happy famili? I

224 20 2
                                    








haiiiiii, masih ada yg baca gak?
jangan lupa vote ya???






















selamat membaca.

°°°°°°°°°













Bugh

Bugh

Bugh

Bugh!

Plak!

Plak!

Bruk!

" Anrez stop!!!" Teriaknya membuat Anrez menghentikan aksinya yang sedang memukuli sang anak
" Kamu gila hah?!! Dia anak kamu anrez!!"

" Kamu gapapa kan sayang? tian?" Shani membantu Tian untuk bangun
" Maafin bunda ya? bunda telat ya nak?"

Christian atau biasa di panggil Tian hanya bisa membalas ucapan bunda nya dengan senyum dan gelengan kepala

Anrez menarik kasar tubuh Tian yang berdiri di belakang Shani
" Kamu diam jangan ikut campur!" Ucap Anrez

" Aku ga bakalan diem kalo kamu masih terus-terusan pukulin anak aku!" Ucap Shani menantang Anrez

" anak bodoh ini tidak pantas kamu anggap anak shani!!"

Bugh

Plak!!

Anrez memegang pipi kirinya yang baru saja di tampar keras oleh shani setelah dirinya kembali memukul Tian, Shani menyembunyikan Tian di belakangnya
" Tian ada salah apa sih sama kamu?! hah?!! dia ada salah apa sampai-sampai kamu pukulin dia segitunya?!" Teriak Shani tanpa ada rasa takut sedikitpun

" Bun? yah? ada apa lagi sih?!" Tanya kembaran Tian

" kayak ga tau aja lu." balas Tian

Zeeandra atau biasa di panggil zean menoleh pada sumber suara dan betapa kagetnya dia melihat wajah kembarannya banyak lebam-lebam
" Tian sekarang kamu cepetan berangkat ke sekolah sebelum terlambat" sela Shani saat zean akan kembali bertanya

" Iya Bun, tian berangkat sekolah dulu ya. assalamualaikum" dengan langka sedikit tertatih Tian melangkah keluar dari rumah serasa neraka itu

Beruntung Shani datang sebelum kaki Tian di timpuk dengan tingkat baseball yang Anrez gunakan untuk memukuli tubuhnya

" Bun? yah? Lagi? kenapa sih yah?!" bingung zean

" INI SEMUA GARA-GARA KAMU SHANI!!" bentak nya lalu berjalan meninggalkan Shani dan Zean

" Bun?" Zean melangkah mendekat ke Shani lalu memeluk tubuh bundanya
" ada zean bun" sambungnya

" Hiks hiks"

Hati zean sakit mendengar isakan tangis sang ibunda
" Bun gara-gara itu ya?" Tebak zean

" hiks k-kamu mending berangkat gih, udah siang nanti telat" balas Shani

Lagi dan lagi zean hanya bisa menghela nafas lelah karena tak pernah mendapat jawaban akan alasan apa Anrez memukuli Tian
" ya udah kalo gitu zean berangkat dulu ya Bun, kalo ada apa-apa ngomong sama zean. assalamualaikum"

Melihat kepergian zean tubuh Shani mendadak luruh kelantai dan menangis, sakit melihat anaknya yang di pukuli oleh suami nya sendiri, Shani tidak tahu apa yang akan terjadi kalau saja dirinya tak cepat-cepat turun kebawah untuk melihat apa yang sedang terjadi

OS ( SHANREZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang