
"Mending kita ke ndalem yuk" ajak bunda Kamila.
"Ngapain?" Tanya Aqila.
"Kita obrolin buat besok" jawab bunda Kamila.
Tanpa menunggu jawaban dari Aqila lagi, bundanya segera menarik tangan Aqila menuju ndalem.
"Assalamu'alaikum" salam ayah Nathan saat sudah sampai di ndalem.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, silahkan masuk sahabat karibku" ucap Kyai Adam pada ayah Nathan.
Mereka pun masuk dan duduk di sofa ndalem. Disana terdapat ayah Nathan, bunda Kamila, Aqila, Kyai Adam, dan Nyai Zamira.
"Selamat ya Aqila atas kelulusan kamu" ucap Nyai Zamira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aqila Alfatih
EspiritualFollow dulu sebelum baca!! Tentang Rana Aqila Humaira, gadis yang selalu saja mendekati zina dengan pacarnya, hingga kedua orang tuanya memutuskan untuk memindahkan anaknya ke dalam pesantren Al Ihsan. Hingga secara tidak sengaja ia dipertemukan de...