2019

23 5 0
                                    

"Ada yang datang membawa senyum di 2019"
-Gistara Alkhalisa-

Yogyakarta, Desember 2019

Hari itu begitu Gistara ingat. Hari dimana ia pertama kali mengenal dan menemukan seseorang yang tak ia sangka akan berpengaruh besar dalam hidupnya.
Desember 2019, empat tahun lalu saat dirinya duduk dibangku SMP diumurnya yang 14 tahun.

"Ta, Gista." seseorang yang merasa terpanggil itupun  menoleh.

"Besok jadinya kamu bawa motor sendiri atau gimana?"

"Ouh iya, aku gak ada motor besok. Kalau ada yang nganggur aku bonceng aja put."

Temannya yang bernama Putri itu mengangguk.
"Oke, tapi besok kamu sama Ragan gakpapa to?"

Gista sejenak mengingat orang dengan nama itu lalu mengangguk tanda setuju.

-♧♧-

Adzan Magrib berkumandang bersamaan dengan matahari yang menenggelamkan cahayanya.

Gadis dengan seragam pramukanya itu tampak lesu dengan menenteng tas gendongnya memasuki pekarangan rumah. Langkah demi langkah membawanya kedepan pintu rumah, tangannya meraih knop pintu dan membukanya.

Kakinya terus berjalan menelusuri lorong rumah menuju kamarnya.

"Kok lagi aja pulang?" sebuah suara membuat Gista menghentikan langkahnya. Gadis itu lalu masuk ke kamar gadis berumur 21 tahun itu.

"Evaluasi pramukanya lama pol. Ndak kuat aku pas jalan kaki pulang." jawabnya pada kakak sepupunya

"Halah orang deket kok, lagian siapa yang nyuruh ikutan organisasi." gadis bernama Isky itu menatap adik sepupunya dengan tatapan mengejek

"Mbok biarin to, kamu sama Gista ya jangan disama-samain."

"Budhe" ujar Gista sembari cium tangan kepada budhe nya diambang pintu kamar.

Selama ia sekolah dibangku SMP Gista tinggal di rumah budhenya agar lebih dekat jaraknya. Suasana pegunungan dengan suhu yang dingin, gadis itu tampak krasan selama hampir satu setengah tahun ini.
Ia tinggal bertiga dengan budhe dan kakak sepupunya yang sibuk dan jarang di rumah karena kuliahnya.

"Waktu mbakmu Lana sekolah disini dan tinggal disini juga dia kan gak suka organsasi  Gis, ya mirip ya dengan kakak sepupumu ini."

"Soalnya buang-buang waktu kok." jawab Isky

"Eh mbak besok anterin ke sekolah aku ya" ucap Gista memohon

"Kemana minggu-minggu?"

"Survei tempat kemah sama teman-temanku."

"Iya, sekolah deket kok minta antar"

Membicarakan soal rencana besok Gista jadi teringat Ragan, ia belum meminta izin pada orangnya untuk besok.

Gista
Ragan besok aku bonceng
kamu, Putri bilang.

Gista mengirim pesan pada Ragan dilayar ponselnya, lalu bergegas beranjak untuk membersihkan dirinya yang sudah beraktivitas seharian.

Ting!

Ragan
Maksudnya?

Gista membuka ponselnya sembari menggosok rambutnya yang basah dengan handuk.

People Come and GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang