ga vote ga up, wkwk.
----
minggu yang cerah seharusnya mampu membuat hati juga ikutan cerah.
biasanya di hari minggu seperti ini kita akan melakukan aktivitas bermalas-malasan di dalam kamar setelah lelah bekerja, maupun sekolah.
tapi itu bagi sebagian orang saja, ada satu manusia yang hati nya tak secerah hari minggu biasanya.
dia sejak pagi selalu cemberut, moodnya turun akan apa yang baru saja sang ayah sampaikan pada saat dia sedang sarapan bersama.
" ibun, aku ga mau"" mau ga mau kamu harus mau"
" kenapa harus aku? kenapa ga Bagas aja"
" heh Bagas Bagas! abangmu itu, lagian nih ya dia itu cowo masa iya mau di jodohin sama abang kamu? aneh-aneh aja kamu tuh."
begitu terus sampai siang hari.
gadis itu masih terus mendiami kedua orang tuanya, dia merasa kalau ini tidak adil.
masa dia yang di jodohkan sedangkan Abang nya boleh memilih pasangannya sendiri??!
" ayo siap-siap, kita mau ke rumah calon kamu. dandan yang cantik ya?"
ucap bunda sambil menyiapkan pakaian untuk anak nya pakai.
melihat sang anak yang tak menyahut sama sekali membuatnya menghela nafas.
" hey kok ngelamun? ayo siap-siap, ayah udah nungguin loh di bawah"" bun, aku ga mau"
" coba kasih tau bunda alasan apa yang membuat kamu menolak perjodohan ini?" lagi, anaknya itu tak menjawab pertanyaannya.
" dia baik kok dan dia juga pasti bakalan nerima kamu mau kamu buruk sekalipun dia tetap menerima nya"" tetep aja aku ga mau!!"
" ketemu dulu ya? kamu aja belum ketemu sama calon kamu kan?"
keduanya menoleh saat mendengar pintu itu terbuka dan memperlihatkan sosok pria berumur empat puluh tahunan.
" kenapa belum siap-siap? sudah jam segini, mereka sudah menunggu kita"" yuk siap-siap yuk? jangan buat ayah marah sayang, ya?" peringat nya.
sang anak lantas menghela nafas dan mengambil baju yang di siapkan oleh bundanya dengan sedikit kasar begitupun dengan menutup pintu kamar mandi dia dengan sengaja menutup nya dengan sangat kencang sehingga membuat bundanya lagi dan lagi menghela nafas panjangnya.
dia tau, dia egois. karena menjodohkan anaknya dengan rekan bisnis suaminya hanya karena hutang yang di miliki oleh orang tuanya, tapi. dia bisa apa selain merelakan? mereka tidak mau menerima bayaran menggunakan uang, melainkan. anak mereka.
karena sudah tertulis di perjanjian nya seperti itu.
°°°°°°°°°°°
" selamat malam, maaf saya sedikit terlambat." sapa nya saat sudah memasuki sebuah rumah yang sangat megah ini.
" ah iya tidak apa tanu" balasnya sambil menjabat tangan yang ia panggil Tanu tadi.
" silahkan duduk Tanu, Bagas, Naomi dan nak Shani"keempatnya duduk di kursi masing-masing, iyah. di sini yang akan di jodohkan adalah Shani Tanumihardja, anak bungsu tanu dan Naomi.
" ngomong-ngomong anakmu kemana by?"tanya Tanu saat menyadari jika calon menantunya tidak ada di antara Bobby dan juga Shania.
" kayak tidak tahu anak itu saja, biasa dia masih di perjalanan nu."

KAMU SEDANG MEMBACA
OS ( SHANREZ )
Acakjust bad writing FIKSI!! jangan berekspektasi tinggi di cerita ini.